Dante: Another World
Creator : Sacracias
Story line : Fllz
Writer : Sasabill Jei
Genre : Isekai, Fantasi, Petualangan
BAB 19 : Rencana dan TekadDante dan Ellion berdiri tegap di tengah jalan raya kota Nidhafeli, menggenggam erat senjata masing-masing. Sinar matahari siang hari menciptakan bayangan panjang mereka di jalanan. Di sekeliling mereka, warga kota berlarian, teriakan mereka memecah kebisingan siang hari, menciptakan suasana yang mencekam.
Di seberang jalan, Natali, Ryan, dan Lanny berdiri dengan siap, siluet mereka tercetak jelas oleh cahaya matahari yang terik. Ini bukan pertama kalinya Dante menghadapi mereka bertiga; mereka selalu merundungnya di sekolah. Namun, ada sesuatu yang berbeda kali ini. Natali, Ryan, dan Lanny tampak tanpa ekspresi, wajah mereka kosong meski telah menerima serangan kuat seperti tendangan Dante sebelumnya pada Natali.
Dante tertegun sejenak, mengingat memori masa lalu ketika Ryan dan Lanny sering merundungnya.
******
Ketika bel istirahat berbunyi, siswa berbondong-bondong keluar dari kelas, menuju ke kantin, sedangkan beberapa lainnya memilih untuk tinggal di kelas, membuka bekal makanan yang mereka bawa. Namun, Dante, yang saat itu masih dipanggil Dani, memilih cara yang berbeda untuk menghabiskan waktu istirahatnya. Tanpa uang atau bekal, karena tinggal sendirian, Dante lebih memilih untuk membaca buku komik.
"Wooooo, apa nih? Si otaku lagi baca komik langka, hahaha," tiba-tiba Ryan muncul dari belakang Dante, merebut buku komik yang sedang dia baca dengan gestur yang kasar. Ryan terkenal di sekolah karena selalu mendekati dan menggoda anak perempuan, namun selalu berlaku kasar pada anak laki-laki.
"Jangan-jangan dia baca komik mesum lagi. Ihh, jijik deh," Lanny, yang berdiri di samping Ryan, berpura-pura menggigil, seolah-olah dia sangat tidak suka dengan komik. Berbeda dengan Ryan, Lanny justru siswa laki-laki yang terkenal karena perilakunya yang 'melambai' seperti perempuan. Meski kepribadiannya begitu, Lanny terkadang sering berucap tanpa berfikir, hingga menyakiti hati siswa lain.
"Tolong kembalikan," ujar Dante, suaranya hampir tidak terdengar. Dia menundukkan kepalanya, rambutnya jatuh menutupi wajahnya yang saat itu masih memakai kacamata. Saat itu, Dante terkenal selalu diam saat dirundung, dan kali ini pun tidak berbeda.
Ryan dan Lanny terus mengejek Dante, hingga akhirnya Dante merasa kesal. Ia beranjak dari tempat duduknya, berusaha meraih buku komiknya dari tangan Ryan. Tapi Ryan segera melemparkan buku itu ke arah Lanny, memaksa Dante untuk berlari mengejarnya. Saat Dante hampir mencapai Lanny, Lanny segera melempar buku itu kembali ke Ryan. Ryan dan Lanny terus melakukan hal yang sama, tertawa keras, membuat Dante merasa kesal dan putus asa.
Tiba-tiba, pintu kelas terbuka dan seorang gadis berambut pendek masuk. Dia berjalan dengan cepat dan menangkap buku komik yang dilempar Ryan sebelum Lanny sempat menangkapnya.
"Ihh, Natali! Bikin kaget aja deh," ucap Lanny, menepuk pelan lengan Natali.
"Kalian ini kenapa sih? Aku tungguin di kantin juga," Natali mengomel, wajahnya tampak kesal. Dia melangkah mendekati Dante, menyerahkan buku komik yang ia genggam kepada Dante tanpa melirik Dante sama sekali.
"Ya maaf Nat," ucap Ryan, tersenyum malu seraya memalingkan wajah dari Natali.
"Yaudah ayo, udah laper juga," ucap Natali, seraya mendorong punggung Ryan dan Lanny untuk segera pergi meninggalkan kelas. Sesaat sebelum mereka bertiga meninggalkan kelas, Natali berbalik sejenak, tersenyum hangat pada Dante. Dante merasa hangat dalam hatinya, ada perasaan lega dan bahagia yang tiba-tiba muncul ketia Natali menolongnya dari kejahilan Ryan dan Lanny.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dante: Another World
Fantasyseorang anak SMA yang terjebak di dunia misterius dan tidak bisa kembali ke dunia asalnya. terpaksa menjalani takdir yang berbeda dari kehidupan dia sebelumnya.