Rosé dan para sahabatnya masuk kedalam sembari tertawa karena lelucon dari joy dan juga jennie.
"Lo darimana aja, jeh?"
Keempatnya serentak menoleh ke jisoo yang bangkit dari duduknya, "gue... Abis dari luar... Kenapa?" Rosé yang sedikit tertegun menatap jisoo.
Sedangkan ketiga sahabat rosé memasang wajah datar pada jisoo, "kenapa ga bilang ke gue?" Ucapan jisoo itu membuat rosé sedikit terkejut.
"E-eh?"
"Lain kali kalau mau pergi bilang dulu ke gue jeh... Nanti kalau ada apa apa sama lo gimana?" Ujar jisoo yang tampak sedikit khawatir pada rosé.
"Masih peduli juga lo?" Ucapan jennie itu membuat jisoo menyirit, sedangkan Irene memelototi nya sembari Menyenggol lengan nya.
"Jen..."
"Maksud lo?" Jisoo menaikkan sebelah alisnya menatap jennie, "gapapa... Ga penting lupain aja..." Jennie yang memutar bola mata malas.
Jisoo yang mendengar itu ikut memutar bola mata malas lalu kembali menatap rosé yang berada di hadapannya.
"Lo kemana aja? Gue nyariin lo dari tadi..." Ucap jisoo yang sedikit bernafas lega, "gue? Ya jalan bareng mereka... Nonton... Kenapa?" Rosé yang sedikit menyirit.
"Lain kali kabari dulu ke gue... Biar gue ga khawatir sama lo..." Jisoo yang mempuk puk kepala rosé.
"Lo.. Khawatir sama gue?" Rosé menaikkan sebelah alisnya, "ya iya lah... Kalau terjadi sesuatu sama lo gimana?" Jisoo yang menghela nafas.
"Ya ada kita.." Celetuk joy membuat Irene kini menyenggol lengan nya itu, "ya mau gimana pun mau ada lo pada atau engga... Rosé kan tetap tanggung jawab gue.... Dia kan istri gue..." Jisoo yang memutar bola mata malas.
Rosé yang mendengar perkataan jisoo berusaha untuk menahan senyumnya karena ia tau kalau orang yang ada di depannya ini masih mengharapkan masa lalu nya.
"Gue gapapa kok... Lo ga perlu khawatir..." Rosé yang meyakinkan, "ya tapi kalau lain kali lo pergi, kabari gue.." Jisoo yang kembali menatap rosé.
"Iya jisooo..."
£££
"Lo udah ga masuk masuk kelas lagi kah?"
Rosé menatap jisoo yang sedang membuat susu untuk dirinya, "masih kok tapi kan udah ga terlalu sering banget karena udah mau wisuda itu..." Jisoo menyodorkan gelas berisi susu tersebut pada rosé.
"Ouhhh... Gitu..." Rosé yang menerima gelas susu tersebut lalu meneguk susunya, keduanya terdiam dengan pikiran masing masing.
Rosé yang memikirkan tidur sekarang atau tidak, sedangkan jisoo menatapnya dengan tatapan dalam.
"Eh... Mau apa lo?" Rosé yang sadar dari lamunannya itu menatap jisoo yang mendekatinya lalu memeluknya dari samping.
"Ya gapapa... Ga boleh gue meluk lo?" Jisoo yang mengelus ngelus perut rosé, sebenarnya ia juga tidak sabar menunggu anaknya itu lahir.
"Y-ya boleh sih..." Gunggam rosé yang membiarkan jisoo memeluk nya, "jeh..." Panggil jisoo.
"Hm? Kenapa?" Rosé yang menyahuti panggilan dari jisoo.
"Bungkusan rokok gue masih lo simpan?" Jisoo yang bertanya, "masih... Kenapa? Mau ngerokok lo?" Rosé yang bertanya balik.
"Engga... Kalau masih ada sama lo ya buang aja..." Jisoo menaruh dagunya ke bahu kanan rosé, "kenapa? Ganti merek kah?" Rosé yang bertanya lagi.
"Bukan njir... Gue udah ga ngerokok lagi..." Jisoo menyirit menatap rosé dari samping, "eh kenapa?" Ucap rosé sebelum kembali meminun susunya.
"Ya mending gue ga ngerokok daripada ga tidur semalaman sama lo..." Ucapan jisoo itu membuat rosé menyirit.
"Eh... Emang kenapa kalau semalaman ga tidur bareng gue?"
"Ya ga mau lah... Gue kan ga bisa tidur kalau ga meluk lo.."
"Halah.. Tipu saja.. "
"Serius gue mah.."
"Iyain aja..."
Vote guysss
![](https://img.wattpad.com/cover/352947528-288-k607428.jpg)