Selir Naren say 'Hay' dulu '👋'
Aku up sore, soalnya nanti malam aku mau tidur 🌞🗿 tidak ada yang diharapkan saat Malam Minggu tiba untuk yang Jomblo seperti aku💆
Aigo 🤗 Happy 25k views, segini aja udh seneng aku tuh😣✨ lopeyu sekebon buat kalian semua💙 peyuk jauh /////
Voment dulu ya, biar gak jadi Siders😌✌️
Happy Reading Wamoy ✨🐣
....
Brak
Jeano tersentak, membuat pensil warna miliknya ada yang terjatuh berhambur dilantai.
Jeano mulai menunduk dalam, meremat buku gambar nya yang menampilkan hasil karya nya.
Seseorang itu berdecih, saat atensinya tak sengaja melihat sebuah gambar yang menunjukkan tujuh orang pemuda sedang bermain Layang-layang dilapangan luas.
"Norak," hardik seseorang itu.
Tanpa Jeano mengangkat kepala pun, laki-titu sudah tau siapa yang sedang berada dihadapan nya saat ini. Tetapi, Jeano tidak mendengar suara seseorang yang sering mengganggu nya.
Jeano memberanikan diri untuk menegakkan kepalanya. Benar saja, hanya ada Hoshi, Kevin, dan Derren yang menatapnya remeh. Dimana Geo, kenapa laki-laki itu tidak ikut.
"Kenapa?!" Tanya Hoshi seolah tau apa yang sedang Jeano cari.
Derren dan Kevin tertawa saat wajah Jeano kembali tertunduk.
"Cih, takut ege." Ujar Kevin tersenyum miring.
"Lo kalo cari Geo, itu anak nggak sekolah." Seolah tau, Derren menjawab dari apa yang Jeano pikirkan.
"Heran gue, kenapa si Geo kagak bolehin kita nyentuh Jeano." Ujar Kevin seraya bersidekap dada.
"Mainan punya dia. Cih, bulshit anjing." Timpal Derren.
"Ada yang nggak beres," gumam Hoshi berpikir.
Brak
Bukan hanya Jeano. Kevin, Hoshi, juga Derren sama tersentak, saat meja Jeano kembali ditendang seseorang.
Terlihat Alika, siswi baru di SMA Sukma Jaya menatap dingin ketiga laki-laki dihadapannya.
"Hai cantik," sapa Derren dengan senyum manisnya.
"Kamu duduk dimana?" Kini Hoshi yang bertanya.
"Jangan duduk sama Jeano, anaknya aneh." Ujar Kevin pada Alika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream House [✓]
Fanfiction[SUDAH TERBIT + PART MASIH LENGKAP] ❥Buku hanya tersedia di TBO- ‼️BUKAN BXB‼️ Haidar Anataka, Menyewakan Rumah peninggalan orang tuanya. Niat Haidar hanya ingin menampung tiga orang saja, karena kamarnya hanya memiliki empat ruangan, dan kamar mil...