"Lo hari ini ke kampus kan?"
Rosé mendekati jisoo sembari meminum susu nya, sedangkan jisoo sendiri sedang duduk di sofa sembari mengotak atik leptop nya.
"Iya bentar lagi gue pergi... Kenapa?" Ucap jisoo tanpa melihat rosé, "gue boleh minta tolong ga?" Rosé yang duduk di samping jisoo.
"Boleh lah.... Mau minta tolong apa lo?"
"Nanti kan hyerin nyamperin lo... Ya gue bilang sama dia supaya titip kertasnya ke lo gitu... Jadi nanti tolong bawa pulang ya kertasnya.."
"Emang itu kertas apaan?"
"Lusa kampus ngadain seminar buat calon maba.. Nah hyerin minta tolong sama gue buat jadi mc karena mereka kekurangan anggota gitu..."
"Ouhh yaudah..."
£££
"Tumben pacar pacar lo bertiga ga ikut nongkrong di sini..."
Jisoo menghembuskan asap rokoknya ke udara sembari melihat para sahabatnya, "oh.. Katanya mereka nyamperin roje ke apartemen lo... Terus pun mereka lagi ga ada kelas..." Lisa yang menjawab sebelum meminum kopi kaleng nya.
"Ouhh pantesan...." Jisoo kembali menghisap rokok nya, "lo tumben minta rokok... Rokok lo abis kah?" Seulgi yang bertanya sembari menghisap rokok nya.
"Iya hehehe... Habis kemaren lupa gue beli..." Jisoo yang beralasan sembari menggaruk pipinya yang tak gatal.
"Pantesss...."
"Ji..."
Keempatnya menoleh ke sumber suara yang memanggil jisoo, "eh ketua..." Ucap wendy yang melihat hyerin.
Sedangkan hyerin memutar bola mata malas sembari tersenyum miring, "kenapa, rin? Mau nganter kertas punya roje ya?" Jisoo menaikkan sebelah alisnya.
"Iya ini.. Nah... Cuman selembar doang kok... Awas aja lo ilangin..." Hyerin memberi selembar kertas pada jisoo.
"Iye ketuaa... Gue jamin dah ini kertas sampe ke pemiliknya..." Jisoo menerima kertas tersebut.
"Yaudah gue cuman mau nganter itu aja... Gue balik dulu... Titip salam sama si bule ya..."
"Yoi aman..."
Setelahnya hyerin pergi dari sana meninggalkan mereka, "kertas apaan itu?" Seulgi melihat jisoo menyimpan kertas tersebut dalam tas Selempang nya.
"Ini? Kertas MC... "
"MC? Ada acara kah kampus kita?" Kini lisa yang bertanya, "lusa sih katanya ada seminar..." Jawab jisoo.
"Ouhh seminar tohh..." Seulgi yang mengangguk, "yaudah ah gue balik dulu... Lo pada ga ikut?" Jisoo berdiri sembari menjepitkan rokoknya di bibir hati miliknya.
"Ikut lah... Baechu gue ada di sana..." Seulgi yang berdiri sembari menghisap rokok nya. "Gue juga lah... Joyi gue di sana..." Wendy yang ikut berdiri.
"Lo lis?" Jisoo yang menatap lisa, "ikut dongg.. Tar nini gue ga bisa pulang..." Lisa yang berdiri sembari memakai jaketnya.
£££
Jisoo membuka helm nya sembari turun dari motor miliknya, namun saat ingin melangkah tiba tiba dia teringat sesuatu.
"Oanjirrr..." Jisoo menepuk jidatnya membuat ketiga sahabatnya menyirit, "ngapa lu nyet?" Wendy menaikkan sebelah alisnya.
"Lo pada duluan aja.. Gue mau ke minimarket sebrang nyari permen..." Ucap jisoo sebelum pergi meninggalkan mereka.
"Ngapa tuh orang?" Celetuk seulgi, "ga tau.. Namanya orang aneh... Udah ah ayo kita duluan aja..." Lisa yang merangkul Wendy dan seulgi.
Di sisi lain, jisoo sedang mengatur nafasnya sembari mencari permen mint untuk menghilangkan bau rokok di mulut nya.
"Aduh gue lupa lagi ngilangin bau asapnya... Mana parfum gue di kamar lagi..." Jisoo mencium hoodie nya yang berbau asap rokok.Jisoo mengambil sebatang permen mint lalu pergi membayar permen tersebut.
Sedangkan di sisi lain, rosé sedang membuka pintu karena ada yang memencet bel unit. "Loh cuman lo bertiga? Jisoo mana?" Rosé yang bertanya saat ketiganya masuk.
"Masih di bawah ke minimarket depan tadi dia... Ga tau gue dia beli apaan..." Wendy yang menjawab sedangkan rosé hanya mengangguk saja tetapi ia sedikit menyirit.
"Ouh... Yaudah lo pada duduk aja... Ntar gue buat minum dulu..."
"Ga usah repot repot jeh... Nih tiga orang ini bisa ngambil sendiri kok.." Ucap joy yang menarik rosé agar duduk kembali di samping nya.
"Yaelah joy... Tega bener nyuruh kita kita ngambil sendiri..." Seulgi yang duduk di samping irene.
"Udah besar jangan manja mau di sediain aja..." Irene menyentil telinga kanan seulgi membuat seulgi menyengir.
"Bercanda, bae..."
Tiba tiba pintu apartemen terbuka memunculkan jisoo yang sedang mengatur nafasnya sembari memakan sebuah permen.
"Dari mana lo?" Rosé yang kembali berdiri mendekati jisoo, "g-gue beli permen.. Hehehe..." Jisoo menggaruk pipinya yang tak gatal.
"Yakin?"
"Iya.. Yaudah bentar ya gue ganti kaosan dulu... Gerah.."
Namun saat jisoo hendak pergi, rosé menahan lengannya. "Ngerokok ya?" Pertanyaan rosé itu membuat jisoo ketar ketir.
"Hah? Engga kok.. Kenapa lo nanya gitu?" Jisoo yang menggeleng cepat, "bohong?" Rosé menaikkan sebelah alisnya.
"Ngapain coba gue bohong..." Jisoo yang meyakinkan rosé, "seul.. Jisoo ngerokok tadi kan?" Rosé menatap seulgi membuat jisoo memelototi si beruang sipit.
"Iya.." Ucapan seulgi itu membuat jisoo menepuk jidatnya, "aduh.. " dumel jisoo yang menggaruk pipinya.
Rosé menatap intens jisoo yang berada di hadapannya, sedangkan yang di tatap hanya menyengir saja.
"Maaf..." Cicit jisoo menatap rosé, "berapa batang?" Rosé yang bertanya lagi. "Dua..." Ucap jisoo dengan jujur membuat rosé menghela nafas.
"Baru kali ini gue ngeliat nyali jisoo ciut... Padahal kalau di liat rosé ga ngebentak dia..." Ucapan Lisa di angguki kedua temannya.
"Lo... Ga marah kan?"
"Engga gue ga marah kok... Udah sana ganti hoodie lo.. Taruh itu di tumpukan kain kotor, nanti gue cuci..." Rosé yang berlalu meninggalkan jisoo.
"Cie takut bini ciee..." Ledek seulgi membuat jisoo memelototi nya, "gegara lu ya njink..." Jisoo menyipitkan matanya.
"Kok nyalahin gue? Orang lu juga yang ngerokok.. Ya tetap salah lo lahh..."
"Anjink lo..."
Vote guyssss