1.

8.7K 220 0
                                    

"Kay! Kemana lagi anak kamu mas!" teriak Mira, wanita itu berada di lantai dua rumahnya tepatnya di kamar Kay. Bilal, ayah Kay yang sedang menonton TV segera menghampiri istrinya. 

"Emang gaada Bun? Tadi Kay bilang dia capek terus mau tidur cepet" ungkap Bilal, tadi sore Mira pergi ke rumah temannya karena ada acara dan hanya ada Bilal juga Kay dirumah.

"Gaada loh, kemana anak kamu ini kok nakal banget gak berubah" ucap Mira melipat tangannya di depan dada.

"Iya ayah gatau, berarti Kay udah bohongin ayah" balas Bilal menghela nafasnya panjang, anak gadis semata wayangnya itu baru saja keluar dari pesantren satu bulan yang lalu. 

Sekarang penyesalan karena telah mengeluarkan Kay dari pesantren dan memindahkannya ke sekolah biasa adalah kesalahan besar. Gadis itu kembali liar seperti sebelum ia masuk ke pesantren, kedua suami istri itu lama terdiam sebelum ide muncul di benak Bilal. Pria itu beralih menatap istrinya.

"Gimana kalo kita masukan Kay ke pesantren lagi?" saran Bilal.

"Eum gimana ya yah" ragu Mira.

"Daripada anak kita seperti ini, lebih baik kita masukan Kay ke pesantren lagi saja" jawab Bilal meyakinkan.

"Gimana kalo nanti Kay sakit seperti waktu itu" Mira menatap serius wajah suaminya, terlihat kecemasan juga disana.

"Ayah akan masukan Kay ke pesantren Al-hanansyariy, tempat Hanan"

"Gimana Bun?" tanya Bilal melihat keterdiaman istrinya.

"Yasudah, disana ada Hanan sama Anna" putus Mira.

"Nanti ayah bicarakan sama Hanan, ayah dengar juga anak bungsunya Hanan baru pulang dari Mesir dan mengajar di sana" jelas Bilal.

"Siapa yah?"

"Azzam"

....

"Astaghfirullah "

"Astaghfirullah "

"Astaghfirullah"

Lantunan dzikir itu tak berhenti keluar dari mulut laki-laki yang tengah menenangkan diri diatas sajadahnya sembari berdzikir.

Tok tok tok

Laki-laki itu berhenti dan beralih berdiri lalu membuka pintu kamarnya. "Abi? Ada yang perlu Azzam bantu?" pria paruh baya di depannya tersenyum tipis, melihat anak bungsunya.

"Azzam ikut Abi sebentar, ada yang ingin Abi dan Umi bicarakan"

"Baik Abi " patuh Azzam mengikuti langkah Abinya ke ruang tengah. Mereka duduk di sofa.

"Kamu tau kan nak, Abang kamu sudah membangun perusahaan sendiri dan kamu juga sama, otomatis Abi tidak ada penerus yang akan meneruskan perjalanan Abi menjadi kyai di pesantren " to the point Hanan, Abi Azzam.

"Azzam tau Abi " balas Azzam.

"Abi harap kamu mau meneruskan pesantren Abi dan mengurungkan niat untuk lanjut S2 di luar negeri " ucap Abi Hanan terkesan tegas. Azzam mencerna ucapan Abinya, apa ia harus menurut atau melanjutkan kuliahnya di luar negeri. 

"Umi juga punya permintaan untuk anak bungsu Umi" cela Anna, Umi Azzam.

"Apa Umi" tanya Azzam.

Kay untuk Azzam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang