Dream House [✓]

🐣28. Heart problem

Siapa yang kemarin kangen Jidar sama Carel, komen '🍉' yang nggak komen, berarti nggak kangen🤭🌼

Lupeyu sekebon buat kalian semua💙🌱 makasih udah mampir kecerita aku, juga udah nungguin cerita aku... Makin semangat nih nulisnya✨🐣

Enjoy Guys, Happy Reading 🍓🎀

.....

Area sekolah SMA Sukma Jaya sudah terlihat ramai. Rayyan, Naren, Haidar, juga Carel mengantar Jeano untuk sampai kekelasnya.

Saat melewati koridor lantai dua, Geo sudah menghampiri mereka. Jeano yang melihat keberadaan Geo sontak merentangkan tangannya, seraya tersenyum senang.

"SASAN," Jeano berhambur memeluk Geo.

Geo menerima pelukan sang sahabat, seraya menepuk-nepuk punggung Jeano pelan.

"Udah mendingan, hm?!" Tanya Geo, mengurai pelukan keduanya.

"Udah," jawab Jeano dengan senyum bahagia.

Geo terkekeh, mengacak gemas pucuk kepala Jeano.

"EKHEM," Rayyan sengaja berdehem keras, supaya dua bersahabat itu mengingat kalau masih ada orang.

"Apa?!" Tanya Geo memutar bola matanya malas.

Melihat reaksi Geo, sontak Rayyan melayangkan pukulan pada lengan laki-laki itu.

"Mata lo, minta di congkel." Sungut Rayyan kesal.

Naren, Carel, dan Haidar yang melihatnya hanya tertawa.

"Woi, Ge." Kini Haidar berjalan perlahan, berdiri disamping laki-laki itu.

"Kenapa?" Tanya Geo bingung dengan Haidar yang tiba-tiba bersikap seolah mereka berteman.

"Sampe lo lukain Ano lagi, gue habisin lo." Ujar Haidar seraya membuat gestur meninju.

"Iya," jawab Geo malas.

"Dah, balik yuk." Ajak Carel.

"Ayo_"

Ucapan Rayyan terpotong, saat tiba-tiba sebuah tangan menggenggam pergelangan tangan Jeano.

"Lika, mau kemana?" Tanya Jeano menahan Alika.

"Kekelas," jawab Alika seadanya.

Mereka yang melihat hanya terdiam, mencerna apa yang sedang terjadi.

"Anjay, Ano udah punya pacar Cok..." Seru Haidar seraya menepuk tangannya sekali.

Alika yang merasa di perhatikan, sontak menatap balik mereka.

"Kenapa?!" Tanya Alika.

"Apanya?!" Rayyan mengerut dahinya bingung.

"Lo semua ganggu, Jeano?!"