Pagi ini gue udah disibukan dengan mengurus anak intern, gue harus kasih tau jobdesk mereka dan sekalian ajak mereka keliling kantor. Harusnya yang ajak intern keliling kantor itu Mario tapi berhubung dia ada meeting mendadak jadi gue yang diminta tolong buat urus anak intern.
Ada dua anak intern di tim gue, namanya Deva sama Rachel. Deva nih ponakan nya Pak Sanjaya yang dibilang sama Rumi sedangkan Rachel ini temennya Deva. Gue seneng karena ada Rachel di tim ini gue jadi ada temen buat bahas girls things, ya walaupun Rachel disini cuma enam bulan aja sih.
"Guys, kenalin ini intern di tim kita." Yang ada di meja kerja cuma Mas Dirga sama Gio aja, Mario lagi meeting.
"Hai, gue Giovano, panggil Gio aja." Kata Gio dengan senyum lebarnya.
"Gue Dirga, ketua tim ini, panggil Mas Dirga aja. Ngobrol sama gue juga santai aja, gue masih seumuran kalian kok." Kata Mas Dirga. Gue sama Gio cuma ketawa.
"Lo seumuran bokap gue, Mas." Ledek Gio.
"Halo kak, aku Deva, mohon bimbingan nya ya. Thank you." Kata Deva, dia senyum manis banget, duh.
"Halo kakak kakak semuanya, aku Rachel, mohon bimbingan nya ya. Terimakasih." Kata Rachel.
"Ini meja kalian, satu ruangan ini isinya tim humas semua jadi kalo kalian butuh bantuan atau mau nanya kalian bisa nanya sama kita yang ada di ruangan ini." Jelas gue.
"Baik, kak." Jawab mereka kompak.
"Jobdesk kalian udah jelas kan ya? Hari ini udah mulai bisa dikerjain ya." Kata Mas Dirga.
"Siap, Mas."
Kita duduk di kursi kerja masing-masing, gue mulai sibuk ngurus kerjaan lagi. Dua intern ini juga sibuk sama jobdesk mereka, kayaknya mereka tipe yang cepet tanggap sama apa yang disuruh sih. Oh iya, walaupun si Deva ini ada hubungan darah sama Pak Sanjaya, kita tetap memperlakukan dia kayak intern yang lain, gak ada perilaku khusus gitu.
"Kak, meja yang depan aku nih emang kosong ya?" Tanya Rachel.
"Enggak, itu ada yang isi namanya Mario, orangnya lagi meeting. Nanti kalo udah balik aku kenalin." Jawab gue.
"Dev, gue ada kirim materi yang bisa lo kerjain di email, tolong di cek ya." Kata Gio.
"Oke noted, Mas."
__
Makan siang kali ini gue gak sendiri karena ada Deva sama Rachel, kita makan di rumah makan deket kantor yang biasa gue datengin sama anak-anak yang lain. Gue kira mereka gak akan mau gue ajak makan di tempat makan sederhana kayak gini, mereka kan anak orang kaya ya dan gue yakin kehidupan mereka di kampus juga bukan yang biasa biasa aja, minimal makan siang di union.
"Kamu kerja disini udah berapa lama, Kak?" Tanya Rachel.
"Aku dari lulus kuliah, sekitar dua tahunan deh." Jawab gue.
"Kayaknya aku pernah liat kamu deh Kak waktu acara kantor tahun lalu di Langham." Kata Deva.
"Oh ya? Acara kantor tahun kemarin kamu dateng?" Tanya gue.
"Iya, sama Rachel juga kok." Kata Deva.
"Kalian nih yakin cuma temen?" Ledek gue.
"Yakin! Deva udah punya pacar kok." Kata Rachel.
"Apaasih Cel, udah gue bilang ya dia bukan pacar gue." Kata Deva gak terima.