part 8

4.2K 411 15
                                    

Jisoo terduduk sembari mengucek ngucek matanya, ia menyipitkan matanya sembari menatap jam weker yang ada di nakas.

07.30

Tatap jisoo beralih menatap rosé yang masih terlelap, wajah polos yang tertidur itu membuat jisoo terdiam menatapnya teduh.

"Semalam aja bilang ga bisa tidur... Dasar..." jisoo yang tersenyum miring sembari menggeleng kecil.

Jisoo mengelus lembut pipi rosé dengan perlahan membuat rosé sedikit terusik.

Tak lama mata rosé kembali terbuka membuat jisoo tersenyum, "pagi bawel..." ucap jisoo saat rosé terduduk sembari mengucek ngucek matanya.

"Jam berapa ini?" rosé yang menatap jisoo sembari menyipitkan matanya, "setengah delapan..." jawab jisoo.

"Lo.. Masuk kelas jam berapa?" rosé yang bertanya, "sepuluh.. Lo?" jisoo yang bertanya balik.

"Setengah sepuluh..." rosé yang masih mengumpulkan nyawanya, jisoo yang melihat rosé itu entah kenapa gemas sendiri.

"Apa lo liat gue?" rosé yang menatap jisoo sembari menaikkan sebelah alisnya, "gapapa.." jisoo yang tiba tiba mengecup bibir rosé membuat rosé melotot.

"Apa sih lo!?" rosé yang mendorong jisoo sedangkan jisoo terkekeh.

"Ga boleh gue nyium lo?"

"Gak... Udah ah gue mau sarapan aja..." rosé yang beranjak dari kasur diikuti oleh jisoo dari belakang.

"Mau buat apa lo?" tanya jisoo saat keduanya berada di dapur, "roti.. Mau lo?" ucap rosé tanpa menatap jisoo.

"Mau dongg... Isinya apa aja?"

"Khusus buat lo nanti gue isi paku..." ucapan rosé itu membuat jisoo berhenti mengikuti nya.

"Kok lo jahat sih sama gue?" jisoo yang merengut menatap rosé yang tertawa sembari mengambil roti.

"Bercanda gue... Ya walaupun sebenarnya memang ada sedikit niat buat bunuh lo..." ucap rosé saat jisoo duduk di kursi bar dapur.

"Jahat lo sama gue, ah..."

"Biarin..."

£££

"Lah... Masuk lo jeh?"

Irene menyirit menatap rosé yang masuk sembari memasukkan handphone nya ke saku  almet nya.

"Iya lah... Lagian gue nanti bosen di apart terus..."

Rosé duduk di bangku miliknya, "lah trus nanti gimana lo nya?" Joy menaikkan sebelah alisnya.

"Kata jisoo ada dia... Udah ah ga usah khawatir gitu lo pada... Gue gapapa kok..." Rosé memutar bola mata semakin.

Sedangkan jennie dan Irene saling senyum senyuman, "ciee yang sekarang udah ngandelin jisoo..." Ucapan jennie membuat rosé menyirit.

"Cieee... Ngandelin suami ciee..." Kini Irene yang menggoda rosé, "ciee yang bakal serumah.... Cuit cuit..." Ucapan joy membuat rosé memutar bola mata malas.

"Gila lo bertiga.."

£££

Saat jisoo dan yang lainnya sedang berbincang bincang dekat mading, tiba tiba saja krystal lewat di depan jisoo membuat jisoo berhenti bicara sembari melihat kemana krystal pergi.

"Udah kali... Mantan ya mantan aja..."

Seulgi yang ternyata mengikuti arah pandang jisoo yang melihat krystal sedang berbicara pada pacar barunya.

"Tau nih... Fokus aja kali sama yang itu... Lagian dia lebih cantik juga.."

Lisa yang memutar kepala jisoo ke kanan sehingga kini matanya melihat rosé cs berjalan mendekati mereka.

"Anjing lisa! Kepala gue bisa sakit bego..." Jisoo yang menoyor kepala lisa membuat lisa tertawa.

"Ya abis lo serius amat ngeliatin si krystal... Yakan wen?" Lisa menyenggol lengan wendy yang ada di samping nya.

"Udah krystal udah bahagia tuh... Tinggal Lo..kalau ga lo bahagia aja sama roje..." Ucap wendy saat rosé cs berasal di dekat mereka.

"Kenapa?" Rosé yang mendengar namanya di sebut oleh wendy, "gapapa jeh... Hehehe..." Wendy yang menyengir.

Rosé yang mendengar perkataan wendy itu memutar bola mata malas, "jadi ga?" Rosé menatap jisoo yang ternyata menatap dirinya.

"Jadi kok.. Ayo..."

"Mau kemana lo berdua?" Irene menyirit menatap keduanya, "kepoo... Ini urusan suami istri..." Jisoo yang meledek Irene membuat Irene melotot.

"Heh anjink... Sombong banget lo... Begaya suami istri... Kemaren aja ga mau nanggung ponakan gue ya lo anjink!" Irene yang hendak mendekati jisoo tetapi di tahan oleh joy dan jennie.

"Ren ren anjirr.. Udeh udeh..." Jennie yang menggeleng, "sabar ren.. Lu udah tau tuh monyed kek gitu malah di ladenin..." Ucapan joy membuat jisoo melotot.

"Enak beut lo ngatain gue monyed ye..."

"Udah udah jangan tengkar... Ji jangan cari masalah..." Rosé yang bersedikap dada membuat jisoo menyengir.

"Iya iya maapin gue dahh..."

"Udah ah ayo jeh.. Pergi tar tutup lagi kantor nya..." Jisoo yang menggenggam tangan kanan rosé yang mulus.

"Mau kemana sik lo berdua?" Wendy yang menyirit, "ngurus status... Bye gess...." Ucap jisoo sebelum pergi dari sana meninggalkan mereka.

"Ya semoga status lo berdua ga sampai tuh anak lahir..." Celetuk seulgi menatap kedua nya yang berjalan menjauh dari mereka.

"Ya moga moga aja... Kasian juga nanti anaknya..." Kini lisa yang berbicara, sedangkan ketiga sahabat rosé hanya diam saja.















Vote.

MY PERFECT HUSBAND (THE END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang