🐣26. Changed

7K 679 242
                                    

Pilih sambil merem aja gak akan nyesel 🤭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pilih sambil merem aja gak akan nyesel 🤭

Hai, Yang udah makan malam angkat tangan '✋'

Voment ya... Happy 50k, seneng banget... Makasih semuanya ✨🐣

Happy Reading 🍓🎀

...


"Ano bosen, kapan sih mereka pulang."

Sedari tadi, Jeano asik bermain sendiri. Berbagai mainan yang ia punya, sudah ia mainkan. Tetapi, kebosanan terus datang dan membuat nya kesal.

Jeano belum diperbolehkan untuk pergi kesekolah oleh Mahen, karena luka pada bagian wajah laki-laki itu masih sangat kentara. Juga, perut Jeano masih terasa sakit.

"Ano, Abang pulang..."

Mendengar suara sang Kakak, wajah Jeano seketika cerah. Ia beranjak dari lantai, dan bergegas lari keluar kamar untuk menghampiri sang kakak.

"ABANG!" Pekik Jeano berlari.

"Ano, jangan lari-lari adek." Tegur Mahen seraya menerima pelukan sang Adik.

"Abang, kangen." Tutur Jeano dalam pelukan Mahen.

Mahen terkekeh, mengusap punggung sang adik.

"Baru berapa jam Abang tinggal, udah kangen aja."

Jeano mengangguk, memperdalam pelukannya.

"Abang bawa seseorang, Ano pasti langsung dekat. Soalnya dia baik, banget." Ucapan Mahen sontak membuat Jeano mendanga guna melihat wajah sang Kakak.

"Orangnya dimana?"

"Didepan. Adek lepas dulu, kita kedepan."

Jeano melepas pelukannya, mengikuti langkah Mahen yang keluar dari Dream House.

Terlihat gadis cantik, sepertinya seumuran sang  kakak,tersenyum manis seraya melambaikan tangan padanya.

"Hay, ini yang namanya Ano. Lucu banget," ujar Kanaya_teman kuliah Mahen.

Jeano menatap datar teman sang kakak tersebut, tidak berminat untuk membalas sapaannya.

"Ano, jawab kakaknya." Ujar Mahen melihat sang Adik yang hanya diam saja.

"Nggak!" Jawab Jeano singkat.

"Ano, nggak boleh gitu." Tegur Mahen, tidak suka dengan sikap Jeano pada Kanaya.

"Kakak ini, yang Abang suka?! Ano nggak suka sama kakak ini," celetukan Jeano sontak membuat Mahen terkejut.

Kanaya yang mendengar ucapan sarkas Jeano, merasa sedih.

"Mahen kayak nya, aku pulang aja deh." Pamit Kanaya pada Mahen.

"Nggak, Nay. Ano cuma kaget aja, ada orang baru." Tolak Mahen menahan tangan Kanaya.

Dream House [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang