6 Juni 2019 di perpustakaan tua yang berada di salah satu sekolah terpandang di kota. Tampak seorang anak laki-laki berambut cokelat gelap yang lumayan tinggi tengah membuka pintu perpustakaan. Dia bernama Niko Dheiman yang kini duduk di bangku kelas 2. Dia sudah bertugas menjadi penjaga perpustakaan sejak kelas 1 lalu.
Minimnya murid yang ikut ekskul, memaksanya harus menjadi penjaga perpustakaan satu-satunya di sekolah itu. Dia tentu masih diawasi oleh guru pembimbing, tapi kesibukan tentu membuat guru tersebut tidak bisa terus memperhatikannya.
"Huh.. semua masih masa." Seru Niko saat melihat isi dalam peprustakaan itu, dia pun melangkah masuk. "Aku masuk."
Dia duduk di meja tugasnya sembari memeriksa catatan keanggotaan. Benar saja, hanya ada dia seorang di daftar. Padahal, dulunya dia sempat bersama beberapa murid menjaga perpustakaan. Namun, mereka sudah naik ke kelas 3 dan harus fokus belajar.
Seseorang memasuki perpustakaan, memakai sepatu pantofel dan berjalan dengan anggun melintasi beberapa meja. "Ara.. aku kira kau sudah mengundurkan diri, Dheiman."
"Memangnya ada yang mau menjaga tempat tua ini?" Celetuk Niko dengan santai.
"Kurang ajar!"
Seseorang itu adalah Bu Rita, atau guru pendampingnya selama menjadi penjaga perpustakaan.
Bu Rita berdiri di depan meja tugas yang Niko duduki. "Suasananya jadi berbeda, benar 'kan?"
"Yah, aku juga tau. Mungkin aku harus berkenalan dengan penghuni asli di sini."
"Penghuni asli?" Bu Rita yang bingung menanyakannya kembali pada Niko. "Memangnya siapa penghuni aslinya?"
"Hantu, hehe.."
Bu Rita tersenyum lebar sambil menjitak kepala Niko dengan segenggam kertas yang dia pegang. Memang benar adanya kalau keadaan perpustakaan sangat sepi apalagi masih di awal semester. Karena masih ada kesibukan, Bu Rita pun pamit kepada Niko.
"Baiklah Dheiman, kau bisa berkenalan dengan penghuni asli tempat ini." Bu Rita menurunkan pandangannya ke mata hazel Niko. "Tapi setelah kau bersih-bersih tempat ini!"
"Cih.. membosankan."
"Apa kau bilang!?"
"Ah tidak.. maksudnya, mengasyikan. Hehe.." Kekeh Niko.
Bu Rita menunjuk tajam ke arahnya. "Lain kali hati-hati Dheiman, kau dalam masa percobaan."
Yang benar saja! Guru satu ini benar-benar baper! "Baik-baik, aku minta maaf."
"Lakukan tugasmu dan aku akan melakukan tugasku." Bu Rita berbalik dan pergi dari sana.
Setelah Bu Rita atau guru yang paling dia benci pergi dari perpustakaan, Niko segera melakukan salah satu tugasnya, yaitu bersih-bersih. Kemoceng, sapu dan pel sudah dia siapkan, dan hanya menunggu niat untuk mengerjakan tugasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mirai: REMAKE [END]
Teen FictionNovel ringan dengan visual Ilustrasi Original ❗❗❗ 💎Sinopsis : Di sebuah sekolah menengah yang tenang, muncul sebuah buku misterius yang konon memiliki kekuatan meramalkan masa depan. Niko, seorang siswa yang awalnya tidak terlalu mempercayai hal-h...