"Leo, bapak memanggil kamu kesini untuk menawarkanmu untuk mewakili pertandingan karate di Korea." Ucap Hasan yang selaku wakil kepala sekolah.
"Tidak, saya sudah mengatakannya berulang kali pada anda bahwa saya sudah berhenti di bidang karate." Ucap Leonid.
"Kenapa, bukankah kamu dulu sangat menyukai karate?"
"Aku sangat menyukai, tapi yang seperti bapak tau setelah cedera yang saya alami dulu membuat bunda saya sangat sedih. Saya tidak ingin membuat bunda saya sedih hanya karena keegoisan mimpi saya."
"Kamu anak yang baik Leonid." Hasan sangat tau bahwa Leonid adalah anak yang patuh pada kedua orang tuanya.
Bahkan Hasan pernah dibuat terkejut karena Leonid tiba-tiba mengaku salah karena sudah bolos bersama teman-temannya hanya karena permintaan bundanya yang memintanya untuk berkata jujur.
"Saya merekomendasikan Jojo untuk pertandingan itu, Jojo sudah berkembang pesat jadi saya rasa Jojo bisa anda percaya dalam pertandingan ini." Leonid mengatakan itu dengan yakin.
Karena selama ini Leonid tau bahwa Jojo sudah berlatih dengan keras untuk karate. Leonid tau bahwa Jojo tidak menampakkan keterampilan karena hanya ingin menjaga perasaannya.
"Jika menurutmu itu bagus, bapak akan mencoba melihat keterampilan Jojo terlebih dahulu." Ucap Hasan sembari menyimpan kembali berkas pertandingan karate yang dia berikan pada Leonid sebelumnya.
"Baiklah, kalau begitu saya izin kembali ke kelas." Ucap Leonid dengan bangun dari tempat duduknya.
Leonid pun berjalan keluar dari ruangan tersebut dan meninggalkan Hasan yang hanya diam menatap kepergian Leonid. Kemudian Hasan pun membuka laci mejanya dan mengambil sebuah foto.
Foto itu adalah foto dirinya bersama keluarganya yaitu adalah bersama saudara dan keponakannya. Lavon dan Hoya adalah keponakannya sedangkan Edith dan Emma adalah adik pembungsunya.
Sedangkan sosok laki-laki yang bermata tajam sambil mengusap kepala Hoya adalah kakak tertua mereka yaitu Gabriel. Hasan tau apa yang sudah terjadi pada Hoya dan Leonid.
Hasan merasa sedih karena tidak bisa membantu keponakannya yang sedang dalam masalah. Karena semua aktivitas mereka dalam jangkauan Darrel.
"Sepertinya aku dan Gabriel harus bergerak. Aku sudah menahannya hanya karena permintaan Lavon dan Hoya." Ucap Hasan.
Di waktu bersamaan terlihat Athena dan Kayrie sedang bertengkar di lapangan belakang. Kayri mencengkram kuat tangan Athena hingga membuat Athena kesakitan.
"Lepasin tangan gue!" Ucap Athena sangat marah.
"Lo mau buktikan kalau Lavon lebih buruk dari gue kan. Gue akan buktiin sama lo." Ucap Kayrie tajam.
"Jangan lo pikir gue akan percaya sama ucapan lo!," Athena menepis tangan Kayrie dengan kasar.
"Bukan dari ucapan gue, lo akan liat dari mata kepala lo sendiri Athena." Ucap Kayrie tegas.
Kemudian terlihat Luciana datang berlari menuju Athena dan Kayrie. Athena mengerutkan keningnya dan berjalan menghampiri Luciana yang terlihat sangat ketakutan.
"Ada apa Luci? Lo kenapa? Apa lo di ganggu lagi sama Helena?" Tanya Athena khawatir.
"Athena, Nicolas sama Marcel pergi ke markas ASMODEUS." Ucapan Luciana membuat Athena terkejut.
"Apa maksud lo Luci?! Kenapa mereka ke markas ASMODEUS?!"
"Karena Lavon membuat bokap Jojo masuk penjara atas tuduhan penyuapan."
"Apa?!" Athena tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Luciana. Athena membulatkan matanya karena terkejut.
Sedangkan Kayrie tersenyum tipis dan menatap ke arah balik pohon yang memperlihatkan sosok Helena yang menyeringai tajam. Kayrie tidak menduga bahwa ucapan Helena untuk menjebak Lavon tidaklah bohong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rose War (On Going)
Teen FictionLeonid Xavier Handomo adalah ketua DEVIL generasi ke-3. Anak bungsu dari dua bersaudara dan anak dari pasangan komandan TNI dan seorang guru. Leonid menjalani hari-harinya seperti biasa, hingga dia mengetahui kebenaran tentang keluarga seorang perem...