Dante: Another World
Creator : Sacracias
Story line : Sacracias
Writer : Sasabill Jei
Genre : Isekai, Fantasi, PetualanganBAB 14 : Derita dan Dendam
Di bengkel terbengkalai, tempat Dante dan Litha berada, suasana tegang mulai terasa. Dante masih menggenggam serum pemberian Litha. Matanya terfokus pada serum Bio-Magi yang berkilau di genggaman jemarinya. Keraguan terlihat terlukis di wajahnya, sejenak Dante menelan ludahnya sendiri sebelum membuka tutup botol serum itu, mencoba meyakinkan dirinya sendiri. Di sisi lain, Litha masih tersenyum penuh harapan, menunggu keputusan Dante.
Hingga sesaat sebelum Dante menyuntikkan serum itu ke lengannya...
WHOOOSH...
Tiba-tiba sebuah hempasan angin berskala kecil berhembus cukup kuat untuk menghempaskan botol serum yang sebelumnya ada di genggaman tangan Dante. Kejadian itu tentu membuat Dante dan Litha terkejut dan segera mengalihkan atensi ke asal arah hembusan angin itu.
"Altima!" Geram Litha ketika menyadari Altima tengah berada di pintu bengkel terbengkalai, bersama dengan Ellion dan Shelvy di belakangnya. Dari posisi telapak tangan Altima yang terarah ke depan, rupanya dialah yang membuat hembusan angin untuk menghempas botol serum dari tangan Dante.
"Hentikan semua ini, sebelum nona Jasmine mengetahui perbuatanmu, Litha!" Seru Altima.
"Nona Jasmine tidak akan tahu, jika kau ku bungkam saat ini juga!" Litha yang tersulut emosi dengan cepat berlari ke arah Altima. Tangannya terkepal keras. Sebuah asap halus keluar dari lengannya dan mengubah wujud lengan Litha layaknya besi yang berkilau.
BHUKKK!!! Altima menyilangkan kedua lengannya di depan wajah hendak menahan pukulan Litha yang tertuju ke arahnya. Altima terhempas ke luar bengkel terbengkalai dan terkapar di tanah.
"Hentikan Litha! Sebelum semuanya terlambat!" Seru Altima seraya mencoba untuk berdiri.
"Semua sudah terlambat, Altima." Ucap Litha. Sorot matanya tajam, kedua alisnya beradu dan jemarinya mengepal. "Aku sudah muak dengan semua kesabaran ini. Kau tidak mengerti penderitaanku, kau tidak tau betapa sakitnya semua penderitaan yang aku alami setelah Raphael Vascrea membantai keluarga dan rumahku!!!" Nada suara Litha terus meninggi seiring dia berbicara. Setitik air mata menetes dari matanya, berlinang melewati pipinya.
"Aku mungkin tidak tahu penderitaanmu, namun kita memiliki nasib yang sama," ucap Altima, yang sekarang telah berdiri tegak. Ia melepas jubah ilmuwan berwarna putih yang ia kenakan, menampakkan kaos hitam lengan pendek yang ia kenakan di tubuhnya. Di kedua pergelangan tangannya, terdapat alat yang mirip gelang, melingkar menutupi lengannya.
Sejenak, Altima teringat akan masa lalu, sebuah kenangan tentang pertemuan pertamanya dengan Jasmine.
*****
Saat itu, sekitar 20 tahun yang lalu. Altima yang masih kecil sedang berjalan bersama dengan seorang pria berjubah hitam yang menutupi seluruh tubuh dan kepalanya. Mereka berdua melangkah dengan gontai melewati jalan-jalan kota Nidhafeli yang saat itu masih berupa desa kecil di tengah padang pasir. Hingga saat mereka tiba di sebuah kedai makanan, pria berjubah hitam itu melepas penutup kepalanya dan memesan makanan untuk Altima yang masih kecil...
"Kau?" tiba-tiba seorang pengunjung kedai terkejut, matanya membulat melihat kehadiran pria berjubah hitam yang duduk tepat di sampingnya.
"Jasmine? Aldeen?" Pria berjubah itu tampak terkejut juga, alisnya terangkat tinggi menyadari bahwa pengunjung lain di sebelahnya adalah orang yang ia kenal. Mereka adalah sepasang suami istri yang tampak sama terkejutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dante: Another World
Fantasyseorang anak SMA yang terjebak di dunia misterius dan tidak bisa kembali ke dunia asalnya. terpaksa menjalani takdir yang berbeda dari kehidupan dia sebelumnya.