🐣25. Friend's

7.7K 678 239
                                    

Hai hai hello, Idar disini✨🐣 apa kabar? Semoga selalu sehat ya🍯

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai hai hello, Idar disini✨🐣 apa kabar? Semoga selalu sehat ya🍯

Buat kalian yang gak suka/kurang suka cerita, yang banyak skinshipnya... Lebih baik gak usah di lanjutkan ya 💁😉

Voment ya guys, jangan jadi Siders🤫

Happy Reading 🍓🎀

.....



"Zipong!"

Zizi tersentak saat seseorang mengejutkannya. Ia menoleh, mendapati Haidar yang tersenyum jenaka.

Gadis itu mendengus, "sehari nggak ganggu, demam kek nya." Celetuknya.

Haidar hanya tersenyum, lantas mengambil spek kosong samping Zizi yang asik membaca buku di taman belakang sekolah.

Semilir angin berhembus tenang, diiringi dedaunan yang bergoyang mengikuti arah angin.

"Zi, gue mau bilang sesuatu." Wajah Haidar terlihat sangat sumringah.

Zizi menutup buku nya, beralih menghadap Haidar.

"Bilang apa?" Tanya Zizi penasaran.

Haidar menggenggam kedua tangan Zizi, membuat gadis itu terkejut. Zizi menikmati usapan lembut pada punggung tangannya, seraya membalas tatapan mata Haidar yang sangat dalam.

"Zi."

"Hm?!"

"Lo nganggep gue apa?" Tanya Haidar tiba-tiba.

Jantung Zizi bekerja lebih cepat, rasa bahagia saat sang sahabat menanyakan perihal hati.

"Gue nganggep lo__"

"Sahabat, kan?!" Terka Haidar memotong ucapan Zizi.

Zizi mengangguk kaku, kenapa rasanya tidak puas saat mengatakan kalau dirinya hanya menganggap Haidar sahabat.

"Gue sayang lo, Zi." Celetuk Haidar membuat Zizi terkejut.

Jujur ia sangat bahagia, saat Haidar mengatakan kalau laki-laki itu menyayanginya.

"Lo say__"

"Sebagai sahabat," lanjut Haidar sontak hati yang semula bahagia kini perlahan terasa sakit.

Zizi tertawa hambar, "gue juga, Dar." Ujar Zizi tersenyum getir.

Sesakit itu, mencintai sahabat sendiri. Apa Haidar tidak merasakan apa yang saat ini, ia rasakan?!

"Lo, kenapa tiba-tiba ngomong gini?" Tanya Zizi.

Haidar melepas genggaman tangannya pada Zizi. Laki-laki itu menutup wajahnya yang memerah, juga degupan jantung yang bekerja lebih cepat dari biasanya.

Dream House [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang