part 42

4.8K 449 69
                                    

Jisoo sibuk mengotak atik laptopnya karena ada pekerjaan yang harus ia selesaikan sekarang, sedangkan di sampingnya ada rosé yang sedang menyusui minji yang tertidur.

Rosé menoel noel pipi minji sembari melirik jisoo yang menatap fokus leptop nya. "Kalau tau tadi kerjaan lo masih banyak kenapa ga di selesain dulu?" Pertanyaan rosé itu membuat jisoo menoleh sekilas.

"Ya karena gue pengen cepet cepet ketemu anak gue... Lagian ini cuman dikit kok.. Bentar lagi selesai, tenang aja... Gue ga sampai begadang ngerjainnya..." Jisoo menarik tangan kanan rosé lalu di genggamnya.

Jisoo menyembunyikan kedua tangan mereka di balik selimut lalu ia mengelus punggung tangan milik rosé

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisoo menyembunyikan kedua tangan mereka di balik selimut lalu ia mengelus punggung tangan milik rosé.

"Bukan masalah begadang atau apanya jisoo... Tapi kan kasian lo nya.. Kerjaan lo jadi menumpuk..." Ucap rosé.

"Cie yang kasian sama gue..."

"Ck, serah lo aja deh..." Rosé yang berdecak kesal itu membuat jisoo terkekeh, "iya iya lain kali gue selesain dulu sebelum balik..." Jisoo yang mencium tangan rosé yang ia genggam itu.

Rosé sendiri membiarkan jisoo menggenggam tangannya, "oh iya jeh... Kan kemarin lo bilang kalau lo jadi ke Aussie, lo bakal kerja jadi designer tuh... Nah lo kerja di butik lo sendiri apa butik orang lain?" Jisoo yang bertanya tanpa menatap rosé.

"Ya gue kerja sama orang... Yakali gue punya butik sendiri... Kalau gue punya butik sendiri ya gue ga kerja ke Aussie..."

"Yaudah kalau gitu lo kerja disini aja... Kan lo punya butik..."

"Hah? Butik apa? Kan gue bilang kalau misalnya..." Rosé yang menyirit menatap jisoo. "Lo... Kerja bareng gue aja gimana?" Ucapan jisoo itu membuat rosé bingung.

"Kerja sama lo? Kerja apa?"

"Ya jadi designer sekaligus CEO di butik fashion yang punya gue..."

"Tunggu... Lo punya butik?"

"Punya... Tapi sekarang udah punya lo sepenuhnya..."

"Hah? Maksudnya?"

Bukannya menjawab jisoo malah mengotak atik handphonenya lalu menyodorkan nya pada rosé.

Rosé terkejut melihat dokumen yang ada di handphone jisoo, "lo bercanda kan ji?" Rosé melirik jisoo.

"Buat apa gue bercanda, rosé? Ysl itu salah satu aset gue dari paman.. Dan sekarang udah pindah kepemilikan jadi punya lo..."

"Tapi ji... Gue lulus kuliah aja belum.. Yang bener aja gue megang tuh perusahaan besar..." Ucap rosé.

"Gausah takut... Gue bisa bantu lo..." Jisoo yang mencium kembali tangan mulus milik rosé, sedangkan si empu hanya terdiam saja.

Ia benar benar tidak percaya jika perusahaan fashion yang ia impikan dari kecil itu miliknya, "makasih ji..." Ucap rosé yang hanya tersenyum saja.

"Gue ga butuh makasih lo... Gue cuman butuh lo ada di samping gue aja... Itu udah cukup.." Jisoo menutup laptopnya lalu ia taruh di nakas samping kasur.

MY PERFECT HUSBAND (THE END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang