🐣33. Back home

7.6K 719 252
                                    

Kumpul sini, daftar Si Naren lagi cari pacar baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kumpul sini, daftar Si Naren lagi cari pacar baru...✍️📚

Guys Komen, sama Vote juga ya. Kalau kalian baca nya mode offline kalian masih bisa pencet bintangnya kok😌

Happy Reading 🍓🎀

...


"Ayo, jemput Abang." Jeano terus memohon, dan kini sudah terduduk dilantai seraya memeluk kaki Naren. "Nana, Abang dalam bahaya.

"No, bangun." Naren membantu Jeano untuk berdiri.

"Abang, Abang dalam bahaya Na."

Baru saja Mahen menelpon nya, ingin berbicara pada Jeano. Tetapi ia mendengar suara Mahen yang sangat serak, juga sepertinya laki-laki itu menahan tangis.

"Ayo cari, Abang."

"Cari dimana, No. Abang aja nggak kasih tau dimana dia sekarang," ujar Rayyan yang ikut frustasi.

"Nana," Jeano menatap Naren, berharap laki-laki itu ingin membantunya mencari sang Kakak.

"No, pasti Abang ngabarin lagi nanti."

Jeano kecewa dengan jawaban Naren. Mengapa semua sahabatnya tidak ada yang ingin membantu, Mahen sedang dalam bahaya tetapi mereka seolah tuli tak mendengarkan.

"KALO KALIAN NGGAK MAU BANTU ANO CARI ABANG, NGGAK APA-APA. Ano bisa cari sendiri," Jeano berlari keluar rumah.

"Jeano, mau kemana JEANO!" Panggil Naren yang tidak digubris sang empunya.

"KEJAR, BIAR GUE MINTA BANTUIN BUAT LACAK NOMOR BANG MAHEN!" Titah Rayyan, membuat mereka langsung berlari mengejar Jeano.

Rayyan merogoh saku celananya, namun tidak ia temukan benda pipih itu. Ia baru ingat, kalau ponselnya masih berada didalam tasnya.

"JIE, TUNGGU!" Panggil Rayyan, saat Jidar ingin keluar dari Dream House.

"Kenapa?"

"Tolong, ambilin tas gue di kamar. Kepala gue masih sakit, susah buat berdiri lama." Rayyan tidak bohong, kepalanya masih terasa sakit. Tetapi ia juga tidak bisa diam saja, saat ini Mahen juga Jeano sedang membutuhkan bantuan.

Jidar mengangguk, lantas berlari kearah kamar Rayyan dan Naren. Melihat Tas Rayyan yang tergeletak diatas kasur, Jidar langsung menyambarnya dan kembali memberikannya pada Rayyan.

Laki-laki itu merogoh tasnya, dan menemukan benda persegi panjang itu. Rayyan memencet denial tombol memanggil, saat menemukan nomor yang ia tuju.

"Hallo, Ril! Tolong bantu lacak nomor yang gue kirim, gue tunggu Ril. Butuh cepet, lagi genting banget ini."

***

Mereka berlari mengikuti lokasi yang Faril kirimkan. Bukan hal biasa untuk Faril bisa melacak sebuah nomor, laki-laki itu sangat pintar dalam hal lacak melacak.

Dream House [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang