Hari demi hari, minggu demi minggu. Jisoo dan krystal semakin dekat layaknya seperti waktu pertama kali mereka bertemu.
Dan hal itu pula membuat ketiga sahabat rosé semakin yakin dengan insting mereka. "Dia beneran cuman nemenin rosé sampe rosé lahiran aja..." Celetuk irene saat keduanya melihat jisoo dan krystal saling tertawa.
"Ck... Kan udah gue bilang dari awal... Mending gausah minta dia tanggung jawab dari pada rosé sakit hati..." Jennie yang memutar bola mata malas.
"Hiks... Sedih gue kalau mommy daddy gue beneran pisah..." Ucapan joy itu membuat kedua temannya menyirit.
"Ya mending pisah daripada si ojeh jatuh lebih dalam sama tuh manusia ayam..." Jennie yang sewot itu kembali meneguk soda kaleng nya.
"Iya juga ya.... Tapi kasian babygirl nya..." Ucapan joy di angguki Irene, "ck, liat aja.. Nanti kalau mereka beneran pisah... Ga gue biarin jisoo ngeliat ponakan gue.." Jennie yang menyipitkan matanya.
"Serem bener lo... Tapi gue setuju sih sama lo... Ga akan gue biarin nanti jisoo ketemu lagi sama roje.." Irene yang mengangguk.
"Dua minggu lagi roje lahiran.. Kita liat nanti gimana..." Ucap joy yang memakan snack kacang yang di pegang Irene.
Kedua nya tetap melihat jisoo dan krystal yang masih bercanda canda di kantin apartemen, "eh... Ajak roje jalan jalan yok... Pasti dia bosan di unit terus..." Usul joy menatap kedua nya.
"Yok yok gas.... Sekalian cari baju baby nya..." Jennie yang mengangguk, "ayo kita shoping shoping..." Irene yang merangkul keduanya.
"Heh heh heh.. Kalian kemana?"
Ketiganya menoleh ke sumber suara mendapati para pacar mereka yang menyirit. "This is urusan wanita... Jadi ga perlu ikut..." Jennie yang pergi dari sana bersama dengan keduanya.
Seulgi, Lisa dan Wendy yang melihat itu melongo. "Mereka mau kemana dah?" Wendy yang menyirit.
"Ga tau... Udah lah paling juga nanti ngabarin..." Ucapan Lisa di angguki seulgi.
"Bener lo..."
£££
"Ayo laahhhh lo ga bosen apa di unit terus?"
Joy yang menggandeng lengan kanan rosé, sedangkan rosé yang mendengar bujukan joy itu memutar bola mata malas.
"Gue udah susah jalan njir... Jalan bentar aja udah engap gue..." Ucap rosé menaikkan kedua alisnya.
"Aishhh gapapa... Kan ada kita kita jugaaa... Ayo donggg... Sekalian shoping shoping kita..." Irene yang memasang puppy eyes pada rosé.
Rosé yang melihat itu menghela nafas lalu mengangguk, "yaudah bentar... Gue ganti baju dulu..." Ucapan rosé itu membuat ketiganya bersorak.
"Nah gitu dongggg... Lagian kita keluar sekalian nyari udara segar biar lo ga sumpek.." Ucap jennie yang bersandar.
Tak lama rosé kembali ke ruang tengah dengan pakaian yang sudah berbeda, "nahh cakep banget hubby gueeee..." Jennie yang berdiri dari duduknya.
"Kalau gitu ayo kita cussss...." Joy yang kembali menggandeng lengan rosé, "ntar biar gue aja yang nyetir..." Ucap Irene yang ikut menggandeng lengan rosé.
"Eh nanti kita sekalian nonton ya? Gue liat ada film baru... Soal tiket nanti gue yang bayar.... Tenang aje lo pada..." Ucap jennie.
"Nahh gitu dongg baru sahabat guee..." Joy yang menerjap nerjapkan matanya membuat jennie memutar bola mata malas.
"Yeuuu elu... Yang gratis aje cepat..."
"Ya hidup itu harus bergantungan sama yang gratisan juga, jen... Hehehehe..."
"Dasar... Tapi gue setuju sih sama lo joy... Hidup gratisan!" Ucap Irene yang mengacubgkan tangan kanannya ke atas.
"Hidup!" Joy yang ikut ikutan begitu juga dengan rosé, "yeuu dasar lo bertiga.." Jennie yang memutar bola mata malas sembari tersenyum miring.
£££
"Ngomong ngomong jeh... Lo udah beli perlengkapan baby nya?"
Joy yang bertanya menoleh ke rosé sembari memakan kentang goreng nya, mereka baru saja selesai menonton film.
"Udah sih kemaren sama jisoo... Kenapa?" Rosé yang ikut mencomot kentang goreng joy.
"Ouhh masih peduli juga dia?" Ucapan Jennie itu membuat Irene menyenggol lengan nya."Jen..." Tegur Irene yang menyirit padanya, "ya mau gimana pun inginkan tetap anak dia..." Ucap rosé yang menatap jennie.
"By the way jeh... Soal ke Aussie itu jadi?" Irene yang bertanya, pertanyaan Irene itu membuat rosé terdiam sejenak.
"Kayaknya jadi sih... Tapi nanti aja deh gue urus kalau semuanya udah selesai.." Ucap rosé yang tersenyum.
"Jadi nanti lo beneran ke Aussie? Yahhh kalau kita kangen lo gimana??" Jennie yang menyirit menatap rosé.
"Ya kan kita ga akan lost contact jennn... Lagian belum tau juga kan kedepannya gimana..." Ucap rosé.
"Sini aja dong jehhh... Kenapa coba harus di Aussie..." Irene yang kini merengut menatap rosé.
"Ya karena gue lahirnya di sana, ren... Orang tua gue juga di sana..." Ucap rosé, "ga seru lo.. Udah ah ayo kita beli aja perlengkapan baby nya..." Jennie menarik rosé perkgi ke toko perlengkapan bayi.
"Eh eh ngapain jen? Kan udah gue bilang gue udah beli..." Rosé yang menyirit, "shut... Ini buat nambah nambahin aja... Diem aje lo..." Ucap joy yang masih menggandeng lengan rosé.
Sedangkan rosé hanya bisa pasrah saja pada ketiga sahabat nya itu. Walau pun begitu, rosé benar benar bersyukur punya mereka.
Jangan berharap lebih sama saya.... Semua akan sad ending pada masanya.. Udeh ye gue mau turu dulu... Vote jangan lupa