Tidak Diketahui

187 41 1
                                    

"Jadi, kamu hanya perlu temanin bunda ngajar selama dua jam. Pelajaran yang diajarkan bahasa Inggris dan matematika, kamu bisakan?" Tanya Gita pada Hoya yang duduk di depannya.

"Iya bunda, aku paham. Jadi mulai kapan aku bantu bunda mengajar?" Tanya Hoya memastikan pekerjaannya.

"Mulai minggu depan aja, karena ada beberapa tugas yang harus bunda selesaikan sendiri." Ucap Gita.

"Baik bunda, dan terima kasih sudah mempercayaiku untuk menjadi asisten bunda."

"Aku mempercayaimu, karena putraku sendiri yang memilihmu. Aku sangat percaya dengan pilihan putraku."

"Aku banyak berhutang sekali dengan Leonid, dia selalu membantuku."

"Mungkin karena kamu imut, makanya Leo selalu membantumu."

"Bunda ada-ada aja deh..." Hoya tertawa dan Gita pun tersenyum tipis.

Hoya pun segera membereskan buku-bukunya dan bersiap untuk pulang karena Hoya harus pergi ke cafe untuk kerja paruh waktu.

Di saat Hoya memasukkan bukunya ke dalam tas, Gita melihat luka lebam di tangan Hoya saat jaketnya tersingsing. Gita juga sudah diberitahukan oleh suaminya tentang itu.

"Kalau begitu, aku harus pulang sekarang bunda. Aku ada pekerjaan paruh waktu di cafe." Ucap Hoya lembut.

"Makan malam bersama sebentar, baru kamu pulang deh." Ujar Gita.

"Aku harus pulang sekarang bunda, tapi aku tidak akan menolak untuk lain kali." Hoya memegang tangan Gita hangat.

"Makan malam aja dulu disini." Ucap Leonid yang sekarang tiba-tiba muncul dari belakang mereka.

Gita pun tersenyum melihat Leonid juga berusaha menahan Hoya untuk tidak pulang sekarang. Tapi tidak lama kemudian suara klakson mobil terdengar.

"Maaf bunda, aku udah dijemput sama teman aku buat kerja. Aku janji bakalan nggak nolak ajakan makan bunda lain kali." Hoya merasa tidak enak untuk menolak Gita.

Leonid pun berjalan ke arah pintu dan membukanya. Mata Leonid pun melihat ke arah sosok laki-laki tampan yang berdiri disamping mobil.

Leonid ingat bahwa laki-laki itu sama dengan laki-laki yang diperkenalkan oleh Athena bahwa dia adalah boss Hoya yang ada dicafe.

"Aku pulang dulu ya bunda." Pamit Hoya.

"Hati-hati sayang." Gita mengusap kepala Hoya lembut.

Kemudian Hoya berjalan keluar dan setelah itu Hoya berdiri dihadapan Leonid dengan wajah yang sangat senang. Leonid mengangkat satu alis karena bingung melihat Hoya yang menatapnya.

"Ada apa?" Tanya Leonid.

"Gue nggak tau harus ngomong apa sama lo, tapi yang pasti gue berterima kasih banget sama lo." Ucap Hoya yang sangat berterima kasih.

"Lo juga sering bantu gue. Disaat gue butuh bantuan masalah DEVIL, lo juga langsung bantu gue."

"Pokoknya terima kasih, gue senang bisa temanan sama lo. Kalau gitu gue pulang dulu." Hoya melambaikan tangannya pada Leonid.

Setelah itu Hoya berlari ke arah laki-laki itu dan merangkulnya hangat. Sedangakan laki-laki itu pun tertawa melihat tingkah lucu Hoya dan mencubit pipi Hoya gemas.

Leonid melihat hal itu dan mata Leonid menghunus tajam. Leonid merasa sedikit aneh saat melihat interaksi Hoya dan laki-laki itu yang begitu akrab.

"Terima kasih sudah jemput aku kak Ethan. Kakak nggak kasih tau Lavon kan?" Ucap Hoya.

"Tenang aja, mulut kakak masih tertutup rapat." Ucap Ethan sembari mengusap kepala Hoya penuh kasih sayang.

"Yaudah, kalau gitu ayo kita ke cafe buat kerja!"

Rose War (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang