Ayay tadi titip salam buat kalian, kata anak aku "Lopeyu, buat kalian yang udh baca cerita Mami..."✨🐣
Aku udh banyakin nih satu partnya, kalian bisa baca sampe pagi🚴🤭
Voment jangan jadi Siders🌚
And Happy Reading 🍓🎀
......
Napasnya memburu, menatap nyalang ketiga laki-laki dihadapannya.
"Ge, kita bantuin lo." Ujar Hoshi menepuk bahu Geo. Laki-laki itu masih bergeming menatap Jeano yang sudah terkapar lemah dilantai.
"Kita udah buat Jeano tepar, sisa nya lo." Sahut Derren tersenyum miring.
"Mudah banget, buat Jeano kayak gini." Lanjut Kevin.
Geo mengepalkan kedua tangannya, melihat Jeano yang sudah tak berdaya. Nafasnya tercekat, liquit yang sedari tadi ia tahan kini berhasil lolos.
"Ano, maaf.." lirih Geo, sontak membuat Kevin, Derren, dan Hoshi yang mendengar terkejut.
"Maaf?!" Tanya Derren mengulangi ucapan Geo.
"Come on!" Hoshi menepuk bahu Geo, "lo kenapa, Geo? Sekarang itu, waktunya lo habisin si Jeano. Bukannya lo nggak suka sama keberadaan anak ini, yang selalu mengalahkan nilai lo."
"Sasan, tolong Ano..." Lirih Jeano seraya tangannya memegang perutnya yang terasa perih.
Dadanya semakin sakit, melihat Jeano yang meminta pertolongan padanya.
"Liat, Jeano. Masih kuat aja itu anak," tawa Derren memecah menggema seisi ruangan.
"Jeano, Jeano. Udahlah, mending lo itu mati aja." Sambung Kevin yang langsung mendapat bogeman mentah dari Geo.
Ketiganya terkejut, saat dengan mudahnya Geo memukul rahang Kevin.
"Ge, are you okay?" Tanya Hoshi masih mencerna apa yang Geo lakukan.
"Lo bertiga, habis sama gue." Desis Geo menatap nyalang ketiganya.
"Ge__"
Bugh
"AKKHHHH, BANGSAT! LO APAIN JEANO..."
Geo memukul brutal wajah Derren, sontak membuat Kevin dan Hoshi langsung Manarik bahu laki-laki itu untuk menjauh dari Derren.
"LEPAS!" Geo memberontak saat dirinya dipegang Kevin dan Hoshi.
"Sadar, Ge. Lo kenapa?!" Tanya Hoshi tak habis pikir.
"BACOT, ANJING!"
Bugh
Bugh
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream House [✓]
Fanfiction[SUDAH TERBIT + PART MASIH LENGKAP] ❥Buku hanya tersedia di TBO- ‼️BUKAN BXB‼️ Haidar Anataka, Menyewakan Rumah peninggalan orang tuanya. Niat Haidar hanya ingin menampung tiga orang saja, karena kamarnya hanya memiliki empat ruangan, dan kamar mil...