part 13

3.8K 384 21
                                    

"Wadidawww banyak bener makanannya.."

Seulgi yang datang datang langsung nyamperin dessert yang ada di meja makan bersama dengan lisa dan wendy, "ga sopan bener lo pada jadi tamu njink..." Jisoo menyipitkan matanya.

Sedangkan ketiganya hanya menyengir saja, "mana ojeh?" Joy yang bertanya sembari menaikkan sebelah alisnya.

"Ini gue joy.."

Ketiganya menoleh ke rosé yang datang sembari membawa jas, "cantik bener hubby gueee..." Jennie yang menatap rosé.

Rosé yang mendengar itu hanya terkekeh, "huba hubi huba hubi... Istri gue.." Jisoo yang menyipitkan matanya.

"Dih siapa lo? Baru dateng jadi orang baru aja sok jagoan..." Kini irene yang berbicara, "biarin.." Jisoo yang meledek sembari memakai jas yang rosé berikan.

"Yeuu... Ini kalau apa apa sama sahabat kita.. Lo yang gue gebuk duluan.." Ucap Jennie yang melihat rosé merapikan kerah jas jisoo.

"Ga takut.. Ga takut..." Jisoo yang meledek tetapi ia bersembunyi di balik rosé, "ga takut tapi lo sembunyi.. Bego.." Irene yang menggeleng.

"Nyenye... Udah ah.. Dari pada ngumpul sama ciwi ciwi hobi gosip... Mending gue sama sahabat gue.."

"Yaudah sana hus... Jangan deket deket roje gue lo.." Joy yang menarik rosé, "yeu malah ngusir..." Ucap jisoo sebelum pergi dari sana.

Rosé yang sedaritadi menyimak hanya menggeleng saja sembari terkekeh, "lama bener lo pada datang..." Rosé yang bersedikap dada menatap ketiga sahabat nya.

"Hehehe... Tadi ngisi bensin dulu, sayang..." Irene menaik turunkan kedua alisnya, sedangkan Jennie dan joy hanya menyengir saja membuat rosé memutar bola mata malas.

"Oh iya jeh.. Ngomong ngomong jisoo udah tau ya soal keluarga lo?" Jennie yang bertanya, "belum... Gue belum cerita soal itu..." Ucapan rosé di angguki ketiganya.

Ketiga sahabat nya ini tau cerita tentang orangtua rosé, karena mereka sudah bersahabat sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama.

"Yaudah... Jangan terlalu buru buru... Nanti lo yang bingung sendiri..." Ucapan Jennie itu di angguki rosé.

"Soal yang itu juga... Jisoo udah tau?" Ucapan joy membuat rosé menyirit, "soal apa?" Rosé menaikkan sebelah alisnya.

"Psikiater.."

Ucapan joy itu membuat rosé terdiam sejenak, "gue rasa dia ga perlu tau..." Ucapan rosé itu membuat ketiganya saling melirik.

"Udah ah jangan di pikirin... Nikmati aja dulu acaranya..." Ucap rosé yang mengganti topik.

"Ponakan gue gimana? Lo berdua udah ke dokter kah buat ngecek?" Irene hang langsung ngegandeng lengan kanan rosé begitu juga dengan Jennie.

"Baik kok kata dokter nya... Udah masuk usia tiga minggu juga..." Ucap rosé yang hanya tersenyum saja.

"Jadi ponakan gue cewe apa cowo?" Joy menaikkan kedua alisnya, "belum keliatan kali joy.. Itu mah kalau udah tiga atau empat bulan kali.." Jennie yang menjawab.

"Yaahhh... Gue pikir udah ketauan.."

"Bahas apa sih ciwi ciwi..."

Lisa yang datang mendekati mereka sembari membawa satu piring kecil yang berisi dessert yang ia ambil.

"Kok kamu udah makan aja?" Jennie yang menyirit sedangkan Lisa hanya menyengir, "hehehe... Laper sayang.." Jawab Lisa.

"Dasar kamu.."

"Jeh jeh jeh jeh..." Seulgi yang datang mendekati mereka bersama dengan wendy, "lo kenapa sih? Kayak orang kena kebakaran aja..." Lisa yang menyirit.

"Hehehe... Sorry..."

"Gue mau nanya boleh ga? Soalnya tadi jisoo ga mau jawab..." Ucapan seulgi itu membuat rosé menyirit.

"Boleh... Lo mau nanya apa?"

"Jangan nanya yang aneh aneh bear... Awas aja..." Irene yang masih menggandeng rosé, "iya sayang..." Seulgi yang hanya mengangguk.

"Jeh... Kenapa ga buat acara nikahan?" Pertanyaan seulgi itu membuat rosé terdiam sejenak, "tadi lo ga jawab pertanyaan wendy sebelum pergi.." Sambung seulgi.

"Kan udah gue bilang... Kalau buat acara begitu.... Siapa yang datang?"

"Ya keluarga lo kan ada..."

"Gue yatim piatu..." Ucapan rosé itu membuat Lisa dan wendy tersedak cola sedangkan seulgi terkejut.

"H-hah? Apa? Lo serius? Jeh sorry.. Gue ga tau..." Seulgi yang merasa canggung sedangkan irene menatapnya tajam.

"Di bilang jangan nanya yang aneh aneh..." Ucap irene, "ya maaf sayang... Aku kan ga tau.." Ucap seulgi.

Sedangkan rosé hanya tersenyum saja, "orangtua gue udah ga ada dari gue kecil..." Ucap rosé.

Jennie yang mendengar perkataan rosé itu mengelus lengan rosé, "tapi gue gapapa kok... Gue udah ikhlas juga..." Ucap rosé yang mencairkan suasana.

"Yaudah kalau gitu jangan di lanjut ceritanya..."

Jisoo yang datang membuat mereka semua menoleh ke jisoo, "lah dari mana lo?" Joy yang menyirit.

"Depan..." Jisoo yang menarik rosé agar berdiri di hadapan nya, sehingga kedua sahabat rosé tadi melepaskan gandengan mereka.

"Ada apa?" Rosé yang menyirit menatap jisoo, "gapapa... " ucap jisoo yang mengambil tangan kanan rosé.

"Bau bau adegan romantis ini.." Ucap wendy yang menatap keduanya sambil memakan dessert.

Jisoo mengambil sesuatu dari balik jasnya, sebuah kotak berwarna hitam. Rosé terkejut melihat sebuah cincin yang ada di dalam kotak tersebut.

Jisoo mengambil cincin tersebut lalu ia Pakaikan ke jari manis rosé membuat rosé benar benar terdiam.

"Ini tanda kalau lo istri gue..."

Rosé yang mendengar itu entah kenapa kedua pipinya merasa panas, ia hanya tersenyum saja menanggapi perkataan jisoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rosé yang mendengar itu entah kenapa kedua pipinya merasa panas, ia hanya tersenyum saja menanggapi perkataan jisoo.

"Cieeeee cieeee..."

"Cieee...cieee..."

"Cuit cuit... Ada yang sok romantis nihh..."

Ketiga sahabat jisoo itu menyoraki jisoo membuat jisoo malu sendiri, "ah berisik lo pada..." Jisoo yang merengut.

"Cieeee... Kemaren ogah ogahan... Ini bucin..." Kini joy yang meledek jisoo, "berisik lo..." Jisoo yang menyipitkan matanya.























(Permintaan maaf gue karena udah ngeunpub big girl sama secret relationship 🙏🙏🙏🙏)

Vote jangan lupa

MY PERFECT HUSBAND (THE END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang