______________________
______________________
___________________
Hari ini adalah hari di mana Nazira akan tampil di acara milad pondok pesantren Al-furqan. Pagi-pagi gadis itu sudah terlihat begitu cantik dengan mengenakan gamis berwarna putih dengan Khimar yang senada.Ia tengah berjalan menuju ke tempat acara karena acara sebentar lagi akan dimulai. Langkahnya tiba-tiba terhenti tatkala melihat Gus Farhan yang sedang berjalan.
"Hai Gus," sapa Nazira. Gadis itu melambaikan tangannya dengan senyuman yang terukir di bibirnya.
Gus Farhan menghentikan langkahnya, sekilas menoleh ke arah Nazira kemudian melanjutkan perjalanannya tanpa menyapa atau tersenyum pada Nazira.
"Apa aku salah nyapa orang ya? Dia Gus Farhan atau Gus Farzan?" Bingung Nazira.
"Hey!" Nazira terperanjat ketika seseorang memanggilnya.
"Sedang apa di sini? Cepat pergi ke tempat acara," ucap seseorang yang tak lain adalah Gus Farzan.
"Gus, ini Gus Farzan kan?" Tanya Nazira.
"Ya, saya Farzan. Bukankah kamu adalah salah satu santri yang mampu membedakan saya dengan Farhan, kenapa masih bertanya?"
"Soalnya tadi waktu di sapa Gus Farhan diem aja, biasanya kan dia nyapa balik. Saya kira itu Gus Farzan."
"Mungkin dia gak denger. Yaudah saya duluan, cepat pergi ke tempat acara karena sebentar lagi acara akan dimulai. Oh ya, orang tua kamu datang?" Seluruh orang tua santri memang diundang untuk menghadiri acara tersebut.
"Datang kok Gus."
"Yaudah saya permisi, Assalamualaikum." Gus Farzan segera melangkah pergi dari sana.
"Waalaikumsalam," jawab Nazira.
"Gak denger gimana? Orang dia juga nengok," gumam Nazira. Walaupun ia masih bingung dengan sikap Gus Farhan tapi ia memutuskan untuk melupakannya dan melanjutkan perjalanannya menuju ke tempat acara.
Sesampainya di sana, tempat itu sudah dipadati oleh banyak santri, pengurus dan orang tua santri. Nazira segera mencari tempat untuk duduk, gadis itu duduk di samping Ajeng.
"Gus Farhan kenapa ya? Kok dia kayak menghindar gitu, aku bikin salah apa ya?" Batin Nazira. Ia benar-benar over thinking karena sikap Gus Farhan yang tiba-tiba berubah.
"Ra!" Nazira membuyarkan lamunannya saat Ajeng memanggilnya.
"Eh, i-iya, kenapa?"
"Ngapain ngelamun?" Tanya Ajeng.
"Emm... Aku cuma lagi grogi, gimana ya nanti kalo suaraku jelek?"
"Tenang aja Ra, suara kamu pasti bagus kok."
Kini acara pun telah dimulai, satu persatu rangkaian acara telah dilewati.
"Selanjutnya adalah penampilan para santri dan santriwati pondok pesantren Al-furqan. Penampilan pertama adalah pembacaan ayat suci Alquran oleh ananda Nazira Shafira Aulia." Ketika Nazira mendengar namanya dipanggil oleh MC, gadis itu segera berjalan naik ke atas panggung.
"Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatu," salam Nazira.
"Waalaikumsalam warahmatullahi Wabarakatu," jawab semua orang yang ada di sana. Nazira pun mulai membaca ayat demi ayat dengan suara yang begitu merdu.
Semua orang yang mendengarnya tak mampu lagi menahan senyumnya termasuk Gus Farzan, lelaki tampan itu tersenyum tipis saat mendengar suara lembut Nazira yang begitu indah. Gus Farhan pun ikut tersenyum, namun di sisi lain ada sesuatu yang menggangu pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Gus kembar
SpiritualIni tentang Nazira Shafira Aulia yang harus mengalami cinta segitiga dengan sepasang saudara kembar. Mereka adalah Farhan Habibie Alfaqih dan Farzan Habibie Alfaqih, mereka berdua merupakan putra seorang pemilik pondok pesantren terkenal di Yogyakar...