part 33

4.4K 421 32
                                    

Jisoo keluar dari kamar dengan perlahan karena ia baru saja menidurkan minji. Ia langsung menuju ke dapur karena rosé ada di sana.

"Udah tidur minji nya?" Rosé melirik jisoo yang mendekati dirinya, "udah... Udah pulas pun tidurnya..." Jisoo yang mengangguk sembari bersandar di meja bar dapur.

Rosé yang mendengar itu hanya mengangguk saja sembari menaruh gelas yang sudah bersih ke dalam lemari kaca.

"Ah ya jeh... Besok kan peresmian cafe... "

"Hmm, terus?"

"Lo kan ikut tuh ya bareng gue.. Nah lo mau ikut gue sekalian ke kantor ga?" Pertanyaan jisoo itu membuat rosé menyirit.

"Kantor? Mau ngapain?"

"Besok gue juga udah mulai kerja di perusahaan... Ya sekedar perkenalan doang sama pegawai pegawai nya... Lo mau ikut atau gimana?soalnya abis acara di cafe, gue langsung ke kantor..." Ucap jisoo yang menjelaskan.

"Ouh udah mulai kerja... Terus kuliah lo?"

"Ya tetap masuk gue kayak biasa... Jadi kerja sambil kuliah.. Lagian kan bentar lagi wisuda juga...."

"Yaudah kalau gitu gue ikut lo aja biar lo ga repot mundar mandir besok..." Ucap rosé mengeringkan tangannya yang basah dengan kain lap.

"Ouh oke..." Jisoo yang mengangguk, "ah ya jeh... Gue mau nanya sesuatu sama lo..." Sambung jisoo yang kembali menatap rosé.

"Mau nanya apa?" Rosé menaikkan sebelah alisnya menatap jisoo, "lo... Di Aussie mau kerja kah?" Jisoo yang sedikit menyirit.

"Iya... Gue kerja... Jadi designer... Ya sekalian jadi guru dance..." Rosé yang menjawab, "designer?" Jisoo yang kembali bertanya.

"Iya.. Designer... Gue dapet tawaran di salah satu butik terkenal di sana... Kenapa?" Rosé yang bertanya balik.

"Gapapa.. Gue cuman nanya aja... Gue kira lo mau ke Aussie karena itu tanah kelahiran lo..." Ucap jisoo.

"Ya engga lah... Gue ke sana karena gue dapet kerjaan..." Rosé yang menggeleng sedangkan jisoo hanya mengangguk menatapnya.

Tiba tiba jisoo memeluk rosé membuat rosé terkejut karena pasalnya jisoo seperti sengaja menjatuhkan tubuhnya.

"L-lo kenapa?" Rosé yang sedikit menyirit melihat jisoo yang menyembunyikan wajahnya di leher miliknya.

"Gapapa... Gue ngantuk aja..." Ucap jisoo tanpa menatap rosé, "yaudah sana ke kamar..." Ucap rosé yang memegang kedua bahu jisoo.

"Gue maunya sama lo..."

"Ya gue juga mau ke kamar..."

"Yaudah kalau gitu bentar lagi aja... Barengan..." Jisoo yang mengeratkan pelukan nya, sedangkan rosé hanya bisa pasrah saja di peluk oleh jisoo.

Perlahan ia membalas pelukan jisoo, "besok lo kan masuk kantor... Lo pake jas apa pake kemeja aja?" Rosé yang bertanya.

"Pake kemeja biasa aja... Males gue pake jas... Gerah nanti..." Ucap jisoo yang ngedusel dusel di leher rosé.

"Ouhh yaudah..."

"Kenapa? Gapapa... Biar gue siapin besok..."

"Cieeee... Baik banget lo..." Ucapan jisoo itu membuat rosé menggeplak kepala nya, "biar rapi.. Soalnya kalau lo yang nyiapin sendiri ga bener... Nanti malah kayak gembel lagi..." Ucapan rosé itu membuat jisoo memutar bola mata malas.

"Yeuuu... Bisa bisa nye lo..."

Rosé hanya tersenyum miring saja sembari mengelus kepala jisoo, "lo wangi banget jeh..." Jisoo yang menggesek gesekan hidung nya ke leher rosé.

"Ya iyalah... Emang kayak lo?"

"Ck, gue wangi ya..."

"Bau lo..."

"Wangi gue yeuuuu..."

"Iyain aja deh... Kasian nanti malah nangis pula..."

"Ck, ish..."

Rosé hanya terkekeh saja mendengar decakan sebal dari jisoo, sedangkan jisoo sendiri masih tetap memeluk erat si blonde.

"Jeh..."

"Hm?"

"Gue mau nen dong..." Ucapan jisoo itu membuat rosé menggeplak kepala nya, "lo bisa ga sih... Ga itu mulu yang lo minta..." Rosé yang menyipitkan matanya.

"Engga... Gue mau... Sekali ajaaa..." Jisoo melonggarkan pelukannya sembari merengut menatap rosé.

"Engga ya ji.." Rosé yang memutar bola mata malas,"ish...ayo dong...kalau ga dikit ajaaa.." Jisoo yang memanyunkan bibir nya.

Rosé menghela nafas menatap wajah memelas jisoo, ia menarik jisoo pergi ke kamar membuat jisoo menyirit.

"Eh mau kemana?"

"Tidur... Ga ngantuk apa lo?"

"Ngantuk sih.."

"Yaudah ayo tidur.."

"Tapi sambil nen ya?"

"Hmm..."

"Iya atau engga?" Jisoo menaikkan kedua alisnya menatap rosé yang naik ke atas kasur,
"Iya..." Rosé yang memutar bola mata malas.

Jisoo yang mendengar itu langsung memasang wajah ceria, "nahh gitu dongg..." Jisoo yang tersenyum lebar sembari naik ke atas kasur.

Jisoo langsung baring di hadapan dada rosé, sedangkan rosé hanya menggeleng saja sembari membuka dua kancing atas piyama nya.

"Jangan lo gigit dan jangan ngisep terlalu kuat..." Ucap rosé saat jisoo langsung melahap nipple miliknya.

"Heemmm..."

Jisoo hanya mengangguk saja sembari memeluk rosé, mulutnya sibuk dengan benda yang ia inginkan dari kemarin.

"Heran gue.. Sebenarnya bayi gue itu satu atau dua sih..." Rosé menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka.

Jisoo yang mendengar perkataan rosé itu hanya menyengir saja, "ck, gue bilang jangan di gigit, jisoo..." Ucap rosé saat merasakan jisoo dengan sengaja mengigit nya.

"Mwaapp....hehehe..."

Jisoo yang kembali menyengir saat rosé menyentil telinga kiri miliknya sendiri, rosé mengelus lembut kepala jisoo membuat jisoo entah kenapa menjadi ngantuk.

"Tidur aja kali kalau ngantuk..." Celetuk rosé yang ternyata melihat mata jisoo merem melek terus.

Mendengar hal itu, jisoo langsung memejamkan matanya sembari mengeratkan pelukan nya tetapi mulutnya tidak berhenti menghisap benda kenyal yang ada di mulutnya.
































Voteeeeeeee

MY PERFECT HUSBAND (THE END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang