Sehabis pulang dari Solo kemarin gue sama Kalangga langsung sibuk nyari EO yang bisa dipake jasanya dalam waktu mepet kayak gini, untung ada EO yang bisa nyanggupin kemauan gue dalam waktu satu minggu ini. Gue udah lumayan stress karena harus ngurus ini itu dalam waktu singkat.
"Kak, jadwal kamu besok kosong kan siang? Kita ada meeting sama tim EO nya." Sekarang gue lagi di rumah Kalangga, hari ini gue WFH dan kerjanya dari rumah Kalangga. Gak usah ditanya Kalangga kenapa ada di rumah juga, dia gak ada kerjaan lagi di kantor katanya jadi milih buat gak berangkat kerja.
"Besok aku kayaknya ada meeting deh, sayang. Aku tanya Dewa dulu ya bisa di re-schedule atau enggak." Kata Kalangga.
"Gak usah kalau gitu, kamu tetep dateng meeting aja biar nanti aku yang meeting sama EO nya sendiri." Kata gue.
"Gak bisa gitu dong?" Kata Kalangga dengan nada gak terima.
"Kak, kita udah gak punya waktu lagi buat nunda, kerjaan kamu juga penting."
"Ya tapi gak bisa gitu, ini kan acara kita berdua aku gak mau kamu pusing sendiri ngurus semuanya."
"Terus kamu mau gimana? Waktu kita udah mepet banget, sayang." Kata gue, ini udah gak keitung deh dari kemarin kita debat soal ginian.
"Besok kamu meeting di cafe deket kantor aku aja, biar selesai meeting kantor aku langsung bisa nyusul kamu, aku meeting gak lama kok." Katanya.
"Habis meeting aku ada fiting baju, kamu bisa temenin atau ada kerjaan lagi?" Tanya Gue.
"Aku temenin, besok jadwal aku cuma meeting aja di kantor habis itu aku bisa pulang."
"Besok ketemuan sama tim EO nya jam satu, aku ke cafe deket kantor kamu pas jam makan siang kantor, besok aku ngantor sampe jam makan siang doang." Jelas gue.
"Kalo gitu ketemuan sama tim EO nya di cafe deket kantor kamu aja sayang, aku kira besok kamu WFH lagi." Kata Kalangga.
"Emangnya kenapa kalo di cafe deket kantor kamu?" Tanya gue.
"Kamu jauh nanti, aku kan gak bisa jemput kamu."
"Aku bisa naik taxi?"
Kalangga ngegeleng, "Gak aku izinin."
Karena udah capek debat jadi gue nurut aja. Btw, kita lagi di ruang tengah, gue duduk di atas karpet sibuk sama laptop dan buku list, sedangkan Kalangga daritadi tiduran di sofa atau sesekali dia ikutan bantuin gue yang lagi pusing.
"Sayang, udahan dulu ngurusin kerjaan sama yang lain nya." Kata Kalangga.
"Belum selesai, Kak."
"Istirahat dulu, Nadyla." Kalo manggilnya udah begini udah gak bisa dibantah lagi.
"Mau cari makan di luar aja gak, sayang?" Tanya Kalangga sambil mainin rambut gue.
"Boleh, mau kemana?"
"Sekalian nonton mau? Kita udah lumayan lama gak nge-date." Katanya.
"Iya soalnya kamu sibuk!"
"Dih, aku lagi? Kemarin yang batalin janji tiba-tiba siapa ya?" Katanya.
"Ya kamu lebih banyak batalin janji daripada aku!"
Kalangga menghela nafas, "Maaf ya sayang, sekarang mau nge-date atau enggak?"
Gue ngangguk semangat sambil senyum lebar, "Kita udah lama gak makan bebek di Blok M, kesana mau gak?"
"Boleh, mau kemana lagi?"
"Nonton terus langsung pulang aja."
"Okay, aku ganti baju dulu." Katanya habis itu naik tangga buat ke kamarnya.
Gue rapihin laptop dan kertas-kertas yang berantakan di atas meja, sumpah ternyata ngurus persiapan acara tunangan aja se-ribet ini gimana nanti ngurus acara nikahan ya huhu.
__
Akhirnya hari ini gue dan Kalangga resmi tunangan, acara intinya udah selesai dari tadi sekarang cuma tinggal acara makan-makan keluarga aja.
Gue sama Kalangga gak undang banyak temen karena ini emang acara buat keluarga aja sih, tapi disini ada Biru dan Deana.
Karena lumayan capek jadi gue duduk di sofa ruang tamu, oh iya ini acaranya di rumah gue karena yang diundang cuma keluarga aja jadi kita putusin buat menggelar acaranya di rumah gue.
"Kak, dicariin Mas Kala." Kata Rachel yang baru aja dateng dan langsung duduk di samping gue.
"Kenapa?" Tanya gue.
"Gak tau tuh, dia lagi di belakang sama Mas Biru." Kata Rachel.
"Itu Biru mantan kamu ya, Kak?" Tanya Rachel, dia emang tau Biru cuma mereka kayaknya belum kenalan.
Gue ngangguk, "Kala suruh aku kesana?"
"Iya, Mas nyari hp nya juga katanya sama kamu." Hp Kalangga emang dititip ke gue.
"Yaudah aku samperin Kala dulu, kamu makan sana. Deva mana?"
"Aku baru abis makan bakso sama Mama, Deva tadi ke kamar tamu kayanya numpang tidur deh, dia baru tidur subuh." Kata Rachel.
"Loh, kenapa dia bisa tidur subuh?" Tanya gue heran, setau gue Deva tipe yang jarang begadang kecuali lagi nugas sih.
"Biasa, Mas Kala gak bisa tidur malah ngajak main PS."
Hadeh, Kalangga lagi.
"Yauda aku ke Kalangga dulu ya."
Gue samperin Kalangga yang kata Rachel ada di halaman belakang, baru keluar pintu belakang gue udah bisa liat Kalangga sama Biru yang berdiri di samping gazebo deket kolam renang, gue juga bisa liat mereka lagi ngobrol sambil pegang rokok di tangan masing-masing.
SEJAK KAPAN BIRU JADI NGEROKOK?
"Harusnya gue tempel stiker dilarang merokok disini ya?" Kata gue.
Kalangga sama Biru yang denger suara gue langsung buang puntung rokok mereka, Kalangga keliatan panik dikit sedangkan Biru senyum lebar ke gue.
"Hi mate!" Kata Biru.
"Sejak kapan ngerokok? Ajaran Kalangga ya?" Tanya gue sambil natap mereka gantian.
"Enggak sayang! Biru belajar sendiri kok bukan aku yang ajarin!" Elak Kalangga, gue ketawa soalnya dia lucu banget. Gemes!
"Udah berapa batang?" Tanya gue.
"Satu, itu juga minta punya Biru. Aku gak punya rokok sama sekali." Katanya.
"Bener, Bi?" Gue natap Biru.
Biru ngangguk sambil ketawa, "Iya, Tari. Kalangga gak gue kasih satu bungkus kok, tenang aja."
"Deana dimana, Bi?"
"Tadi lagi ke mobil mau ambil barang yang ketinggalan." Katanya.
"Kamu katanya mau makan, udah?" Tanya Kalangga.
"Bareng aja lah, Biru sama Deana juga belum makan, kan?"
Biru ngangguk, "Deana juga baru mau makan tadi."
Gak lama Deana dateng terus kita masuk ke dalem rumah buat makan, acara nya beneran cuma buat keluarga inti aja. Maklum gue sama Kalangga sama-sama punya keluarga yang lumayan sibuk hehe.
__
![](https://img.wattpad.com/cover/352361991-288-k377681.jpg)