[SUDAH TERBIT + PART MASIH LENGKAP]
❥Buku hanya tersedia di TBO-
‼️BUKAN BXB‼️
Haidar Anataka, Menyewakan Rumah peninggalan orang tuanya. Niat Haidar hanya ingin menampung tiga orang saja, karena kamarnya hanya memiliki empat ruangan, dan kamar mil...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Guys Rasanya aku ingin menikah dengan Naren, nanti enak kalo aku lagi mager, bisa minta tolong aja sama Naren buat masakin🤭
Aku boleh minta tolong gak?! Aku minta tolong buat yang Siders, komen/vote gitu... Ini udh Siders eh gak nge-vote pula🤭
Eh iya sama, jangan komen 'Lanjutttttt' or 'Next' tolong ya guys, kalian bisa komen apapun asal gak buat sakit hati🙂... Aku bakalan lanjut, selagi otakku masih bekerja aku bakalan up...
Aku juga up nya gak lama kan😉
Udh gitu aja, jangan lupa VOTE AND KOmen!
Happy Reading 🍓🎀
....
"Haidar, satu hal yang harus kamu tau..."
"Mami, Aku mohon." Carel menggenggam tangan sang Mami, berharap Maminya tidak memberi tahu yang sebenarnya.
Seolah tuli, Arin justru menepis tangan sang Anak.
"Adik yang selama ini kamu cari itu berada disekitar kamu, Haidar."
Sontak Haidar melihat kesekeliling nya, ia menatap sahabat-sahabatnya satu persatu. Sampai atensinya melihat Carel yang juga menatapnya. Apa benar?!
"Iya, Carel." Jawab Arin, seolah tau tatapan Haidar.
Bukan hanya Haidar, mereka yang menyaksikan itu terkejut dengan pernyataan yang dikatakan Arin.
Haidar menggeleng tidak percaya, "Tante jangan bercanda, saya lagi tidak ingin bercanda."
"Untuk apa saya bercanda, Haidar. Bahkan Carel rela menyewa salah satu kamar disini, meninggalkan kamar luasnya demi siapa? Demi kamu!"
Liquit yang tadinya ia tahan, kini jatuh begitu saja. Ia menatap Carel dengan rasa kecewa, kenapa ia harus tau dari orang lain. Dan di saat ia tau kenyataan yang ada, justru malah membuatnya sakit.
Rayyan, Naren, Jidar, Jeano, juga Mahen bergeming. Mencerna apa yang baru saja terjadi.
"Bang Haidar," gumam Carel, menatap manik sang Kakak.
"Kenapa lo nggak jujur, Rel? KENAPA GUE HARUS TAU DARI ORANG LAIN?" Tanya Haidar dengan kecewa.
"Jadi ini alasan lo baik sama gue, iya?"
Carel menggeleng ribut, lantas menghampiri Haidar dan menggenggam tangannya.
"Bang Haidar, maaf. Tapi gue bener-bener sayang sama lo, gue mau ketemu lo, Bang. Gue sayang sama lo, Bang Haidar. Lo kakak gue," Tutur Carel, seraya menunduk dalam.
![Dream House [✓]](https://img.wattpad.com/cover/352296520-64-k76371.jpg)