23. mengungkapkan sesuatu

2.9K 183 15
                                    

____________________
______________________
___________________
Hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun silih berganti. Tanpa terasa empat tahun telah berlalu dan hari ini adalah hari di mana Nazira telah resmi menyandang gelar sarjana S1.

Ya,hari ini adalah hari kelulusan Nazira. Hari ini Nazira akan diwisuda.

Siang ini tepatnya setelah acara wisuda selesai, Nazira dan teman-temannya tengah berada di sebuah warung seblak yang berada tak jauh dari kampus sembari menyantap semangkuk seblak dan secangkir es teh manis.

"Yah udah lulus aja kita. Itu artinya kita gak bakal ketemu lagi dong," ucap Ghea memasang wajah sedih.

Empat tahun bukanlah waktu yang singkat, dalam waktu empat tahun Ghea sudah berteman dekat dengan Asha dan Nazira. Jadi wajar saja jika ia merasa sedih.

"Yaelah,lo kan bisa main ke pesantren atau kita juga bisa main ke rumah lo. Kita kan masih satu kota," ucap Asha.

"Oh iya, rencananya setelah ini kalian mau pada ngapain?" Tanya Ghea.

"Gue sih mau kerja dulu soalnya temen bokap gue ada yang nawarin gue buat jadi psikolog," balas Asha.

"Buset baru lulus udah ada yang nawarin kerja aja."

"Ya dia emang udah nawarin gue kerjaan sejak masih kuliah, tapi kata bokap gue suruh tunggu gue lulus dulu." Ghea mengangguk mengerti.

Ghea beralih menatap Nazira. "Kalo lo Ra? Mau ngapain setelah ini?"

"Aku ma..."

"Ya apalagi kalo bukan nikah sama kakak gue." Asha memotong ucapan Nazira begitu saja.

Nazira nencebikkan bibirnya kesal. "Dih apaan sih."

"Ya kan Abi pernah bilang mau jodohin kamu sama Mas Farzan. Kamu ingat kan?"

"Ya tapi kan aku belum setuju."

"OMG ternyata udah dijodohin," heboh Ghea.

"Eh btw,lo sendiri setelah ini mau ngapain Ghe?" Tanya Asha.

"Gue rencananya mau lanjut S2 tapi di luar negeri," jawab Ghea.

"Yah berarti kita gak bisa ketemu dong." Nazira memasang wajah sedihnya.

"Ya gak papa lah,kan kita bisa vc."

"Oh ya,lo pada cuma mau S1 doang nih? Gak mau pada ngelamjutin?" Tanya Ghea.

"Kalo gue sih ada rencana buat ngelamjutin kuliah, tapi gak tau sih belum bisa mastiin," jawab Asha.

"Kalo aku mah gak mau kuliah lagi. Aku mau ngabdi aja di pondok pesantren Al-furqan," ujar Nazira.

****

Saat ini Nazira dan Asha baru saja tiba di pondok pesantren Al-furqan setelah nongkrong bersama Ghea tadi.

"Main ke Ndalem dulu yuk Ra," ajak Asha.

"Boleh deh."

Akhirnya mereka berdua berjalan menuju ke Ndalem. Sesampainya di sana mereka duduk di sofa ruang tamu.

"Aunty!" Seorang bocah laki-laki berusia tiga tahun berlari menghampiri Asha.

"Halo Haikal." Asha tersenyum menatap keponakannya itu.

Ya, Haikal adalah keponakan Asha alias putra pertama dari Gus Farhan dan Zayra.

"Aunty bawa jajan gak?" Tanya Haikal sembari menampilkan deretan gigi putihnya.

"Maaf ya sayang, aunty lupa beli jajan," ucap Asha mematahkan harapan Haikal. Seketika itu wajah Haikal berubah menjadi cemberut. Sudah sejak tadi ia menunggu Asha pulang, ia berharap auntynya ini membawakannya makanan.

Aku Dan Gus kembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang