12. keputusan

2.8K 155 3
                                    

___________________
____________________
_____________________
Besok adalah hari di mana Gus Farhan dan Gus Farzan akan memberikan keputusan mereka terkait perjodohan yang pernah dibicarakan dan besok juga keluarga Zayra akan datang untuk membicarakan rencana perjodohan ini.

Malam ini, Gus Farhan tengah berjalan menuju ke kamar saudara kembarnya. Sesampainya di sana, lelaki itu segera mengetuk pintu.

"Assalamualaikum," salam Gus Farhan. Suaranya terdengar parau seperti habis menangis.

"Waalaikumsalam warahmatullahi Wabarakatu." Gus Farzan membuka pintu kamar tersebut.

"Ada apa malem-malem begini? Semua orang udah tidur, kenapa lo ke sini?" Tanya Gus Farzan. Gus Farhan terdiam sejenak sebelum air matanya menetes.

"Zan," lirih Gus Farhan.

"Ada apa? Kenapa lo nangis?" Tanya Gus Farzan panik.

"G-gue mohon, tolak perjodohan ini Zan. Biar gue yang dijodohin, gue mohon." Gus Farhan terisak-isak, lelaki itu mengatupkan kedua tangannya di hadapan Gus Farzan.

Gus Farzan menghela napas kemudian mengembuskannya kasar. "Gue tau lo cintanya sama Nazira, jadi biar gue yang dijodohin. Lo bisa bahagia sama dia,lo gak usah pikirin gue, cinta akan datang setelah pernikahan. Walaupun gue gak kenal sama cewek itu tapi gue yakin kalo gue bisa cinta sama dia suatu saat nanti."

"Gimana gue bisa bahagia sedangkan adek gue menderita? Gue ikhlas kehilangan orang yang gue cintai asalkan lo bahagia Zan," batin Gus Farhan.

"Tapi lo juga cinta sama dia kan Zan?" Tanya Gus Farhan. Gus Farzan terdiam beberapa saat kemudian menjawab. "Lo gak usah pikirin perasaan gue. Gapai cinta Nazira dan gue yang bakal mundur."

"Gue gak bisa, gue gak bisa ngeliat lo sedih sementara gue bahagia bersama Nazira."

Gus Farzan menangkup wajah saudara kembarnya. "Hey, gue juga gak bisa ngeliat lo sedih sementara gue bahagia. Gak papa Han, gak usah khawatir sama gue. Gue gak sedih kok kalo lo sama Nazira, gue bakal seneng kalo lo seneng."

"Lo bilang lo gak sedih, tapi mata lo berkata lain. Gue bisa ngeliat kesedihan di mata lo Zan." Gus Farhan menatap dalam mata saudara kembarnya.

"Gue mohon izinin gue berbuat baik sama lo. Selama ini lo udah sering bantuin gue, mulai dari masalah kecil hingga masalah besar sekalipun lo selalu bantuin gue,lo selalu ada buat gue. Izinin gue balas budi sama lo Zan." Selama ini Gus Farzan memang sering membantu saudara kembarnya saat ada masalah bahkan,ia adalah orang pertama yang akan mendengarkan semua keluh kesah saudara kembarnya.

Gus Farzan menggeleng. "Itu semua kewajiban gue, udah seharusnya gue bantuin lo karena lo itu saudara gue. Lo gak perlu balas budi."

"Apa perlu gue bersimpuh di kaki lo supaya lo mau nolak perjodohan ini? Oke kalo itu mau lo." Gus Farhan bersimpuh di kaki Gus Farzan.

"Gue mohon Zan, gue mohon kabulin permintaan gue kali ini." Gus Farhan mengatupkan kedua tangannya dengan air mata yang terus menetes. Melihat hal itu, Gus Farzan sungguh tak tega jika saudara kembarnya bersimpuh seperti ini.

"Bangun Han,lo gak boleh kayak gini," ucap Gus Farzan. kini air mata lelaki itu pun mulai menetes.

Gus Farhan menggelengkan kepalanya. "Gak! Gue gak akan berdiri sebelum lo bilang iya."

"Iya-iya oke fine, gue bakal nolak perjodohan ini, tapi lo gak boleh begini. Ayo berdiri." Gus Farzan membantu saudara kembarnya untuk berdiri. Setelah berdiri, Gus Farhan memeluk tubuh saudara kembarnya dengan tangisan yang sejak tadi tak kunjung berhenti.

Aku Dan Gus kembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang