"Sampai sekarang kenapa Hoya belum juga datang." Gumam Athena.
Leonid, Jojo dan Nicolas yang mendengar pun seketika merasa khawatir. Semenjak berita yang memperlihatkan bahwa Hoya adalah putri dari pasangan Darrel dan Edith, Hoya tidak datang ke sekolah hampir tiga hari lamanya.
Hingga tidak lama kemudian seorang guru pun masuk ke dalam kelas dengan membawa amplop besar. Leonid pun membuka handphonenya dan mencoba mengirim pesan pada Hoya.
"Selamat pagi anak-anak." Sapa guru itu dan dijawab semua murid dengan serentak kecuali Leonid yang hanya fokus mengetik pesan untuk Hoya.
"Pagi ini ibu ingin memberitahukan bahwa teman kalian bernama Hoya Putri Rebecca akan berhenti bersekolah." Ucap guru itu hingga membuat Leonid terdiam.
Leonid seketika langsung berdiri, Jojo dan Nicolas pun membulatkan matanya. Athena pun melihat ke arah Leonid yang sekarang berdiri dengan wajah datar dan dingin tanpa emosi.
"Apa maksud ibu bahwa Hoya berhenti bersekolah?" Tanya Leonid dengan sorot mata yang lurus.
"Baru saja ayah Hoya berserta Hoya datang menandatangani surat pernyataan berhenti bersekolah dan memilih pembelajaran homeschooling."
"Apa?!" Ucap Athena terkejut.
"Mereka baru saja keluar dari ruang kepala sekolah, mungkin sekarang mereka masih di parkiran." Ucap guru itu.
Leonid yang mendengar itu langsung berjalan keluar hingga membuat Jojo, Nicolas dan Athena tercengang. Bahkan ibu guru memanggil namanya pun Leonid abaikan.
Leonid pun berjalan menyusuri koridor menuju parkiran sekolah, dan mata Leonid pun melihat Hoya yang berdiri dengan ayahnya dengan dua pengawal di dekat mereka.
"Hoya." Panggil Leonid dan Hoya pun langsung berbalik melihat ke arah Leonid.
Darrel melihat Leonid dengan tatapan tajam, Darrel menggenggam tangan Hoya dan menariknya ke belakang tubuhnya. Meski Hoya berdiri di belakang Darrel, mata Leonid hanya tertuju pada Hoya.
"Kenapa anda menghentikan Hoya bersekolah?" Tanya Leonid dengan berani.
"Itu bukan urusan kamu." Ucap Darrel.
"Saya tau ini bukan urusan saya. Tapi apa seorang ayah berhak menekan anaknya seperti ini?"
"Aku melakukan semua ini hanya ingin menjauhi putriku dari lingkungan buruk. Aku tidak ingin putriku di kelilingi oleh geng yang tidak berguna."
"Anda sangat keterlaluan." Ucap Leonid hingga membuat mata Darrel memerah.
Tapi detik kemudian Hoya menggenggam tangan Darrel erat dan kemudian Darrel menghela nafas panjang. Kemudian Darrel masuk ke dalam mobil lebih dulu dan dua pengawal pun mengikutinya.
Hingga sekarang hanya tersisa Hoya dan Leonid yang berdiri saling berhadapan. Sorot mata mereka berdua memperlihatkan perasaan putus asa dan pasrah.
"Hoya, ada satu hal yang harus gue katakan sama lo." Ucap Leonid dan Hoya hanya diam.
"Beberapa bulan terakhir ini gue selalu mimpi yang sama. Mimpi itu adalah mimpi buruk yang pernah ada di hidup gue." Ucap Leonid dengan perlahan berjalan mendekati Hoya.
"Mimpi?" Hoya menatap wajah Leonid yang memperlihatkan rasa ketakutan.
"Di dalam mimpi itu, gue harus melihat lo mati di depan mata gue berulang kali." Ucap Leonid dan Hoya terdiam.
Hoya menatap Leonid dengan seksama, Leonid menyentuh pipi Hoya dengan lembut dan mengusap bibir Hoya hingga lipstik Hoya terdapat di ibu jari Leonid.
"Sebenarnya apa yang mau lo beritahukan ke gue Leonid." Ujar Hoya dengan mata yang berkaca-kaca.
![](https://img.wattpad.com/cover/350899222-288-k581590.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rose War (On Going)
Novela JuvenilLeonid Xavier Handomo adalah ketua DEVIL generasi ke-3. Anak bungsu dari dua bersaudara dan anak dari pasangan komandan TNI dan seorang guru. Leonid menjalani hari-harinya seperti biasa, hingga dia mengetahui kebenaran tentang keluarga seorang perem...