part 4

5.2K 448 11
                                    

"Lah elo ji?"

Jisoo menoleh mendapati wendy yang baru keluar dari sebuah mobil, "eh lo? Ngapain lo?" Jisoo yang menyirit.

"Gue mau ke unit roje lah... Di suruh joy tersayang ke sana..." Keduanya masuk kedalam apartemen besar itu.

"Najis, anjing..."

"Yang gamon diam aja.."

"Anjing lo..."

Jisoo menyitak kepala wendy membuat wendy tertawa lalu merangkul jisoo, "lo mau kemana dah ji? Mau ke unit roje juga kah?" Wendy yang bertanya.

"Iya... Gue ada urusan..." Jisoo yang mengangguk sedangkan wendy hanya ikut mengangguk saja.

Keduanya menaiki lift menuju lantai 5 apartemen karena unit rosé berasal di sana.

Sepanjang perjalanan menuju unit rosé, entah kenapa jisoo sedikit merinding dan juga merasa sedikit gugup.

Wendy mengetuk sebuah pintu unit, tak lama pintu tersebut di buka dari dalam oleh seulgi.

"Lah ji?"

Jisoo hanya cengengesan saja sembari masuk kedalam unit apartmen tersebut, dan seketika itu juga tiga orang gadis yang berada di ruang tamu itu langsung memasang wajah garang pada jisoo.

"L-lo bertiga kenapa sih nantep gue kayak gitu?" Jisoo yang sedikit takut, "mikir, punya otak kan lo?" Ucapan joy itu membuat jisoo menyirit.

"Beb, kok kamu kasar gitu sih, sayang?" Wendy yang nyamperin joy, "jangan ngegas donggg..." Jisoo yang memutar bola mata semakin sembari duduk di samping seulgi.

Lisa dan seulgi hanya menyirit saja karena sedaritadi mereka mendengar kalau ketiga gadis itu membenci jisoo.

"Guys gu---jisoo?"

Rosé yang datang dari kamar itu berhenti saat melihat jisoo membuat jisoo reflek berdiri.

Sedetik kemudian rosé memasang wajah datar lalu membuang muka dari jisoo, "ayo kita pergi..." Rosé yang memakai jaket yang ia pegang.

"Tunggu, sé.... Lo mau kemana?" Jisoo yang menyirit, "mau ngelakuin apa yang lo suruh kemarin..." Rosé yang memutar bola mata malas.

Jisoo yang mendengar itu langsung menahan lengan kanan rosé saat rosé hendak pergi ke pintu masuk.

"Apa?"

"Jangan, sé..."

Rosé menyirit mendengar perkataan jisoo, "jangan apa?" Rosé menaikkan sebelah alisnya.

"Udah lah, ga usah di ladenin orang yang ga bertanggung jawab..." Joy yang hendak menarik rosé tetapi jisoo tetap menahan rosé.

"Yaelah... Biarin aja kali.. Kan dia yang nyuruh..." Irene yang bersedikap dada, "udah ayo ah kita pergi..." Jennie yang tetap menatap tajam jisoo. Sedangkan ketiga pacar gadis gadis galak itu hanya terdiam menatap mereka.

"Sé, gue bakal tanggungjawab..."

Ucapan jisoo itu membuat keempat gadis itu tertegun, "tanggung jawab?" Seulgi menaikkan sebelah alisnya.

"Gue bakal tanggungjawab sesuai dengan yang lo janjikan kemaren..." Sambung jisoo yang memegang kedua bahu rosé.

"Tunggu... Tanggung jawab apaan dah?" Lisa yang penasaran membuat jisoo dan rosé menoleh ke arahnya.

"Rosé hamil gegara jisoo..." Irene yang menjawab membuat ketiga sahabat jisoo itu reflek berdiri.

"Anjing lo jisoo!? Serius!?" Seulgi yang mendekati jisoo dengan wajah garang karena seulgi dan kedua lainnya di titipkan oleh paman jisoo agar selalu mengawasi jisoo.

MY PERFECT HUSBAND (THE END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang