part 23

3.5K 365 26
                                    

Jisoo dan krystal berjalan menuju kantin sembari berbincang bincang. Dan tanpa jisoo sadari, ketiga sahabat nya beserta tiga pawang rosé sudah mengawasinya dari jauh.

"Eh lo mau minum ga?" Jisoo yang bertanya saat keduanya berjalan menuju bar kantin, "boleh tuh..." Krystal yang mengangguk.

"Mau apa... Ah biar gue tebak... Vanilla latte?" Jisoo yang tersenyum sembari menaikkan sebelah alisnya.

"Trueee... Hahaha... Masih ingat ya lo..." Jisoo hanya tertawa saja mendengar perkataan krystal itu.

"Jisoo sialan... Awas aja tuh orang.." Irene yang bangkit dari duduknya, "eh bae sayang... Kamu mau kemana?" Seulgi yang menahan lengan Irene.

"Awas... Urus aja tuh sahabat kamu... Aku mau ke tempat roje dulu... Ayo joy jen.." Irene yang menepis tangan seulgi.

Joy dan jennie hanya mengangguk saja lalu mereka bertiga pergi meninggalkan para pacar mereka.

"Ck, lagian tuh jisoo kenapa sih? Krystal lagi.... Kenapa coba akhir akhir ini dia dekat banget sama jisoo!? Pacar nya kemana sih!? " Lisa yang ikut kesal melihat keduanya yang tertawa karena lelucon aneh dari jisoo.

Tak lama jisoo berjalan mendekati mereka tanpa bersama krystal karena krystal memiliki kelas.

"Lah... Pacar pacar lo pada tadi yang di sini mana?" Jisoo yang duduk di samping Lisa, ia tidak menyadari kalau para sahabatnya sudah menatap tajam dirinya.

"Udah pergi..." Wendy yang menjawab sedangkan jisoo hanya mengangguk saja, "lo pada kenapa ngeliatin gue gitu?" Jisoo menyirit menatap ketiganya.

"Lo ga merasa bersalah ji?" Seulgi menaikkan sebelah alisnya, "lah emang gue ngapain?" Jisoo yang bertanya balik.

"Beneran ga merasa bersalah?"

"Gue ngapain emangnya njirrr..."

"Ck, memang ga merasa bersalah lo..."

"Emang gue ngapain sih?"

£££

"I'm home.."

Jisoo yang masuk ke dalam apartemen sembari membuka sepatunya lalu pergi ke ruang tengah mendapati jisoo dan ketiga sahabat nya berada di sana.

"Eh... Lo pada ada di sini..." Jisoo yang mendekati rosé, ketiga sahabat rosé menatap tajam dirinya.

"Heem... Lo mau langsung bebersih apa gimana?" Rosé yang berdiri di hadapan jisoo.

"Nanti aja... Lagian gue bisa kok nyiapin sendiri... Kasian lo nya nanti mundar mandir..." Jisoo yang mengelus perut rosé yang besar itu.

Rosé yang mendengar perkataan jisoo itu hanya mengangguk saja. Tanpa jisoo sadari, ada tiga orang yang siap menerkam jisoo.

£££

Jisoo naik ke kasur sembari membersihkan kaki nya, "lo udah ngapain?" Jisoo melihat rosé sibuk dengan tablet nya.

"Gue liat tugas dosen doang..." Rosé yang mematikan tablet nya lalu menaruh benda tersebut di nakas samping kasur.

Jisoo hanya mengangguk saja mendengar perkataan rosé, jisoo memeluk rosé membuat rosé membiarkan nya saja.

Jisoo mengelus perlahan perut rosé itu, tangan jisoo berhenti bergerak karena ia merasakan sesuatu.

Jisoo menyirit sembari tetap menaruh tangannya di posisi terakhir, jisoo menempelkan telinga kanannya ke perut rosé membuat rosé menyirit.

"Kenapa lo?"

"Ih jeh gerak..."

Rosé yang mendengar perkataan jisoo itu menepuk jidatnya, "ya namanya dia makhluk hidup juga.. Lo gimana sih.." Rosé yang memutar bola mata malas.

"Gue serius njir... Nih pegang..." Jisoo mengambil tangan kanan rosé lalu menaruhnya di posisi yang sama.

Sama hal nya seperti jisoo, ia bisa merasakan kalau ada yang nendang nendang dari dalem. "Kerasakan? Bayi nya gerak..." Jisoo yang kembali menempelkan telinga kanannya.

"Baby nya daddy udah bisa gerak gerak yaaa..." Ucapan jisoo itu membuat rosé tertegun mendengar nya.

Bahkan lebih kagetnya lagi rosé, ia melihat jisoo mencium perutnya. Hal itu pula membuat rosé membuang muka darinya.

Jangan buat perasaan gue kayak di tarik terus di ulur ji...

"Oh ya.. Ngomong ngomong cafe lo gimana??" Celetuk rosé yang kembali menatap jisoo, "cafe? Udah selesai kemarin.. Tinggal nunggu nama buat cafe nya aja..." Jisoo yang masih tetap menempelkan telinga nya.

"Udah tau nama cafe nya apa?" Rosé menaikkan sebelah alisnya, "em belum sih.. Kira kira namanya apa ya?" Jisoo yang tampak berpikir.

"Menurut lo apa yang bagus?" Jisoo yang menatap rosé, "ya gue juga ga tau... Ya yang menurut lo bagus aja lah..." Ucap rosé.

"Nanti lah gue pikir pikir lagi..."







































DI VOTE AJA KATA GUE TEH

MY PERFECT HUSBAND (THE END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang