BAB 31: Kecurigaan dan Tindakan

4 1 0
                                    

Dante: Another World
Shijin Region Arc

Creator        : Sacracias
Writer          : Sacracias
Story  line   : Fllz
Genre           : Isekai, Fantasi, Petualangan

BAB 31: Kecurigaan dan Tindakan

Di dalam Dojo yang sunyi, hanya dihiasi oleh aroma kayu dan debu, Dante dan Yao duduk berhadapan dengan Chou. Yao menundukkan kepalanya, rahangnya mengeras, seolah menahan beban berat yang tersimpan di dalam hatinya. Suasana di dalam Dojo terasa begitu hening, seakan mencerminkan berat dan sulitnya perjalanan yang dialami oleh Yao.

"Setelah meninggalkan Desa, aku tidak pernah kembali ke dojo dan memutuskan untuk berlatih sendiri di hutan. Aku berniat untuk menyempurnakan semua teknik bela diri ku, dan membuktikan kepada Master Zhang kalau aku bisa menjadi petarung hebat," jelas Yao dengan suara yang sedikit gemetar, matanya menatap ke lantai seolah mencari kekuatan di dalam dirinya. Dante dan Chou begitu fokus mendengarkan ceritanya, seakan menyerap setiap kata yang dikeluarkan oleh pemuda itu.

"Namun..." Yao terhenti sejenak, matanya terpejam seolah mencoba mengingat kembali momen yang menyakitkan di dalam hidupnya. Dante dan Chou terlihat seakan merasa ada yang tidak beres dengan lelaki dengan rambut berkuncir itu. Perlahan, Yao menengadahkan wajahnya menatap Chou, matanya sayu, seakan diselimuti sebuah rasa takut yang tersembunyi di balik kesedihan.

"Saat aku berlatih di hutan, Isabelle tiba-tiba muncul dan menyerangku," ungkap Yao dengan suara yang gemetar, bibirnya bergetar seolah menahan air mata yang hendak mengalir. Kata-katanya mengungkapkan sebuah kebenaran yang menakutkan, sebuah kisah yang menimbulkan rasa takut dan simpati pada hati Dante dan Chou.

Chou dan Dante begitu sangat terkejut mendengar cerita Yao. Suasana di dalam dojo seketika menjadi semakin tegang, keheningan juga tiba-tiba menyelimuti percakapan mereka bertiga. Chou menatap Yao dengan tatapan yang penuh perhatian, mencoba mencari tahu lebih banyak tentang hubungan Yao dengan Isabelle. Dante terlihat sedikit terkejut dan tidak tahu harus berkata apa, seolah tertekan oleh kisah yang diungkapkan oleh Yao.

"Aku tidak bisa melawan atau melarikan diri darinya. Dengan terpaksa aku menyerahkan diri untuk mengabdi kepadanya agar bisa tetap hidup," jelas Yao dengan suara lirih, tangannya mengepal erat seolah menahan rasa sakit yang menyerang jiwanya. Kata-katanya mengungkapkan sebuah keputusan yang sulit dan menyakitkan, sebuah penyerahan diri yang dilakukan demi kelangsungan hidup. Namun, di balik kata-katanya tersembunyi sebuah rasa penyesalan dan rasa bersalah yang mendalam.

Chou mengangguk perlahan, matanya menatap Yao dengan penuh pengertian, seolah merasakan beban berat yang dipikul oleh Yao.
"Hmm... Kisahmu mengingatkanku pada seorang Jendral Sylphian yang berkhianat dan memilih untuk bergabung dengan Raphael Vascrea saat invasi Altaria dahulu," ucap Chou dengan suara yang tenang namun penuh makna, suaranya menyeruak ke dalam hati Yao seolah menawarkan sebuah penghiburan di tengah kesedihannya.

"Maksud anda Raevan Alathea?" tanya Dante, menatap Chou dengan wajah yang penuh rasa ingin tahu, alisnya terangkat seolah mencari kebenaran di balik kata-kata Chou. Terlihat Chou menganggukan kepala perlahan menanggapi pertanyaan Dante, matanya menatap Dante dengan tatapan yang penuh makna.

"Tapi aku berbeda dengannya. Aku tidak kuat terus berada dibawah tekanan Isabelle untuk melakukan banyak tindak kejahatan tanpa belas kasihan. Karenanya aku memutuskan untuk melarikan diri dari Isabelle," jelas Yao dengan suara yang sedikit bergetar, tangannya mengepal erat seolah menahan rasa sakit yang menyerang jiwanya. Kata-katanya mencerminkan perasaan takut dan ketidakpastian yang dirasakannya, seolah mencoba menjelaskan alasan di balik keputusannya untuk melarikan diri.

"Apakah itu alasan kau hendak menyerahkan diri kepada Isabelle?" tanya Chou dengan nada yang tegas, matanya menatap Yao dengan tatapan yang penuh tanda ta ya. Yao mengangguk perlahan, kepalanya menunduk seolah mencoba menghindari tatapan Chou yang penuh dengan keingintahuan.

"Maaf, Master Chou. Mungkin ini semua salahku," Yao masih menundukkan kepalanya, suaranya mengalun lembut seolah menyatakan penyesalan yang mendalam.

"Apa maksudmu?" tanya Chou dengan penasaran, matanya menatap Yao dengan tatapan
yang penuh pertanyaan.

"Aku sudah sering berusaha melarikan diri dari Isabelle. Dia selalu mengancamku akan membumi hanguskan desa Baihu jika aku berkhianat," ucap Yao dengan suara yang sedikit gemetar, air mata menetes dari pelupuk matanya seolah menceritakan kesedihan yang mendalam.

"Aku sengaja mendatangi desa ini untuk belajar teknik bela diri lain agar aku bisa melawannya. Namun aku tidak menyangka justru dia malah menyerang desa ini," jelas Yao dengan setetes air mata yang menetes melewati pipinya, suaranya bergetar seolah mencoba menahan rasa sakit yang menyerang hatinya.

"Kita akan menemukan cara untuk menghentikan Isabelle dan melindungi desa dari ancamannya," ucap Chou dengan nada lembut, mencoba menenangkan Yao. Kata-katanya mengungkapkan sebuah janji dan harapan, sebuah tekad untuk mengatasi ancaman yang mengintai Desa Ryujin. Yao terlihat sedikit terharu dengan kata-kata Chou dan mengangguk perlahan. Suasana di dalam Dojo terasa sedikit lebih tenang setelah Chou memberikan dukungan kepada Yao. Dante juga terlihat sedikit lega setelah melihat reaksi Chou yang positif terhadap Yao.

"Kalian berdua kembalilah besok pagi ke tempat ini. Ada hal lain yang ingin kutunjukkan pada kalian," ucap Chou seraya beranjak dari tempat duduknya. Ia melangkah perlahan meninggalkan Dante dan Yao, meninggalkan sebuah rasa penasaran yang menyelimuti kedua petarung itu. Dante dan Yao saling pandang, merasa penasaran dengan hal lain yang ingin ditunjukkan oleh Chou keesokan harinya. Mereka berdua pun akhirnya beranjak dari tempat duduk mereka dan keluar dari Dojo, merasakan suasana yang lebih ringan setelah mendapat dukungan dari Chou. Perjalanan mereka masih panjang, tetapi dengan dukungan dari Chou, mereka merasa lebih kuat dan siap menghadapi tantangan yang menanti di depan.

Dante: Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang