Bab 1: Dunia Baru

37 5 4
                                    

Dante: Another World

Creator : Sacracias
Storyline : Aoki
Writer : Sasabil
Genre : Isekai, Fantasi, Petualangan

Bab 1: Dunia Baru

Ding! Ding! Ding!

Suara bel sekolah berbunyi begitu nyaring hingga bergema ke setiap sudut ruangan, juga dibarengi dengan jarum jam yang menunjukkan pukul 12.00 siang waktu setempat sebagai tanda waktu istirahat. Semua siswa di kelas IPA XI-A tampak membereskan buku dan alat tulis mereka masing-masing. Pun begitu dengan seorang wanita paruh baya yang mengenakan seragam khas Pegawai Negeri Sipil (PNS) berwarna hijau tua -sedang merapikan buku-buku yang ia bawa sebelumnya sebagai acuan pembelajaran.

"Baik anak-anak. Sebelum saya meninggalkan kelas, saya ingatkan sekali lagi. Minggu depan kita akan mengadakan camping di Gunung Bularang dalam rangka membuat makalah hipotesis ekosistem flora di sana. Ingat ya, semuanya!" seru guru tersebut.

"iya, Bu!" jawab semua murid dengan serempak.

Akan tetapi, kegiatan camping yang banyak dielu-elukan para siswa, nyatanya tidak berlaku bagi seorang siswa laki-laki yang duduk di bangku paling pojok-belakang. Sedari tadi, wajahnya hanya menunjukkan ekspresi datar. Dia justru enggan mengikuti camping. Bukan apa-apa, hanya saja bagaimana caranya ia menikmati camping jika hanya seorang diri? Ya, seorang diri. Anak laki-laki berkacamata minus itu tak memiliki teman seorang pun. Laki-laki bernama Dani Adrian tersebut terkenal sebagai anak introvert.

Kesendirian adalah teman sejati bagi Dani. Saat usianya menginjak dua belas tahun, sang ayah meninggal karena sebuah kecelakaan. Kecelakaan itu telah membuat ia kehilangan segalanya. Cinta kasih yang utuh, juga figur seorang ayah. Tak lama selepas kepergian ayahnya, Dani ditinggalkan oleh ibunya pula yang memutuskan pergi bekerja ke luar negeri.

Ding! Ding! Ding!

Waktu berlalu dengan cepat, kini jam menunjukkan pukul empat sore, tanda jam sekolah telah usai. Semua siswa terlihat keluar kelas dan berduyun-duyun menuju pintu gerbang. Begitu pun dengan Dani.

Sekira pukul setengah lima sore, Dani berjalan dengan langkah gontai menuju kostnya. Setibanya di kost, ia segera melangkah menuju kamar lalu menaruh tas hitam yang selalu ia kenakan ke sekolah di meja belajar yang berada tepat di seberang tempat tidur. Kemudian, laki-laki berkacamata minus itu merebahkan diri di kasur dengan kedua tangan di belakang menumpu kepalanya.

Laki-laki yang memiliki iris hitam serupa warna rambutnya itu mendengus seraya menatap langit-langit kamarnya. Ia mencoba berkeluh kesah dengan dirinya sendiri tentang kegiatan camping yang akan dilaksanakan seminggu lagi. Apa dirinya harus mengikuti kegiatan itu?

Dani sendiri tahu, kegiatan itu pasti akan sangat membosankan untuk dirinya. Tentu, ini suatu hal yang mungkin tak akan mendatangkan manfaat bagi dirinya, kecuali ia justru akan mendapat pengucilan dari semua siswa, bahkan mungkin mendapat perundungan.

Bisa saja Dani tidak mengikuti camping jika tak ada penilaian dan semacamnya. Namun, nyatanya kegiatan itu diwajibkan bagi seluruh siswa XI IPA. Itu sungguh menyulitkan dirinya. Belum lagi jika ia benar-benar tidak ikut, bisa saja beberapa teman sekelasnya akan merundung terus menerus karena tahu ia tidak ikut serta.

*****

Tujuh hari telah berlalu. Tak terasa, hari yang dinanti-nantikan telah tiba. Semua siswa-siswi sudah berkumpul di lapangan sekolah untuk mendapatkan pengarahan dari Kepala Sekolah. Wajah mereka tampak berseri-seri tak sabar berangkat melaksanakan camping.

Di sisi lapangan sendiri, telah tersedia empat bus pariwisata yang akan membawa mereka ke tempat camping.

Setelah mendapat arahan dari Kepala Sekolah, semua siswa diminta berdoa bersama agar perjalanan dan pelaksanaan camping berjalan dengan lancar. Setelah selesai berdoa, Kepala Sekolah kembali mengomando agar siswa-siswi untuk menaiki bus dengan tertib.

Dante: Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang