part 11

3.8K 390 13
                                    

"Jeh.."

Jisoo mengetuk pintu kamar yang rosé tempati, "roje..." Jisoo yang mengetuk sekali lagi tetapi tidak ada jawaban sama sekali.

"Rosé buka dongg.. Maafin gue.."

Jisoo yang menghela nafas sembari mengetuk kembali pintu kamar tersebut, "ayo makan jeh... Lo harus makan malem... Maafin gue dehh..." Jisoo yang sudah pasrah itu menempelkan kepalanya ke pintu kamar.

Tiba tiba saja pintu terbuka membuat jisoo hampir saja jatuh, "ah elo... Bilang bilang dong kalau mau buka pintu..." Jisoo menatap rosé yang memasang wajah datar padanya.

"Berisik"

Rosé yang hendak menutup pintu kembali tetapi di tahan oleh jisoo, "jeh jeh tunggu... Maafin gue donggg..." Jisoo yang nyelonong masuk ke kamar membuat rosé berdecak kesal.

"Maafin gue donggg..." Jisoo yang menarik rosé saat rosé hendak pergi dari sisi-Nya, "ck, mau apa sih lo? Kan udah gue bilang gue ga mau.. Makan aja sana..." Rosé yang menghempaskan tangan jisoo.

"Jehhh... Maafin gueee.. Ayo dong makan.. Ntar kalau Irene tau atau yang lainnya tau pasti nanti gue kena gebuk.." Jisoo yang menarik rosé kedekapannya.

"Ya kalau atas dasar paksaan mending ga usah.. Gue bener bener ga mood.. Gue mau pulang aja ke apart gue.." Rosé yang memberontak tetapi jisoo tetap mendekapnya.

Jisoo menghela nafas karena rosé benar benar marah padanya, "maafin gue.... Gue salah..." Jisoo menyembunyikan wajahnya di leher rosé membuat rosé berhenti memberontak.

"Ayo makan ya sayang... Kasian anak kita..." Jisoo mengelus perlahan perut rosé membuat rosé tertegun.

"Ga waras lo ih... Awas... Males banget di peluk peluk lo..." Rosé yang berhasil keluar dari dekapan jisoo.

"Kalau lo mau makan ya makan aja.. Ga usah ngajak ngajak gue... Ga mood makan gue..." Rosé yang berlalu menuju kamar mandi membuat jisoo terdiam menatapnya.

Lagi lagi jisoo menghela nafas sembari memijat pelipisnya karena bingung, "harus gimana gue ngebujuk lo?" Jisoo mengambil handphonenya yang berada di kantong lalu mencari sesuatu.

£££

Rosé keluar dari kamar mandi mendapati jisoo yang berbaring di kasur membuat rosé menyirit.

Perlahan ia mendekati jisoo yang menutup wajahnya dengan lengan kanannya, "ji?" Rosé yang menyentuh lengan jisoo membuat jisoo yang setengah sadar itu terduduk.

"Hm? Eh lo... Udah selesai? Ngapain aja lo di kamar mandi? Kok lama? Lo ga kenapa napa kan? Jangan buat gue khawatir, jeh..." Ucapan jisoo itu semakin membuat rosé menyirit.

"Gue ga kenapa napa... Lo yang kenapa... Ketiduran?" Rosé yang bertanya, "ngantuk gue... Gue nungguin lo dari tadi.." Jisoo yang mengucek ngucek matanya.

"Ngapain nungguin gue? Kan udah gue bilang gue ga mau..."

Bukannya menjawab jisoo malah menarik rosé sehingga rosé kini berada di pangkuannya.

"Jangan ngomong gitu... Gue tau lo laper..." Jisoo menyembunyikan wajahnya di leher rosé membuat rosé tertegun.

"Lo tega sama anak kita?" Jisoo yang menyentuh perut rosé lalu mengelusnya. "Makan ya jeh?" Jisoo yang menaruh dagunya dibahu kanan rosé.

Rosé yang mendengar perkataan jisoo itu menghela nafas, "iya ayo ayo..." Ucapan rosé itu membuat jisoo tersenyum.

"Nah gitu donggg...."

Rosé memutar bola mata malas sembari keluar kamar dan di ikuti oleh jisoo dari belakang.

Keduanya duduk di kursi bar dapur, "lo mau makan yang mana?" Jisoo yang bertanya sembari menatap rosé.

Rosé hanya diam sembari menarik plastik jajangmyeon membuat jisoo menyirit, "jajangmyeon?" Jisoo menaikkan sebelah alisnya.

"Jangan banyak nanya... Nanti gue ga mood lagi makannya..."

"Iya iyaaaa..."

Mereka berdua makan dengan tenang, namun saat makan rosé tidak sengaja melihat bungkusan rokok di dekat gelas jisoo membuat ia menyirit.

"Lo masih ngerokok?"

Rosé yang melirik jisoo yang sedang memakan bossam milik nya tadi, "iya... Kenapa?" Jisoo yang mengangguk.

"Lo ga sayang sama badan lo apa?"

"Hah?"

Bukannya menjawab, rosé malah memutar bola mata malas dan mengambil bungkusan rokok milik jisoo membuat jisoo menyirit.

"Kenapa lo ambil?"

"Lo kalau mau ngerokok bilang sama gue.. Biar gue kasih..."

"Kok gitu?"

"Gue ngebatasin bukan ngelarang..."

Jisoo yang mendengar itu merengut, "kalau lo mau berhenti juga bagus..." Rosé menaikkan kedua alisnya.

"Gue berhenti ngerokok asal gue nyium bibir lo terus ya?" Ucapan jisoo itu membuat rosé memelototi nya.

"Dih ogah... Males banget di cium kadal afrika..."

"Ck, anjir lo... Sakit hati nih gue..."

"Bercanda gue..."

"Jadi lo mau gue cium?"

"Ogah..." Rosé memutar bola mata malas sembari tersenyum miring, ia berdiri dari duduknya membuat jisoo kembali menyirit.

"Mau kemana lo?"

"Tidur.. Ngantuk..."

"Ohh... Yaudah kamar aja duluan... Udah gue beresin.."

"Yang mau tidur di kamar lo siapa?" Rosé menyirit menatap jisoo yang sedang meminum air putih.

"Jadi lo mau tidur di mana?" Jisoo yang ikut berdiri, "ya kamar sebelah nya lah... Males gue tidur bareng lo..." Rosé yang meninggalkan jisoo.

Tiba tiba saja jisoo menggendong rosé membuat rosé reflek memegang kedua bahunya.

"Lo apaan sih?"

"Kalau ga gini lo ga mau tidur bareng gue.."

"Ya memang gue ga mah tidur bareng lo.. Turunin jisoooo..."

"Ogah.. Mulai hari ini jam ini menit ini detik ini... Lo sekarang tidur bareng gue..."

"Ogah... Ga mauu..."

"Nurut aja kenapa sihhh..."

"Engga mauuu... Turunin gak!?"

"Engga.."

"Turunin."

"Engga.."

"Ck, rese ah lo.."

"Biarin.."

















Vote guys

MY PERFECT HUSBAND (THE END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang