Pagi ini terlihat Leonid mengenakan setelan jas yang sangat mempesona, kemudian Leonid keluar dari apartemennya dan matanya melihat sosok Marcel yang berdiri menunggunya.
"Apa lo yakin hari ini?" Tanya Marcel.
"Gue rasa ada lo di belakang gue itu sudah cukup, bahkan saudara gue sendiri jadi ahli hukum gue. Gue rasa itu sudah cukup." Ucap Leonid sambil memutar-mutar kunci mobilnya dengan santai.
"Terserah lo aja, tapi sekarang lo harus kerumah sakit Leo. Lo harus periksa kondisi lo." Marcel sudah sangat lelah dengan sikap keras kepala Leonid.
"Baiklah, dan lo pergilah duluan. Lakukan saja dengan mudah hingga mereka masuk kedalam jebakan kita." Perintah Leonid dan Marcel hanya menghela nafas panjang sambil mengangguk kecil kepalanya.
Setelah itu Leonid pergi lebih dulu dan meninggalkan Marcel yang sekarang sedang menelepon seseorang. Leonid masuk ke dalam lift, dan kemudian mengeluarkan handphonenya dari saku celananya.
Leonid mengirim pesan pada Hoya, Leonid ingin memastikan keberadaan Hoya sekarang. Karena Leonid khawatir jika Hoya bertemu kembali dengan Amir.
Leonid
Dimana?Hoya ♥️
Gue di gereja sama Lavon. Kenapa?Leonid
Gereja? Ngapain lo disana?Hoya ♥️
Nemanin papah ibadah. Gue sama Lavon cuman nunggu di luar.Leonid
Baiklah, nanti sore gue mau ketemu sama loHoya ♥️
Leo hari ini gue sibukLeonid
Gue akan tetap nunggu lo, karena gue yakin lo akan nemuin gue sore ini.Setelah mengirimkan pesan tersebut, Leonid keluar dari lift. Leonid sangat terkejut mengetahui bahwa Hoya berada di gereja. Meski Leonid sudah mengetahui bahwa Darrel beragama kristen ortodoks.
Tapi Leonid tidak menduga bahwa Darrel memaksa anak-anaknya untuk mengikutinya. Leonid sangat marah karena menurutnya Darrel sudah sangat keterlaluan.
"Dia adalah ayah terburuk." Ucap Leonid.
Setelah itu Leonid menuju parkiran mobilnya dan segera memasuki mobilnya untuk pergi menuju rumah sakit. Di waktu bersamaan Hoya masih terdiam membeku melihat handphonenya saat membaca pesan dari Leonid.
Hoya bingung kenapa Leonid merasa yakin bahwa mereka akan bertemu. Hingga Lavon di sampingnya pun menepuk pundak Hoya menyadarkan Hoya dari lamunannya itu.
"Lo kenapa Hoya? Apa terjadi sesuatu?" Tanya Lavon.
"Nggak, hanya saja ada orang aneh ngirim pesan ke gue." Ujar Hoya sambil memasukkan handphonenya ke saku celananya.
"Apa itu Leonid?"
"Bagaimana bisa lo tau itu?!" Hoya sangat terkejut karena Lavon sangat mudah menebaknya.
"Itu sangat mudah, karena lo berdua adalah orang paling aneh bagi gue." Ucap Lavon sambil mencubit pipi Hoya.
Hoya pun hanya bisa mendengus kesal karena Lavon menggodanya. Lavon pun tertawa, tapi detik kemudian tawa Lavon terhenti dan Hoya pun terdiam saat melihat wajah dingin Lavon.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rose War (On Going)
Teen FictionLeonid Xavier Handomo adalah ketua DEVIL generasi ke-3. Anak bungsu dari dua bersaudara dan anak dari pasangan komandan TNI dan seorang guru. Leonid menjalani hari-harinya seperti biasa, hingga dia mengetahui kebenaran tentang keluarga seorang perem...