24. menerima?

2.8K 180 9
                                    

______________________
_________
_____________________
Nazira masih terdiam hingga akhirnya berucap, "Mohon maaf Gus, tapi saya masih merasa tidak pantas dengan Gus Farzan. Gus Farzan adalah seseorang yang memiliki kepribadian yang baik, Hafidz Qur'an dan paham agama, saya bukanlah apa-apa dibandingkan dengan Gus Farzan."

Gus Farzan mendekat ke arah Nazira namun masih ada jarak di antara mereka. Lelaki itu mengulum sebuah senyum meneduhkan yang mampu membuat hati Nazira bergetar.

"Nazira Shafira Aulia, Allah tidak membedakan hambanya dengan harta, fisik ataupun gelar melainkan dengan keimanan dan ketaqwaan. Kita sudah sama-sama beriman dan bertaqwa kepada Allah, lantas, apalagi yang membedakan kita? Kamu bilang kamu merasa tidak pantas dengan saya karena saya adalah seorang hafidz Qur'an dan paham agama, lalu wanita seperti apa yang menurutmu pantas untuk saya?"

"Seorang hafidzah atau seseorang yang memiliki ilmu agama yang setara dengan Gus Farzan," balas Nazira.

"Jika wanita seperti itu yang menurutmu pantas, siapa yang akan saya bimbing? Bukankah tugas seorang laki-laki adalah membimbing istrinya? Jika dia adalah seorang hafidzah dan ilmunya setara dengan saya, apa tugas saya? Dia sudah paham agama, dia tentu tau apa yang salah dan yang benar, lalu apa gunanya saya menikahinya? Ilmu kami berdua kan sama. Nazira, seorang wanita yang paham agama pun pastinya akan mencari laki-laki yang ilmunya lebih tinggi darinya karena dia butuh dibimbing. Kesetaraan bukanlah sebuah kepantasan, justru jika kita tidak setara kita bisa saling melengkapi untuk menciptakan sebuah kesempurnaan."

"Tapi Gus, saya ini bukan tipe idaman Gus Farzan. Gus Farzan pasti mendambakan seorang istri yang baik, bukan seperti saya."

Gus Farzan tersenyum tipis. "Jika kamu merasa kamu bukanlah perempuan yang baik yang saya idamkan, maka ayo, saya akan membimbingmu agar dapat menjadi perempuan idaman saya."

"Tapi..."

"Tapi apa? Nazira, saya mencintaimu karena Allah, jadi saya tidak peduli kamu perempuan yang seperti apa. Saya siap untuk menerima semua kekuranganmu Nazira," potong Gus Farzan.

Nazira menghela napas kemudian mengembuskannya. "Saya ini bukan berasal dari keluarga yang sempurna seperti keluarga Gus Farzan. Ibu kandung saya sudah meninggalkan saya sejak usia saya enam belas tahun dan memilih untuk pergi bersama selingkuhannya. Saya ini berasal dari keluarga yang berantakan Gus,apa kata orang? Farzan Habibie Alfaqih menikahi seorang gadis broken home. Terlebih,ibu kandung saya itu bukan orang baik, apa Gus mau menikah dengan seorang gadis yang punya ibu tukang selingkuh?"

"Nazira, saya mencintaimu dan itu artinya saya siap menerima yang baik dan yang buruk dari dirimu. Saya tidak peduli dengan latar belakang keluargamu, itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan kita berdua."

"Tapi bagaimana jika saya tidak bisa menjadi ibu yang baik untuk anak kita? Saya tidak pernah merasakan kasih sayang dan ibu kandung saya karena walaupun dia bersama saya selama enam belas tahun, dia tidak pernah benar-benar menyayangi saya. Dia benci sama papa karena mereka hanya dijodohkan, dia juga membenci anak yang lahir dari pernikahannya sama papa."

"Nazira, saya yakin jika kamu adalah perempuan yang baik. Selama ini kamu memang tidak merasakan kasih sayang dari ibu kandungmu, tapi beberapa tahun terakhir  ini ibu Sofia sudah menyayangimu bukan? Walaupun dia ibu sambung, tapi dia menyayangimu seperti putrinya sendiri."

Nazira diam,ia tak tahu lagi harus mengatakan apa, karena setiap ucapannya tidak pernah membuat Gus Farzan berubah pikiran.

"Gus, sejujurnya saya juga memiliki perasaan yang sama terhadap Gus Farzan. Saya juga mencintai Gus Farzan, tapi saya sadar bahwa saya ini tidak pantas untuk Gus Farzan." Akhirnya gadis itu mengatakan yang sejujurnya.

Aku Dan Gus kembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang