"Kenapa kamu udah keluar kamar duluan?"
Rosé menoleh mendapati jisoo yang baru bangun itu berjalan mendekati dirinya sembari menyipitkan matanya.
"Aku Haus, sayang.. Kamu baru bangun?" Rosé yang bertanya saat jisoo memeluknya dari samping.
"Heem... Aku pikir kamu ntah pergi kemana..."
Jisoo menaruh dagunya ke bahu kanan rosé, sedangkan rosé kembali menyeduh teh untuk dirinya."Kamu mau teh apa kopi?" Rosé yang bertanya tanpa menoleh ke jisoo, "morning kiss..." Jawaban jisoo itu membuat rosé tersenyum miring.
"Permintaan kamu di luar pertanyaan aku loh..."
"Biarin... Morning kiss aku mana?" Jisoo yang sedikit merengut sembari mengelus perut rosé.
"Aku ga mau sekedar di kecup, aku maunya di cium..." Ucap jisoo saat rosé menoleh kearah nya, "banyak minta..." rosé yang menghela nafas.
Rosé mencium bibir hati milik si bayi besar itu sedikit lama agar ia tidak rewel seperti bayi lagi, "sudah kan?" Rosé menaikkan sebelah alisnya.
"Haduehhh... Masih pagi udah di suguhi penampakan dua pasutri ga jadi cere... Mana gue baru bangun lagi..."
Keduanya menoleh ke sumber suara mendapati seulgi yang berjalan mendekati mereka.
"Lo baru bangun?" Jisoo yang melepas pelukannya. "Heem..." Seulgi yang hanya mengangguk sembari duduk di kursi bar dapur.
"Gi, lo mau kopi apa teh?" Rosé yang bertanya sebelum menyeruput teh nya. "Teh aja deh, jeh..." Jawab seulgi sembari mengucek ngucek matanya.
Rosé hanya mengangguk saja sembari membuat teh untuk seulgi, "baru lo yang bangun? Rene mana?" Jisoo yang duduk di samping seulgi.
"Dia udah bangun tapi tadi masih di kamar..."
"Gue disini..."
Irene yang masuk kedapur sembari menggendong minji yang sudah bangun, "loh... Bangun?" Rosé menyirit melihat babynya yang sudah segar.
"Tadi waktu gue lewat kamar lo berdua, gue denger nih bocil nangis jadi ya gue samperin deh..." Irene mengelus perut minji.
"Etsss... Biar gue aja yang megang..." Ucap Irene saat jisoo hendak mengambil minji dari gendongannya.
Sedangkan jisoo hanya memutar bola mata malas saja, setelah membuat teh, rosé memberikan nya pada seulgi lalu mendekati Irene.
Saat minji berada di gendongan rosé, bayi kecil itu merengek. "Kenapa sayang? Masih ngantuk ya?" Rosé yang mempuk puk bayinya.
Bayi kecil itu menarik narik kancing atas piyama rosé, "haus itu... Bawa balik ke kamar aja.." Ucap jisoo menatap rosé.
"Gue ikutt!" Irene mengejar rosé yang hendak pergi menuju kamar yang ia tempati. Sedangkan jisoo dan seulgi hanya menggeleng saja.
"Lo jadi tunangan sama rene?" Jisoo yang bertanya sembari menyeruput teh milik rosé tadi. "Jadi... Minggu depan sebelum Natal kita acara... Lo harus dateng ye..." Seulgi yang menyenggol lengan jisoo.
"Iyeeee..."
"Awas aja ga dateng... Gue aduin lo sama uncle lo..."
"Aduin aja... Ntar kalau dia nyaut, kasih tau gue ya.. Mau gue suruh tidur di apartemen gue..."
"Anjirr dasar gelap..."
Sedangkan di sisi lain, irene sedang mengelus pipi minji yang sedang nen itu. "Di liat liat muka minji kok lama lama mirip jisoo ya..." Ucapan Irene itu membuat rosé memutar bola mata malas.