Maya menghalangi Luna menyakiti teman-temannya. Dia memasang badan di hadapan teman-temannya. Di tambah suara raungan, ketawa bahkan masih banyak yang lainnya, semua datang dan membantu Luna. Maya melihat teman-temannya saling menyakiti satu sama lainnya.
Tangan mereka seperti tidak terkontrol. Maya yakin mereka dalam pengaruh di kendalikan. Maya marah dan melebarkan energi yang sangat hebat. Di samping Maya ada sesosok putri berkebaya dan para dayang yang ikut membantunya.
Maya mulai mencekik Luna dan membuatnya menghentikan semua yang terjadi. Luna yang begitu hebatnya mengeluarkan sebuah keris dan di tancapkan ke pinggang Maya. Dia pun terjatuh dan teman-temannya kembali seperti semula. Mereka semua terkejut dengan keadaan Maya. Keris itu seakan haus akan darah, pergerakan Maya untuk melepaskan hanya membuatnya semakin tertusuk keris lebih dalam. Keris itu telah di ritual kan untuk mengambil nyawa seseorang dan kini Maya di ambang kematian.
Melihat itu, Luna tertawa seperti nenek sihir yang puas akan aksinya. Perubahan wajah Luna tampak dengan jelas. Separuh wajah itu Maya kenal, itu adalah Sara Darmastuti. Seorang yang haus akan ilmu Hitam. Kini dia hadir menggunakan tubuh Luna untuk melancarkan aksinya.
Perjanjian itu, di buat oleh Luna dan Sara di bawah alam sadar Luna. Maya mengetahui suatu hal, Luna adalah keturunan dari Sara Darmastuti.
***
"Aku harus membunuh Ambar dengan tanganku sendiri. Dia sudah menghancurkan hidupku. Mengambil kekasihku, mengambil orang tuaku, bahkan dia lebih di percaya oleh orang desa untuk segala hal. Aku enggak bisa begini, ku buat semuanya menjadi memuja-muja aku."
Pertempuran antara Ambar dan Sara ketika itu justru membuatnya lebih di benci semua warga desa. Dia terkucil kan bahkan di usir dari perdesaan. Tetapi Sara makin bertambah jahat, membunuh banyak orang untuk menambah ilmunya. Sara mengambil anak orang dan di angkat menjadi anaknya. Bermaksud untuk membuat anak itu menjadi tameng bagi dirinya. Hingga dia memiliki keturunan dari anak pungut nya.
Tetapi dia tidak sanggup untuk membunuh turunannya untuk memperdalam ilmunya. Hingga aksinya ingin membunuh warga desa tercium oleh Ambar. Ambar berusaha untuk menggagalkan segala usaha Sara. Warga yang geram dengan sikap Sara menggantung nya di sebuah pohon besar di hutan terdalam dan tubuhnya di biarkan menggantung hingga membusuk dan menjadi tengkorak.
Sebelum dia diperlakukan seperti itu oleh warga desa. Dia pernah berkata, "Dendam ini akan selalu aku bawa ke generasi kalian. Aku akan hadir dan membuat kalian mati di tanganku." itu akhir ucapannya sebelum dia menghembuskan napas.
***
Dendam itu terbawa hingga masa mereka. Ketika manusia memiliki sebuah kedengkian, amarah yang berlebihan. Sara selalu hadir dan mempengaruhi mereka. Begitulah yang sedang Luna hadapi sekarang, tubuhnya dan arwah Sara telah menjadi satu dalam Perjanjian mereka.
Maya yang masih tertusuk keris berdiri dan mendatangi Luna kembali. Dengan menahan sakit Maya berkata, "Aku akan tetap berdiri menolong teman-temanku. Aku mohon jangan teruskan semua ini. Kamu akan celaka, perjanjian itu tidak bisa di hapus. Tetapi aku mohon jangan lakukan ini lagi!"
Luna semakin marah, sikapnya sudah bukan manusia. Cara bicara, nada suaranya pun bukan seperti Luna. Ilmunya yang dia gunakan tampak menggerogoti tubuh Luna. Maya berpikir bahwa itu adalah hal yang harus Luna rasakan.
Semua menjadi porak poranda, teman-temannya terpental kemana-mana. Pohon-pohon tumbang dan mengenai Oca dan Irsyad. Gibran dan Naura tersungkur ke dalam tanah dan perlahan tertutup dengan tanah.
Semua menjadi kacau balau, Maya tidak bisa menolong salah satu dari mereka. Maya hanya fokus kepada Luna yang sudah membuat teman-temannya mengalami hal itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
MALAPETAKA ( Tamat )
Horror"Jangan sekali-sekali melakukan sesuatu hal yang merugikan diri kalian sendiri, bapak tidak akan menanggung bila terjadi sesuatu?" Tujuh anak SMA yang berlibur ke suatu tempat di mana tempat itu memiliki sebuah cerita legendaris atau cerita mistis...