Retaknya Keluarga

87 18 1
                                    

"Apa maksud lo Hoya?!" Tanya Lavon saat mendengar ucapan Hoya yang tidak setuju bekerjasama dengan Sebastian.

"Marcel adalah anggota DEVIL dan orang yang dekat dengan Leonid, dan Marcel juga adalah pacar dari Helena." Ucap Hoya menatap ke arah Lavon.

"Gue udah tau itu Hoya dan itu bukan masalah besar."

"Bagaimana bisa lo bilang itu bukan masalah besar Lavon. Apa lo nggak mikir kalau Helena bisa aja gunain Marcel sebagai kelemahan lo?"

"Itu nggak mungkin terjadi Hoya." Ucap Lavon mencoba menyakinkan Hoya.

"Apa lo bisa yakin kalau Marcel nggak akan ngikutin ucapan Helena? Helena bisa melakukan apa saja Marcel selagi Rena memegang kendali pada papah." Ucap Hoya mengusap wajahnya kasar.

Sebastian hanya bisa terdiam melihat pertengkaran dua bersaudara itu. Sebastian bisa melihat wajah Hoya yang pucat dan lelah karena mengkhawatirkan Lavon.

"Hoya! Lo mimisan!" Lavon pun langsung mendudukkan Hoya ke sofa dan Lavon segera menuju meja kerjanya untuk mengambil tempat tisu.

Sebastian yang melihat hal itu pun segera menghampiri Hoya dan membantu menghentikan darah mimisan Hoya dengan sapu tangannya. Hal itu pun membuat Hoya dan Lavon terkejut atas yang dilakukan oleh Sebastian.

"Jangan khawatir, putraku adalah orang yang pintar dan dia akan selalu melakukan tindakannya dengan rasional. Dia bukan orang yang mudah di manipulasi." Ucap Sebastian.

"Kenapa anda ingin sekali bekerjasama dengan Lavon? Sebenarnya apa tujuan anda?" Tanya Hoya.

"Aku...aku memiliki dendam pada Darrel. Karena itu aku ingin membantu Lavon untuk mendapatkan posisinya kembali."

"Apa anda bisa menjamin bahwa Lavon aman?"

"Aku bersumpah bahwa tidak ada yang bisa menyentuh Lavon ataupun kamu Hoya." Ucap Sebastian meletakkan tangan di atas kepala Hoya.

Hoya menatap Sebastian, wajah Sebastian mengingatkan Hoya pada Marcel. Marcel seperti Leonid yang memperdulikan dirinya dan menerima keberadaanya berdekatan dengan DEVIL.

"Baiklah, dan saya harap di rapat direksi nanti anda bisa melindungi Lavon. Jika anda bisa melindungi Lavon dari serangan Rena maka saya akan menerima anda dengan baik." Ucap Hoya menatap datar pada Sebastian.

"Aku janji akan menjaga Lavon dengan baik." Ucap Sebastian dengan senyuman tipisnnya.

Kemudian Hoya pun menghela nafas panjang sambil mengeluarkan handphonenya untuk mengirim pesan pada Leonid, untuk memberitahukannya bahwa dirinya sudah bertemu dengan Lavon.

Sedangkan Lavon yang sedari tadi diam melihat interaksi Hoya dan Sebastian pun terdiam dengan wajah menunduk. Lavon berjalan menghampiri Hoya dan dengan lembut mengusap kepala Hoya.

"Apa anda tidak keberatan jika saya tinggal, saya harus membawa Hoya ke rumah sakit untuk diperiksa." Ucap Lavon pada Sebastian.

"Tidak apa-apa, aku akan membicarakan sisanya dengan sekertaris kamu saja." Ucap Sebastian.

Lavon pun tersenyum dan langsung merangkul pundak Hoya. Hoya yang sudah lemas pun hanya mengikuti Lavon tanpa melawan. Lavon merangkul Hoya untuk berjalan keluar dari ruangannya.

Saat Hoya dan Lavon berjalan keluar, Hoya melihat ke arah Sebastian yang tersenyum hangat padanya. Setelah itu mereka berdua masuk ke dalam lift dan mereka berdua hanya diam.

"Lavon, kenapa bokap anggota DEVIL semuanya begitu hangat?" Tanya Hoya dengan wajah yang murung.

"Apa?" Tanya Lavon yang bingung dengan ucapan Hoya.

Rose War (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang