52. koma

1.3K 105 3
                                    

Hai semuanya, kalian udah liat belum new cover Aku Dan Gus kembar?

Aku ganti covernya karena aku kurang sreg aja sama cover yang lama hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku ganti covernya karena aku kurang sreg aja sama cover yang lama hehe

_____________________________________________
______________
"Permisi." Seorang suster menghampiri Gus Farzan yang masih setia menunggu Nazira di kursi tunggu bersama Zidan dan Aqila.

"Bayinya sudah dibersihkan ya pak. Jika ingin diadzani, bayinya sudah berada di dalam inkubator," ucap suster itu.

"Baik sus, terima kasih," ucap Gus Farzan tersenyum tipis.

"Sama-sama. Kalau begitu saya permisi." Suster itu melangkah pergi dari sana.

"Kamu adzanin dulu anak kamu Zan, biar aku yang jagain Zidan di sini," ucap Aqila.

"Tapi Idan mau ikut liat dedek bayi," ucap Zidan.

"Zidan sama Tante aja di sini ya."

"Nggak mau, Idan mau ikut," rengek Zidan.

Gue Farzan menghela napas. "Ya sudah tidak apa-apa Qil, biarkan dia ikut."

"Ya udah kalo gitu."

"Ayo kakak." Gus Farzan mengangkat tubuh Zidan ke atas gendongannya. Lelaki itu tidak membiarkan putranya berjalan sendiri karena anak itu benar-benar sangat aktif, bahkan pernah terjadi di saat mereka berbelanja, Zidan tiba-tiba hilang.

Sesampainya di ruang NICU, Gus Farzan menurunkan Zidan dari gendongannya.

"Kakak, jangan ke mana-mana. Abba mau adzanin dedek bayi dulu," pesan Gus Farzan.

Zidan mengacungkan jempolnya. "Oke siap abba."

Gus Farzan berjalan mendekati inkubator di mana kedua putrinya berada. Lelaki itu memasukkan tangannya ke dalam inkubator dan menarik bayi itu untuk ia gendong.

Gus Farzan mengadzani kedua putrinya secara bergantian kemudian meletakkan mereka berdua kembali ke dalam inkubator.

"Sesuai permintaan bunda kalian, abba akan memberi nama kalian, Farzana Nayra Ziraya dan Farzana Nayna Ziraya," ucap Gus Farzan menatap kedua putri mungilnya.

"Abba tidak tau harus sedih atau bahagia. Abba bahagia dengan kelahiran kalian berdua, tapi di sisi lain abba sedih dengan kondisi bunda kalian," batin Gus Farzan. Tanpa terasa air matanya menetes.

"Abba jangan nangis." Zidan yang melihat hal itu mendekati sang ayah dan memeluk lelaki itu.

Gus Farzan menghapus kasar air matanya. Lelaki itu berusaha menampilkan senyumnya di depan Zidan dan tetap terlihat biasa saja.

"Abba nggak nangis kok sayang. Ya udah yuk kita keluar,dedeknya harus istirahat." Gus Farzan membawa Zidan ke dalam gendongannya dan keluar dari sana. Mereka kembali ke ruang tunggu di dekat ruangan Nazira.

Aku Dan Gus kembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang