Jakarta

779 36 2
                                    

Namaku Valerie Guntara saat ini aku berumur 25 tahun dan sedang sedang bekerja di salah satu perusahaan ternama di Jakarta.

Seperti biasa pagi di Jakarta selalu diawali dengan berisiknya suara klakson mobil dan motor yang saling bersautan tanda ingin mendahului.

"Ish, hari ini udara Jakarta parah banget" ujarku ngedumel sambil sibuk membenarkan masker di dalam kereta.

"Yah, mau gimana emang Jakarta begini" kata Kana. sambil men-scroll layar ponselnya.

"Lagian kamu juga udah tau kan Jakarta itu banyak Dramanya malah sok ngerantau disini, kenapa gak di Medan aja?" ujar Tito

Kana dan Tito adalah sahabatku. aku mengenal mereka sejak pengenalan kampus, saat kami berada di kelompok yang sama dan sering makan siang bersama disitulah kami menjadi akrab dan bersahabat seperti sekarang.

"Lagian kenapa sih lu seneng banget naek kereta kan enak tinggal naik mobil si Tito, dia nyetir kita tinggal duduk manis tanpa perlu desak-desakan" ujar Kana, sambil melihat ke arahku dan menaikkan kedua alisnya.

Aku jawab dengan nada santai dan muka sok edukasi.

"Kita itu-kan harus manfaatkan fasilitas yang ada agar mengurangi polusi-"

Belum selesai bicara Tito langsung memotong perkataanku dengan wajah sebal.

"Halah, lu kan emang doyan aja naik kereta, bukan karna mau ngurangin polusi"

"Ehehehe" tawaku karna alasaku ketahuan.

Jujur aku memang secinta itu dengan Kereta, aku bahkan sudah mencoba seluruh kerta yang ada di Jakarta bahkan Tito yang warga asli Jakarta saja belum pernah mencoba seluruh kereta yang ada di Jakarta, begitu juga dengan Kana, dia hanya naik kereta untuk pulang ke rumah orang tuanya di Bogor, tapi terkadang dia lebih memilih naik bis karna lebih santai.

"By the way guys, ntar kita balik cepet yuk, kita cabut aja ke Mall, sekalian gue mau ajak Sherly nonton. Na, lu ikutan ya, lu bolos aja sekali-kali ajakin Sam juga" kata Tito sambil nengok ke arah aku dan Kana.

"Gas gas, yuk mau nonton apaan nih?" ucapku yang selalu bersemangat mengenai film.

"Wait, bukannya departemen kalian hari ini ada presentasi bareng Bu Donna?" kata Kana.

Ngomong-ngomong aku, Tito dan Kana bekerja di perusahaan yang sama, Aku dan Tito berada di Departemen Marketing dan Kana di Finance.

"Gak tau tuh, gak ada kabar-kabar soal Bu Donna udah semingguan doi ga masuk kantor" kataku.

"Iya harusnya dari minggu lalu presentasi sama Bu Donna, emang napa Na?" Kata Tito penasaran.

"Hahaha, kayak kalian harus urungin niat kalian deh, tadi malem waktu Sleep Call-an, Sammy bilang Bu Donna di gantiin sama orang baru, jadi kayaknya tu orang baru bakal muncul deh hari ini" Ujar Kana

"Oh ya?" Ujarku memastikan.

"Alah, cuek aja gasih? kita skip aja yak hari ini, lagian sumpah gue lagi males banget hari ini, pengen seru-seruan aja" kata Tito.

"Yeee, jangan gitu dong ayo ngantor aja, jangan males, kenalan dulu ama atasan baru lu pada. lagian kasian juga Val jadi obat nyamuk kalau gue ajak Sammy lu ajak Sherly" ujar Kana sambil menepuk-nepuk lembut bahuku.

Akupun langsung menepis tangan Kana

"Dih, apaan sih lebay banget" kataku sambil misuh.

"Kana lebay, kayak kita berteman 1-2 bulan aja, kayak kita gak pernah bawa bawa Valerie tiap kita ngedate sama pacar masing-masih bahkan ya staycation aja kita sampe pesen apartemen yang kamarnya 3 biar bisa ngumpul semua biar Val kagak sendirian di kostsan" Ujar Tito.

"Yaelah, canda doang kali, lagian kan gue gak enak aja tiap kali kita double date, Val jadi obat nyamuk mulu." kata Kana sambil melirik jam yang ada dilayar Ponselnya.

"Iya Val, cari pacar ngapa." Tambah Tito

"Bawel banget sih, di bilangin aku ga tertarik" Jawabku sambil misuh.

"Dih misuh mulu Paduka" Ledek Tito.

"Ya udah deh gini aja, kita beresin jam kantor dulu, ntar beres ngantor gue minta Sammy jemput kita buat jalan gimana?" ujar Kana.

"Aku sih terserah aja" Jawabku singkat.

"Hadeh padahal gue males banget masuk hari ini. tapi yaudah lah, ntar gue bilang ke Sherly" kata Tito terpaksa.

.
.
.
.

Akhirnya kami sampai di lingkungan kantor, sambil menunggu jam kantor dimulai kami nongkrong di Kantin kantor sambil memperhatikan suasana lingkunang kantor dan saat itu mataku terfokus pada sosok Pria yang tak pernah kulihat sebelumnya.

Akhirnya kami sampai di lingkungan kantor, sambil menunggu jam kantor dimulai kami nongkrong di Kantin kantor sambil memperhatikan suasana lingkunang kantor dan saat itu mataku terfokus pada sosok Pria yang tak pernah kulihat sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Guys, kalian pernah liat orang itu gak sih?" Tanyaku pada Kana dan Tito.

"Gak tau tuh, ga pernah liat. itu Bule kan?" Jawab Tito.

"Gue juga gatau, gak pernah liat juga sebelumnya" tambah Kana.

"Ohhh" ujarku singkat.

Finding Mr Right • Jeffrey Dean Morgan •  Bront Palarae•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang