2. suka?

3.8K 182 7
                                    

____________________
_________________
_______________________
Malam ini terlihat begitu indah. Nazira dan beberapa santriwati lainnya sedang duduk di teras masjid sambil menunggu waktu isya tiba setelah mereka membaca Alquran bersama tadi.

"Sumpah aku gak sabar banget mau shalat isya."

"Iya ih sumpah deh gak sabar."

"Gimana ya caranya nahan salting pas shalat nanti?"

"Jadiin imam biar gak salting lagi. Kan nanti shalatnya bareng terus."

"Seleranya tinggi cuy. Mana mau dia sama kita."

Terdengar beberapa santriwati sedang membicarakan sesuatu dan hal itu membuat Nazira penasaran.

"Mereka ngomongin siapa sih Ti? Heboh banget," tanya Nazira menatap Titi. Titi yang tengah fokus membaca kitab pun menoleh ke arah Nazira.

"Gus Farzan nanti jadi imam shalat," balas Titi.

"Oalah, kirain apaan. Gitu aja kok heboh, apa istimewanya cowok kulkas itu," ucap Nazira. Ajeng langsung mencubit tangan gadis itu.

"Aww sakit." Nazira meringis kesakitan akibat cubitan itu.

"Jangan ngomong gitu,kamu mau diserbu sama semua santriwati?" Bisik Ajeng.

"Iya iya maaf," ucap Nazira.

Saat adzan isya telah berkumandang, seluruh santri bergegas masuk ke dalam masjid.

Kini shalat akan segera dimulai, semua santri mulai merapatkan saf shalatnya. Saat Gus Farzan membaca takbiratul ihram, hati semua orang yang mendengarnya merasa bergetar karena suaranya yang begitu merdu dan indah.

Gus Farzan membaca surah Al-fatihah dengan fasih, Tartil dan sesuai hukum tajwidmya. Tak heran, sejak dulu Gus Farzan memang sudah pandai membaca Alquran, bahkan ia sudah berhasil menghafalkan 30 juz Alquran saat usianya baru menginjak sepuluh tahun.

Setelah shalat isya selesai, Nazira dan beberapa santriwati sedang mempersiapkan diri karena sebentar lagi mereka akan setoran hafalan Alquran.

"Aduh males banget kalo hafalan. Mana belum hafal lagi, apa aku kabur aja ya?" Batin Nazira. Tampaknya gadis itu memiliki rencana licik.

"Sttt." Nazira berdesis menatap Titi. Titi yang sedang fokus menghafal pun jadi menoleh.

"Kenapa lo?" Tanya Titi.

"Aku keluar sebentar ya. kalo ada yang hanya bilang aja aku lagi ke toilet," ucap Nazira dengan berbisik.

"Hmm." Titi hanya berdehem untuk merespon kemudian kembali fokus menghafal. Nazira diam-diam berjalan keluar dari masjid. Saat sudah berada di luar masjid, gadis itu menatap sekeliling memastikan semuanya aman.

"Hey!" Panggil seorang laki-laki membuat Nazira terperanjat kaget.

"Ngapain di sini?" Tanya laki-laki itu yang tak lain adalah Gus Farzan.

"Emm... itu,enm..anu itu Gus,s-saya..." Nazira benar-benar bingung harus mencari alasan apa.

"Apa? Kamu tidak ikut hafalan? Mau kabur,hmm?" Tanya Gus Farzan.

"Fiks ini pasti bukan Gus Farhan, dia pasti cowok kulkas nyebelin itu. Duh gimana nih? Mana keliatannya dia galak banget lagi," batin Nazira. Gadis itu mengedarkan pandangannya ke segala arah seperti sedang bingung dan ingin mencari celah agar bisa pergi dari hadapan Gus Farzan.

"Hey! Kok diem aja? Jangan-jangan emang bener kamu mau kabur," ucap Gus Farzan karena Nazira tak kunjung menjawab.

"Anu Gus, s-saya gak mau kabur, saya cuma mau ke toilet. Gus Farzan sendiri ngapain di sini? Kan santri lagi pada hafalan." Nazira mencoba mengalihkan pembicaraan.

Aku Dan Gus kembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang