21. kejutan

2.8K 149 5
                                    

____________________
____________
______________________
"Astaghfirullah." Zayra terbangun dengan perasaan yang bercampur aduk, takut dan juga sedih. Wajahnya bercucuran keringat dan air mata.

Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar, mencari keberadaan sang suami.

"Apa ini mimpi ya Allah? Ini mimpi atau benar-benar terjadi?" Bingung Zayra. Ia tak tahu apakah ini mimpi atau bukan karena ia masih belum melihat suaminya.

Akhirnya Zayra memutuskan pergi ke kamar mandi untuk berwudhu. Saat ia hendak membuka pintu kamar mandi, seseorang sudah membukanya terlebih dahulu dari dalam dan membuat Zayra kaget.

"Hayoloh ngapain di sini? Ngintip ya?" Goda seseorang itu.

"Mas Farhan?" Gumam Zayra. Wajahnya terlihat bingung.

Ya, seseorang itu adalah Gus Farhan.

"Kenapa? Kayak gak pernah liat cowok ganteng aja."  Gus Farhan menyilakan rambutnya ke belakang sok kegantengan.

"Kamu beneran Mas Farhan kan?" Tanya Zayra.

"Bukan! Saya mas-mas warteg. Ya iyalah pake nanya lagi."

Zayra langsung memeluk tubuh suaminya. Gadis itu menangis di sela-sela pelukan tersebut.

"Eh kenapa nih?" Tanya Gus Farhan. Ia jelas tak mengerti dengan apa yang terjadi. Meski begitu, Gus Farhan tetap membalas pelukan Zayra dan mengelus lembut bahu istrinya itu.

"Jangan tinggalin aku." Zayra terisak-isak. Gus Farhan membawa Zayra untuk duduk di tepi ranjang dan lelaki itu duduk di lantai berhadapan dengan sang istri.

"Kenapa? Ada apa?" Tanya Gus Farhan. Zayra tak kunjung menjawab dan ia masih menangis.

"Saya ambilkan minum dulu ya." Gus Farhan beranjak untuk mengambil air putih. Tak berselang lama ia kembali dengan segelas air putih. Lelaki itu duduk di samping Zayra.

"Minum." Gus Farhan membantu Zayra untuk minum. Setelah Zayra meneguk setengah gelas air, lelaki itu meletakkan gelas itu di atas nakas.

Tangannya terulur untuk mengambil tangan Zayra dan menggenggamnya. "Kenapa nangis? Apa ada yang jahat?"

"Aku..." Zayra kembali terisak. "Aku mimpi buruk, sangat buruk."

Gus Farhan tersenyum teduh kemudian mengusap puncak kepala Zayra. "Itu hanya mimpi. Jangan dipikirkan."

"Tapi aku mimpi kamu pergi ninggalin aku untuk selamanya."

"Sttt." Gus Farhan mendekatkan wajahnya ke wajah Zayra.

Cup!

Ia mendaratkan kecupan hangat di kening Zayra.

"Itu hanya mimpi, mimpi itu tidak akan terjadi secepat itu," ucap Gus Farhan lembut.

"Kamu sehat kan Mas? Kanu gak nyembunyiin penyakit kan?" Tanya Zayra. Ia benar-benar khawatir jika mimpinya itu benar.

"Alhamdulillah saya sehat dan saya tidak menyembunyikan penyakit apapun Zayra."

"Aku tidak mau kehilanganmu Mas, aku mencintaimu. Terserahlah kamu mau membalas cintaku atau tidak yang pasti aku tidak mau kehilanganmu. Lebih baik ragamu bersamaku tapi hatimu untuk orang lain daripada aku harus kehilangan keduanya," ucap Zayra mengungkapkan seluruh isi hatinya. Gus Farhan menarik Zayra ke dalam pelukannya.

"Terima kasih sudah mau menerimaku yang belum selesai dengan masa laluku dan terima kasih sudah mencintaiku. Zayra, entah mengapa saya pun sepertinya mulai melupakan Nazira dan akhir-akhir ini saya juga merasa hangat saat dekat denganmu. Sepertinya saya mulai menerima kamu di hati saya. Tapi saya tidak tau apa saya sudah mencintaimu atau belum."

Aku Dan Gus kembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang