Jangan suka Jie, udah berpawang dia😂
Hai, hallo aku update lagi... Kangen anak-anak aku nggak, Jie nitip salam katanya "Makasih udah nunggu Mami update"🤭
Eh, aku update nya gak nentu ya guys... Bisa tiap hari, bisa dua hari sekali, atau tiga hari sekali... Atau bisa aja satu Minggu sekali🍯🥀
Voment ya guys✨🐣 And Happy Reading 🍓🎀
......
"Kak Carel!"
Carel mengalihkan atensinya dari layar ponsel, melihat sisi yang memasuki ruang kelasnya. Gadis itu tersenyum sumringah, seraya membawa kotak makan berwarna merah muda di tangannya.
"Kenapa?"
Sisi memberikan kotak makan tersebut pada Carel.
"Wah, makasih loh. Repot-repot banget buatin sarapan buat gue," dengan senang hati, Carel menerima kotak makan tersebut.
"Kak Carel," Sisi menahan tangan Carel yang ingin membuka isi kotak tersebut.
"Kenapa? Gue mau liat isinya."
"Itu buat kak Jidar," ujar Sisi membuat Carel menatap gadis itu datar.
"Ngapain kasih ke gue," Carel memberikannya kembali pada Sisi.
"Tolong kasih ke kak Jidar, please." Mohon Sisi seraya menyatukan kedua tangannya.
"Nyusahin, anjing." Umpat Carel, menaruh kotak itu di meja. Lantas ia kembali bermain game yang sempat ia tinggalkan.
"Makasih, kak."
"Hm," jawab Carel malas.
"Aku kekelas dulu kalo gitu, tolong kasih ya kak."
"Iya, cerewet banget sih." Gerutu Carel, telinga nya sangat sakit mendengar suara Sisi.
Sisi hanya tersenyum senang, sebelum pergi melangkah keluar dari kelas Carel.
"Ngapain?"
Sontak Carel mengangkat kepalanya, saat mendengar suara Jidar.
"Anjing, kaget." Umpat Carel mengelus dada nya.
"Ngapain?" Tanya Jidar mengulangi.
"Apanya?" Bingung Carel mendapat pertanyaan dari Jidar, yang tak ia mengerti.
"Sisi."
"Oh..." Beo Carel panjang, "kasih ini, buat lo." Lanjutnya seraya memberikan kotak makan pemberian Sisi tadi.
Melihat Jidar yang tak kunjung menerimanya, membuat Carel kesal.
"Pegel, anjir. Ambil," ujar Carel menggerutu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream House [✓]
Fanfiction[SUDAH TERBIT + PART MASIH LENGKAP] ❥Buku hanya tersedia di TBO- ‼️BUKAN BXB‼️ Haidar Anataka, Menyewakan Rumah peninggalan orang tuanya. Niat Haidar hanya ingin menampung tiga orang saja, karena kamarnya hanya memiliki empat ruangan, dan kamar mil...