____________________
_______________________
______________
Di malam hari, Nazira baru saja menidurkan Zidan dan kini tengah mengobrol santai dengan Gus Farzan."3 tahun udah berlalu Mas, aku penasaran, bagaimana keadaan Ghea sekarang?" Ucap Nazira.
"Dari yang aku dengar, sekarang Ghea sudah dibebaskan dari penjara," balas Gus Farzan.
"Kok bisa? Dia bebas karena uang jaminan?" Gus Farzan menggeleng. "Bukan, tapi karena kondisi kesehatan jiwanya terganggu."
"Maksud kamu?" Tanya Nazira bingung.
"Dia terkena gangguan mental Humaira dan sekarang dia ada di rumah sakit jiwa." Jawaban Gus Farzan membuat Nazira terkejut. "Kok bisa?" Tanya Nazira tak percaya.
"Yang aku tau sih, setelah Ghea dipenjara, Om Bagas marahin dia habis-habisan bahkan sampai memaki dia dan hal itu bikin Ghea tambah depresi, akhirnya ya seperti sekarang, dia terkena gangguan mental."
"Besok kita jenguk Ghea yuk Mas, gimanapun juga dia sahabat aku. Walaupun dia itu jahat, tapi dia tetep sahabat aku."
Gus Farzan mengangguk. "Baiklah, besok kita jenguk Ghea."
****
Seperti pembicaraan mereka tadi malam, hari ini Nazira dan Gus Farzan pergi ke rumah sakit jiwa untuk menjenguk Ghea. Zidan pun mereka ajak untuk pergi ke sana.
"Ayo Mas," ajak Nazira saat sampai di depan pintu rumah sakit. Mereka pun berjalan masuk ke dalam rumah sakit dan mencari ruangan Ghea.
Saat sampai di depan ruangan Ghea, seorang wanita menghadang langkah mereka.
"Mau ngapain kalian ke sini? Gara-gara kalian, Ghea jadi seperti ini. Gara-gara kalian, Ghea depresi dan terkena gangguan mental," ucap wanita itu dengan nada tak senang.
Kalian benar,ia adalah Amara, ibu kandung Nazira.
"Maaf ya,kami ke sini bukan untuk mencari keributan dengan anda, kami hanya ingin menjenguk Ghea," ucap Nazira datar. Entahlah,ia sepertinya sudah tidak merasakan sakit hati lagi saat bertemu dengan seseorang yang sering menyakitinya itu.
"Nggak usah sok peduli sama Ghea, Ghea bisa jadi kayak gini karena kalian melaporkan Ghea ke polisi."
"Itu bukan kesalahan kami, tapi kesalahan Ghea sendiri yang menyebabkan dia seperti ini." Gus Farzan yang sejak tadi malam pun angkat bicara.
"Oh jelas ini kesalahan kalian terutama perempuan pembawa sial ini. Farzan, jika saja kamu tidak membela perempuan ini, anak saya tidak akan seperti ini," sahut Amara.
Nazira terkekeh. "Anda bilang apa? Saya? Perempuan pembawa sial?" Gadis itu menunjuk dirinya sendiri. "Apa anda sadar dengan apa yang anda ucapkan tadi? Perlu anda ketahui satu hal ibu Amara, Ghea dipenjara karena dia hampir melenyapkan saya dan dia melakukan itu karena dia dendam terhadap anda. Jadi siapa yang banyak membawa sial? Saya atau anda,ibu Amara?"
"Jaga bicaramu! Dasar perempuan pembawa sial! Anak yang tidak pernah dinginkan! Kenapa kamu harus lahir ke dunia?" Amara tersulut emosi.
"Anak? Memangnya anda masih menganggap jika saya adalah anak anda?! Jika anda memang tidak pernah menginginkan saya, ya silahkan, tidak usah menganggap saya sebagai anak anda, masih banyak orang yang menginginkan saya, saya tidak butuh seorang ibu dzalim seperti anda."
"Kamu ya--" ucapan Amara terpotong saat Gus Farzan bersuara.
"Udah udah, ayo kita pulang Humaira, berdebat di sini gak akan ada gunanya," ucap Gus Farzan. Ia hendak menarik tangan Nazira, namun gadis itu menahan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Gus kembar
SpiritualIni tentang Nazira Shafira Aulia yang harus mengalami cinta segitiga dengan sepasang saudara kembar. Mereka adalah Farhan Habibie Alfaqih dan Farzan Habibie Alfaqih, mereka berdua merupakan putra seorang pemilik pondok pesantren terkenal di Yogyakar...