53. pesan bunda

1.3K 111 3
                                    

____________________
___________________
______________________
Sehabis shalat isya, keluarga Gus Farzan dan Nazira baru datang ke rumah sakit setelah dikabari oleh Aqila.

Sejak tadi Aqila memang tidak sempat mengabari keluarga Gus Farzan dan Nazira karena ia harus menjaga Zidan yang sejak tadi terus merengek mencari bundanya. Sedangkan Gus Farzan, boro-boro untuk mengabari keluarganya. Untuk makan saja ia tak sempat karena ia terus menemani Nazira di ruang ICU. Lelaki itu hanya pergi untuk shalat dan setelah itu ia kembali lagi untuk menemani Nazira.

Aqila juga sudah membujuk Gus Farzan agar mau makan, akan tetapi lelaki itu selalu menolak.

"Farzan, ayo makan dulu nak. Kata Aqila Kamu belum makan." Queen menghampiri putranya yang masih setia duduk di samping brankar Nazira.

Gus Farzan menoleh. "Farzan nggak laper."

"Farzan sayang,kalo kamu gak mau makan, Zira juga pasti sedih. Makan ya, Zira tentu nggak mau ngeliat suaminya sakit karena nggak mau makan," bujuk Queen.

"Tapi Farzan mau nemenin Zira di sini, Farzan nggak mau makan Umi."

"Zan, Zira udah sakit, kalo kamu ikut sakit nanti siapa yang jagain Zira? Kita keluar sebentar ya, makan dulu nanti ke sini lagi."

Karena bujukan dari sang ibu, akhirnya Gus Farzan menurut dan keluar dari ruangan tersebut untuk makan.

"Abba, bunda udah bangun?" Tanya Zidan. Ia selalu mengulang pertanyaan yang sama ketika melihat Gus Farzan keluar dari ruangan di mana Nazira berada.

"Belum sayang, bunda masih istirahat," jawab Gus Farzan.

"Kok istilahat telus ba? Emangnya bunda nggak capek kalo bobo telus?"

Aqila tersenyum mengelus kepala Zidan yang berada di atas pangkuannya. "Bundanya Zidan kan lagi sakit, jadi harus banyak istirahat."

"Sampai kapan Tante?" Tanya Zidan kepada Aqila.

"Sampai bunda sehat."

Zidan hanya mengangguk paham.

"Tante Qil kok panas?" Heran Zidan saat menyentuh tangan Aqila yang terasa panas.

"Kamu kenapa Aqila? Sakit?" Tanya Queen.

Aqila menggeleng. "Enggak kok Tante, cuma lagi nggak enak badan aja."

"Kalo emang lagi nggak enak badan, lebih baik kamu pulang dan istirahat. Lagipula Kamu sudah di sini sejak tadi, kamu pasti capek kan?" Ucap Sofia yang juga berada di sana.

"Nggak Tante, Aqila nggak papa kok. Aqila mau di sini aja jagain Zidan."

"Ada kami yang menjaga Zidan. Jangan terlalu memaksakan Qil, nanti kalo kamu sakit gimana? Pulang ya, istirahat. Besok kalo mau ke sini lagi juga boleh," bujuk Sofia. Bukan apa-apa,ia hanya kasihan melihat Aqila yang terlihat sedikit pucat oleh sebab itu ia menyuruh Aqila untuk pulang dan beristirahat.

"Ya udah deh Tante, kalo gitu Aqila pulang dulu ya." Aqila menurunkan Zidan dari pangkuannya kemudian gadis itu bangkit berdiri.

"Aqila pamit ya semuanya. Assalamualaikum." Aqila melangkahkan kakinya pergi dari sana.

"Waalaikumsalam."

****

Aqila baru saja tiba di rumahnya setelah pulang dari rumah sakit dengan menaiki taksi.

Saat ke rumah sakit tadi, Aqila memang tidak memakai mobilnya melainkan menaiki taksi karena ia sedang tidak enak badan. Ia takut terjadi apa-apa jika menyetir sendiri.

"Assalamualaikum," salam Aqila saat memasuki rumah.

"Waalaikumsalam," jawab Amara yang kebetulan sedang berada di ruang tamu.

Aku Dan Gus kembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang