"Jangan tatap aku kaya gitu, aku baik-baik aja Athena." Ucap Lavon saat Athena menatapnya dengan sorot mata yang sedih.
"Kamu harus janji kalau ada apa-apa, kamu harus bilang sama aku." Ucap Athena dengan mengulurkan jari kelingkingnya.
"Oke, aku janji. Sekarang kamu harus masuk kedalam karena sebentar lagi bel pasti berbunyi."
"Baiklah. Apa aku bisa menjenguk Hoya hari ini?"
"Untuk sekarang masih belum bisa, karena papah memberi penjagaan ketat untuk Hoya."
"Kalau begitu, tolong berikan ini untuk Hoya." Athena pun memberikan sebuah permen pada Lavon.
Lavon tertawa kecil dan kemudian mengusap kepala Athena lembut. Tapi tawa Lavon terhenti saat melihat Kayri yang berdiri di parkiran dengan Marcel di sampingnya. Kayri menatap tajam ke arah Lavon.
Marcel yang melihat tatapan tajam Kayrie pada Lavon pun tau bahwa Kayrie cemburu melihat kedekatan Lavon dengan Athena. Sedangkan Lavon tersenyum menyeringai dan kemudian tanpa di duga, Lavon mengusap pipi Athena dan menciumnya.
Kayrie yang melihat hal itu pun mengepal kedua tangannya dan rahangnya yang mengeras menahan emosi. Sedangkan Athena terdiam membeku dengan wajah yang merah padam karena tidak menduga bahwa Lavon akan menciumnya.
"Baiklah, sekarang aku harus pergi. Aku harap kamu bisa jaga diri kamu dengan baik." Ucap Lavon lembut.
"Kamu juga hati-hati." Ucap Athena.
Lavon menganggukkan kepalanya dan langsung memasuki mobilnya. Setelah itu Lavon melajukan mobilnya meninggalkan kawasan sekolah. Lavon melajukan mobilnya menuju rumah sakit untuk melihat keadaan Hoya.
Saat Lavon melajukan mobilnya tiba-tiba sebuah motor menyelipnya dan berhenti di depannya dan sontak membuat Lavon menginjak rem dengan cepat. Orang itu melepaskan helmnya dan memperlihatkan sosok Leonid.
"Leonid?" Ucap Lavon mengerutkan keningnya.
Setelah itu Lavon pun keluar dari mobil dan berjalan menghampiri Leonid yang berdiri dengan wajah yang dingin. Lavon bisa melihat wajah Leonid yang terlihat sangat lelah.
"Ada urusan apa lo halangin jalang mobil gue?" Tanya Lavon.
"Apa yang lo ketahui tentang hubungan bokap lo sama keluarga gue?" Ujar Leonid.
"Kepercayaan diri dari mana lo Leonid? Apa menurut lo keluarga lo bisa sebanding sama keluarga gue." Ucap Lavon yang sengaja menghina Leonid agar berhenti memiliki perasaan penasaran.
"Jangan mengalih pembicaraan Lavon. Gue tau bahwa bokap lo mejauhi Hoya dari gue karena latar belakang keluarga gue." Seketika Lavon terdiam membatu mendengar ucapan Leonid.
Lavon tidak menduga bahwa Leonid sudah sangat jauh mengetahui tentang hubungan Darrel dengan keluarganya. Tapi sejauh ini Lavon ketahui dari Hoya, bahwa Leonid belum mengingat apapun tentang insiden yang membuatnya lupa pada Hoya.
"Leonid, gue nggak tau apa maksud ucapan lo. Tapi yang pasti jangan mencoba mencari tau lebih dari ini lagi." Peringat Lavon pada Leonid.
"Apa Hoya dalam bahaya jika ingatan gue kembali?"
"Dari pada mengkhawatirkan Hoya lebih baik lo khawatirkan diri lo sendiri. Karena gue kakaknya, gue bisa jaga adik gue dengan baik."
"Bahkan lo nggak bisa ngelindungin Hoya. Hoya bahkan terluka, dan lo hanya bisa melihatnya."
"Diamlah Leonid! Lo nggak tau apa-apa tentang gue dan Hoya jadi sebaiknya tutup mulut lo."
"Apa lo mengancam gue?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Rose War (On Going)
Teen FictionLeonid Xavier Handomo adalah ketua DEVIL generasi ke-3. Anak bungsu dari dua bersaudara dan anak dari pasangan komandan TNI dan seorang guru. Leonid menjalani hari-harinya seperti biasa, hingga dia mengetahui kebenaran tentang keluarga seorang perem...