DUA SATU

2.6K 120 14
                                    

Matt yang sedang membaca laporan karyawan nya menoleh ke arah pintu saat itu di buka oleh sang sekretaris dan di ikuti oleh seorang gadis di belakangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Matt yang sedang membaca laporan karyawan nya menoleh ke arah pintu saat itu di buka oleh sang sekretaris dan di ikuti oleh seorang gadis di belakangnya. Gadis itu memakai kaos putih yang di padukan dengan celana kulot hitam sambil menenteng tas di bahu nya.

"Nona Diva ingin bertemu dengan anda."

Matt menatap ke arah Diva yang tak mau menatapnya lalu menoleh ke arah sekretaris nya seraya tersenyum kecil dan mengangguk sekali. Mendapatkan kode tersebut, wanita yang memakai pakaian super seksi dan ketat tersenyum lalu berbalik untuk berjalan keluar. Meninggalkan mereka berdua.

Matt meletakkan dokumen nya ke atas meja di hadapan nya, "So?"

Diva mengulum bibirnya masih tak mau menatap pria itu, "Aku mau bicara sebentar."

Matt tersenyum geli, "Saya pikir setelah teman mu bilang kamu tidak mau bicara dengan saya dan yang satu lagi mengarahkan jari tengah nya, kamu ga akan pernah lagi bicara sama saya."

Diva menarik napas panjang, "Ini soal Dhira."

Matt diam, ia hanya pandangi wajah gadis itu dan kediaman nya menarik perhatian Diva yang akhirnya mau untuk menatapnya.

Matt membenarkan posisi duduknya lalu mengarahkan tangan nya ke sofa yang ada di hadapan nya. Mempersilahkan gadis itu untuk duduk di sana.

Diva diam sejenak memandangi netra biru dari pria bertubuh besar dengan wajah khas bule itu lalu dengan malas melangkahkan kaki nya mendekat dan duduk di hadapan nya.

"Kalau ini soal Dhira, berarti ini juga soal Daren." ujar Matt.

Diva menatap pria itu lalu diam-diam memaki dalam hati. Sialan, dia tetap saja tampan walau ia sudah berusaha sekuat mungkin untuk membenci nya.

Diva memejamkan mata nya sejenak, "Tolong, tahan dia kalo dia berniat mau ketemu Dhira atau ngehubungin Dhira lagi." Diva menatap pria itu dengan tajam. "Dia yang ngusir Dhira duluan, dia yang akhiri semua hubungan mereka. Jadi please, tolong beritahu dia untuk jangan ganggu Dhira lagi."

Matt terdiam sesaat ketika mendapatkan tatapan tajam tersebut sebelum akhirnya menaikkan kedua alisnya, "Why should i?"

"Because you're the reason why its happened." balas Diva cepat. Matt mengerutkan kening nya mendengar balasan itu namun Diva kembali bersuara. "You told him bout Liam."

Matt menarik napas, "He should know bout her ex."

"Why should he knows?" Tanya Diva cepat sambil menaikkan kedua alis nya. Menantang Matt untuk memberikan jawaban.

"Because—hm ...," Matt menunduk seraya menggeram kesal. Matt kembali menatap Diva namun gadis itu masih menatapnya sama. Menuntut jawaban. Lantas Matt kembali menarik napas nya, "Daren mungkin menyukai nya jadi dia harus tahu siapa gadis itu."

MaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang