part 32

3.6K 396 39
                                    

Jisoo berjongkok di depan rak yang berisikan coklat, sementara itu di gendongan nya ada minji yang berusaha mengambil bungkusan coklat yang warna nya mencolok.

"Kamu mau coklat, baby?" Jisoo mengambil bungkusan coklat yang minji mau, lalu setelahnya ia kembali berdiri lalu berjalan menuju tempat rosé berada.

"Coklat?" Rosé menyirit melihat jisoo memasukkan dua bungkus coklat dan bungkusan coklat yang berada di tangan babynya.

"Hehehe... Boleh dong ya..." Jisoo yang memyengir, "boleh sih boleh... Tapi minji belum bisa makan coklat, jisoo..." Rosé menaikkan kedua alisnya.

"Yaudah nanti gue yang makan coklat nya..." Ucap jisoo saat mereka meninggalkan rak bumbu dapur.

"Yang ada untung di elo..." Rosé yang memutar bola mata malas sedangkan jisoo hanya menyengir saja.

"Beli apa lagi nih kita?" Jisoo yang bertanya sembari mengelus perut minji, "sabun cuci udah abis kemarin..." Rosé membelokkan troli nya ke kanan.

"Sabun mandi engga sekalian?" Jisoo yang membaguskan posisi minji di gendongannya, "iya itu juga... Tolong ambilin, ji..." Ucap rosé.

Jisoo hanya mengangguk lalu ia mengambil satu botol sabun cair berukuran sedang, "lagi?" Tanya jisoo saat rosé memasukkan sebungkus sabun cuci ke dalam troli.

"Udah... Udah semua..." Rosé yang menaikkan kedua alisnya sembari mengangguk, "yaudah ayo kita bayar..." Ucap jisoo.

Keduanya langsung pergi ke kasir untuk membayar belanjaan mereka. "Eh jeh... Nah dompetnya... Kartu ATM nya di dalem.." Jisoo yang tiba tiba menyerahkan dompetnya pada rosé.

"Hah?untuk apa?" Rosé menyirit mendengar hal itu, "ya bayar belanjaan nya..." Jisoo yang menaruh dompetnya di kantong kemeja yang rosé pakai.

"Kartu gue ada, ji...."

"Ck, shutt... Diem.. Gue tau tapi ini tanggung jawab gue... Udah bayar aja toh kartu gue juga kartu lo sekarang..." Jisoo yang mencium pipi gembul minji.

Rosé yang mendengar itu menghela nafas sembari memutar bola mata malas, rosé membayar seluruh belanjaan mereka dengan salah satu kartu milik jisoo.

"Nih dompetnya..." Rosé menyodorkan dompet jisoo pada pemiliknya, "pegang aja dulu, simpan... Nih lo gendong minji biar gue yang bawa barang nya...." Jisoo yang memindahkan minji ke gendongan rosé.

Setelah selesai membayar, keduanya keluar dari Lottemart tersebut. "Lo tunggu sini aja ye... Biar gue ke parkiran dulu naruh ini di mobil..." Ucap jisoo sebelum pergi meninggalkan rosé bersama minji.

Rosé hanya menggeleng saja sembari mengelus perut minji, tak lama jisoo kembali dengan sedikit ngos-ngosan.

"Bentar dulu... Gue cape..." Jisoo yang masih mengatur nafas nya, "kan tadi udah gue bilang belanja di supermarket biasa aja... Ini lo nya malah keras kepala maunya di mall.. Udah tau parkiran mall jauh juga..." Jisoo yang mendengar itu hanya menyengir saja.

"Yaelah jeh... Sekalian jalan jalan... Ga bosen apa di rumah terus?" Jisoo mengambil minji dari gendongan rosé.

"Bosen sih bosen tapi ga jalan jalan ke mall juga kali, ji..." Ucap rosé yang memutar bola mata malas.

"Jadi lo mau kemana coba kalau jalan jalan?"

Keduanya kembali berjalan meninggalkan lottemart tersebut, "ya biasa biasa aja... Kayak ke taman bunga atau ke taman hewan... " rosé yang menggidik kedua bahunya.

"Yaudah dah... Nanti kita kesana... Lagian gue ngajak ke sini sekalian ngambil pesanan gue..." Jisoo yang mempuk puk bayi kecilnya.

"Beli apa lo?" Rosé yang bertanya, "ada deh... Nanti juga lo tau..." Jisoo yang memasang wajah tengil sedangkan rosé yang melihat itu memutar bola mata malas.

"Ini kita ngapain?" Rosé yang tiba tiba di tarik jisoo masuk ke dalam toko perhiasan, "ambil pesenan gue..." Jisoo yang tersenyum miring.

Sedangkan rosé yang mendengar itu hanya menyirit saja, "mba... Saya mau ambil atas nama jisoo..." Ucap jisoo suatu ia duduk di salah satu kursi yang di sediakan.

"Ah iyaa... Bentar ya, tuan..." Ucap sang penjaga toko yang mengambil pesanan milik jisoo, "lo mesan apaan dah?" Rosé yang penasaran.

"Gue beli sesuatu buat minji..." Ucap jisoo mengelus perut bayi kecilnya yang sibuk mengigiti bungkusan coklat.

Rosé yang mendengar itu hanya mengangguk saja, tak lama penjaga toko tadi kembali membawa dua kotak berukuran kecil.

"Nahh... Pegang dulu minji nya jeh... Biar gue yang makein..." Jisoo memberikan minji pada rosé, "kalung?" Rosé yang menyirit saat jisoo membuka salah satu kotak nya.

"Iya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Iya... Untuk minji... Hehehe..." Jisoo yang memakaikan kalung cantik tersebut pada minji, "bentuk bintang ini menggambarkan minji karena minji bintang yang hadir di hidup gue... Sebagai pelengkap cahaya bulan yang menerangi malam yang gelap... Karena malam yang gelap tanpa bulan dan bintang hanya lah malam yang tidak ada artinya..." Ucapan jisoo itu membuat rosé menyirit.

"Maksud lo?" Rosé yang bingung itu menaikkan sebelah alisnya, jisoo hanya tersenyum saja mendengar pertanyaan rosé.

Ia membuka kotak satu lagi berisikan kalung bulan sabit yang sangat cantik membuat rosé semakin bingung.

"Ini buat lo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini buat lo.. Karena lo bulan di hidup gue... " jisoo yang memakaikan kalung tersebut pada rosé, sedangkan rosé langsung mengerti apa yang jisoo katakan tadi.

Ia mengulum senyumnya namun usahanya gagal karena kini dia terkekeh kecil. "Maafin gue ya..." Jisoo yang mencium tangan kanan rosé yang lembut.


























Gantung? Yaudah tunggu aja lagi, btw vote jangan lupa and tinggalin jejak di komen

MY PERFECT HUSBAND (THE END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang