_____________________
_________________
______________________
Nazira yang baru saja selesai membeli permen kapas itu kebingungan mencari adiknya yang enak pergi ke mana."Tuh bocil ke mana sih. Kebiasaan,kalo ditinggal bentar aja udah ngilang." Nazira terus berjalan ke sana kemari untuk mencari Keysa.
"Nah itu dia," ucap Nazira ketika melihat adiknya berada di pangkuan seseorang. Gadis cantik itu segera menghampiri adiknya.
"Dasar bocil nyusahin! Kakak kan udah bilang, jangan pergi ke mana-mana, nanti kalo tersesat gimana? Bisa nurut gak sih?!!" Omel Nazira. Keysa menundukkan kepalanya. "Maaf caca. Ceca tadi mau ecim."
"Eskrim? Kamu beli eskrim pake duit siapa? Kan kamu gak bawa duit," ujar Nazira.
"Pake duit Mamas Can." Sekilas Keysa menatap Gus Farzan kemudian kembali menatap sang kakak.
Nazira yang baru sadar jika Gus Farzan lah yang sedang memangku adiknya pun langsung menunduk malu.
"Eh, assalamualaikum Gus," salam Nazira.
"Waalaikumsalam," jawab Gus Farzan dengan pandangan tertunduk tak mau menatap Nazira.
"Sumpah malu banget. Ngapain sih aku marah-marah di depan nih cowok?" Batin Nazira.
"Gus Farzan yang tadi beliin adek saya eskrim?" Tanya Nazira. Gus Farzan hanya berdehem untuk merespon.
"Berapa Gus? Biar saya ganti."
"Tidak usah."
"Tapi Gus..."
"Saya bilang tidak usah ya tidak usah. Itu cuma eskrim, harganya gak seberapa, jadi tidak usah diganti, lagipula saya ikhlas ingin membelikan adikmu eskrim," potong Gus Farzan.
"Ya udah kalo gitu makasih ya Gus," ucap Nazira. Gadis itu berganti menatap adiknya. "Ayo ke ibu dek. Udah ditungguin."
Keysa menggeleng. "Ndak mau! Ceca mau ke ibu kalo diantelin sama Mamas Can."
"Gus Farzan sibuk. Gak usah kurang ajar deh, minta dianterin segala. Gak boleh gitu tau, itu namanya lancang," ucap Nazira.
"Emang kenapa kalo ceca minta antelin? Kenapa kulang ajal?" Tanya Keysa. Anak sekecil itu mana paham.
"Dia itu Gus, kamu gak boleh kurang ajar sama dia. Itu juga, ngapain minta dipangku? Malu-maluin kakak aja."
"Percuma marah-marah, adikmu tidak akan paham," ucap Gus Farzan.
"Tapi kalo gak dimarahin nanti ngelunjak Gus. Bisa-bisanya dia minta dipangku sama Gus, kan gak sopan."
"Kenapa? Dia hanya anak kecil, biarkan saja. Saya tidak masalah kok kalau adikmu minta dipangku, dipeluk atau bahkan dicium sekalipun."
Gus Farzan menunduk menatap Keysa yang berada di pangkuannya. "Yuk Mamas Can anterin ke ibu."
"Asyik, tapi gendong ya." Keysa tersenyum gembira.
"Keysa." Nazira menatap tidak suka.
"Oke sayangku." Gus Farzan langsung bangkit dari duduknya, membawa Keysa ke dalam gendongannya.
"Ayo," ucap Gus Farzan kepada Nazira. Gadis itu pun berjalan mengikuti Gus Farzan dari belakang.
"Tiga bebek kecil belenang belenang belenang." Keysa terus bernyanyi di sepanjang jalan. Tampak jelas dari wajahnya, gadis kecil itu terlihat sangat bahagia dan sangat nyaman dekat dengan Gus Farzan.
Nazira tersenyum tipis. "Aku gak pernah ngeliat Keysa sebahagia ini. Terima kasih Gus," batin Nazira.
"Nah itu ibu." Saat sudah sampai di tempat acara, Nazira menatap ke arah ibunya. Gus Farzan membawa Keysa menghampiri ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Gus kembar
SpiritualIni tentang Nazira Shafira Aulia yang harus mengalami cinta segitiga dengan sepasang saudara kembar. Mereka adalah Farhan Habibie Alfaqih dan Farzan Habibie Alfaqih, mereka berdua merupakan putra seorang pemilik pondok pesantren terkenal di Yogyakar...