Dante: Another World
Creator : Sacracias
Storyline : Aoki Ryuta
Writer : Sasabil Jei
Genre : Isekai, Fantasi, PetualanganBab 4: Anak Dalam Ramalan
Tidak terasa, kini matahari sudah tepat berada di atas kepala. Panas berdenting, menyengat kulit para rombongan kerajaan dan beberapa rakyat Zelenia yang ikut serta menuju Air Terjun Hanostasea.
Di tengah perjalanan, Chryss yang berada di barisan depan-samping kanan jalan-mengalihkan perhatiannya ketika merasa ada sesuatu yang bergerak di balik semak dan pepohonan yang ia lewati, pun dengan wanita- berambut putih panjang dengan kuping kucing-yang menunggang kuda di sampingnya.
"Hey, Bocah Chryss. Kau melihatnya?" lirih Heldea, seraya memperhatikan setiap pohon yang baru saja dilaluinya.
"Mungkin hanya hewan liar," balas Chryss. Lalu, kembali memfokuskan atensinya ke depan tanpa menatap Heldea terlebih dahulu.
Setelah menempuh waktu berjam-jam, rombongan yang ikut serta dalam acara persidangan-hukuman bagi Dani-telah tiba di depan sebuah danau kecil dikelilingi tebing menjulang yang ditumbuhi rerumputan, juga air terjun yang memiliki tinggi kurang lebih 140 kaki dari permukaan.
Suasana di sini cukup berbeda dengan saat di perjalanan tadi yang begitu panas. Udara di sini terasa lebih sejuk sebab adanya air terjun, pun cipratan yang dihasilkan Air Terjun Hanostasea menambah sensasi dingin di sekeliling tempat itu.
Ratu keluar dari kereta dibantu oleh kedua penjaga yang berada di sisi kanan-kirinya, sedangkan Ellion yang juga hendak dibantu oleh penjaga lebih memilih turun sendiri tanpa bantuan. Berbeda dengan Shelvyanne yang tiba-tiba melompat begitu saja seraya tersenyum dan kilat menyusul Ellion dan ibundanya. Kini, mereka bertiga berjalan menuju tepi danau.
"Heldea, turunkan tahanan! Bawa dia ke tengah danau," titah Sang Ratu.
"Baik, Yang Mulia." Heldea pun bergegas ke belakang menuju kereta yang mengangkut kurungan Dani. Sesampainya, panglima wanita bertubuh kekar itu segera mengangkat Dani beserta kurungannya ke atas bahu untuk dibawa ke tengah danau.
Di waktu yang bersamaan, Panglima Aeryll yang paling andal dalam menggunakan sihir terlihat sedang berdiri di tepi danau sembari melentikkan kesepuluh jarinya hingga membentuk sebuah gerakan. Setelah selesai, ia menjuruskan kedua telapak tangannya ke arah sebuah batu di tengah danau yang berukuran sekitar dua meter persegi dengan permukaan yang rata sembari mengucap mantra.
"PONIS LIGNEUS!" Selang, setelah Aeryll mengucapkan kalimat itu, beberapa papan kayu muncul dari tempatnya berdiri hingga sampai ke sebuah batu di tengah danau, membentuk jembatan.
Setelah tiba di tepi danau, Heldea kontan melanjutkan langkah melewati jembatan kayu yang dibuat Aeryll. Semburan air terjun yang dibawa angin cukup berhasil membuatnya sedikit basah. Setelah meletakkan kurungan itu, Heldea kembali ke belakang tak jauh dari Sang Ratu berdiri. Tepatnya di samping kanan Chryss kini panglima wanita berkulit cokelat itu berpijak.
Disisi lain, Panglima Marshall sedang duduk bersila tepat beberapa hasta dibelakang Aeryll. Lalu, ia memejamkan mata seraya menyatukan kedua telapak tangan di depan dada. Selang beberapa detik, matanya kembali terbuka dan menatap tajam ke atas sambil mengarahkan telapak tangannya ke atas pula.
Bersamaan dengan itu, Marshall berseru, "VELUM LUCIS!" Kemudian, terbentuklah sebuah dinding transparan yang mengelilingi sebagian besar wilayah Hanostasea.
"Si Raksasa (Marshall) menjaga penghalang, si Rata (Aeryll) menjaga jembatan. Sedangkan aku, malah menjaga Anak Kucing. Hffftt," keluh Heldea, seraya melirik Chryss kilat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dante: Another World
Fantasyseorang anak SMA yang terjebak di dunia misterius dan tidak bisa kembali ke dunia asalnya. terpaksa menjalani takdir yang berbeda dari kehidupan dia sebelumnya.