45. melupakan segalanya

1.5K 104 5
                                    

____________________
__________________
_________________
"ASTAGHFIRULLAH HUMAIRA?." Gus Farzan memekik kaget saat memasuki kamar tatkala melihat istrinya yang sudah tergeletak di lantai dalam kondisi tidak sadarkan diri.

"Astaghfirullah Nazira?" Kaget Zayra dan Gus Farhan yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar.

"Han, gendong Zidan sebentar." Dengan wajah panik, Gus Farzan memberikan Zidan kepada saudara kembarnya kemudian berlari menghampiri istrinya yang tergeletak di lantai.

"Humaira hey, Humaira bangun." Gus Farzan menepuk-nepuk pipi Nazira berharap gadis itu akan membuka matanya, namun hasilnya nihil.

Dengan cepat Gus Farzan menggendong tubuh gadisnya dan membawanya menuju ke mobil. Sesampainya di sana, lelaki itu segera meletakkan tubuh Nazira di kursi tengah.

"Biar gue yang nyetir," ucap Gus Farzan yang ternyata menyusul Gus Farzan keluar dari Ndalem.

"Tapi Zidan?"

"Ada Zayra. Ayo cepet." Gus Farhan langsung masuk ke mobil dan duduk di kursi kemudi.

Sementara Gus Farzan, pria itu duduk di kursi tengah untuk menemani istrinya.

Sesampainya di rumah sakit, Gus Farzan langsung berlari masuk ke dalam rumah sakit dengan Nazira yang berada di gendongannya.

Setelah Nazira dibawa ke ruang UGD, Gus Farzan dan saudara kembarnya duduk di kursi tunggu.

"Astaghfirullah." Gus Farzan meraup wajahnya frustasi,ia sungguh khawatir dengan kondisi istrinya.

"Lo tenang ya Zan, Zira bakal baik-baik aja kok." Gus Farzan mengusap lembut bahu Gus Farzan agar membuat lelaki itu merasa lebih tenang.

"Gue khawatir sama Zira Han, gue takut dia kenapa-napa."

"Percaya sama gue, Zira bakal baik-baik aja." Gus Farhan merangkul tubuh saudara kembarnya.

Pintu ruangan terbuka menampakkan seorang dokter. "Dengan keluarga pasien?"

Gus Farzan langsung bangkit berdiri. "Saya suaminya Dok, bagaimana kondisi istri saya? Kenapa dia bisa tiba-tiba tidak sadarkan diri?"

Dokter itu menunduk. "Ada obat narkotika berbahaya yang disuntikkan ke tubuh istri anda sehingga membuatnya tidak sadarkan diri. Selain itu,obat itu juga memiliki efek lainnya bagi tubuh istri anda."

"Apa itu Dok?"

"Istri anda dapat kehilangan ingatannya."

Deg!

Mendengar itu, tubuh Gus Farzan seketika lemas tak berdaya.

Gus Farhan bangkit berdiri dan menahan tubuh saudara kembarnya yang hampir ambruk.

"Kami sudah mengeluarkan obat itu dari tubuh istri anda, tapi kemungkinan besar efek sampingnya masih terjadi. Ingatan istri anda akan hilang, namun hanya sementara. Jika nanti dia sudah siuman dan tidak mengingat apapun, tolong jangan paksa dia untuk mengingat semuanya karena itu bisa berdampak buruk bagi kesehatan jiwa istri anda, kemungkinan dia bisa depresi," terang dokter itu.

"Apa kami sudah boleh menemuinya Dok?" Tanya Gus Farhan.

Saat ini Gus Farzan sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi, hatinya begitu sedih mendengar ucapan dokter itu.

"Kami akan memindahkan pasien ke ruang rawat terlebih dahulu, setelah itu kalian boleh menemuinya."

Sesuai dengan instruksi dokter, setelah Nazira dipindahkan ke ruang rawat, Gus Farzan beserta saudara kembarnya masuk untuk menemui Nazira yang masih belum siuman.

Aku Dan Gus kembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang