Kalo baca nya nggak nyaman, gpp skip aja cerita aku tanpa ninggalin jejak tidak mengenakan ya☺️
.Hallo... Malam! Apa kabar? Semoga selalu bahagia ya💫🥀
Jangan lupa tinggalkan jejak ya Wamoy ✨🐣 voment, jangan jadi Siders🤫
Ok Happy Reading semua🎀🍓
.....
SMA Sukma Jaya masih terlihat sangat sepi, hanya ada beberapa murid yang sudah datang. Jeano melangkahkan kakinya menyusuri lorong koridor, seraya senyuman terus ia berikan pada orang-orang yang ia temui.
Saat Jeano melewati kelas XII IPS3, tidak sengaja ia berpapasan dengan Geo, seseorang yang beberapa hari lalu membully nya.
Jeano terdiam, melihat Geo yang juga menatapnya tanpa ekspresi.
"Geo, apa kabar?" Tanya Jeano, pasalnya sudah lama ia tidak bertemu laki-laki jangkung tersebut. Entah apa yang membuat Geo tidak mengganggu nya lagi, atau ancaman kepala sekolah, Jeano tidak mengerti.
Alih-alih menjawab pertanyaan Jeano, laki-laki itu justru pergi tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
Jeano melihat punggung Geo yang semakin menjauh, membuatnya menghela napas kecewa.
"Kenapa Geo diemin, Ano." Gumam Jeano bertanya.
Tidak ingin berpikir apapun, ia melangkahkan kakinya, membawanya keruang kelasnya.
Saat Baru saja ia memasuki kelas, sudah mulai terdengar suara bisikan dari teman-teman sekelasnya. Atensi mereka melihat Jeano dengan sinis, seolah ia adalah hal yang menjijikan.
Jeano tetap melangkah, dengan pandangan menunduk dalam. Sampai ditempat duduknya, ia melihat seorang gadis berambut panjang dengan poni yang menutupi dahinya. Gadis itu duduk bersandar pada sandaran kursi seraya kedua tangan terlipat didepan dada. Earphone yang menyumpal kedua telinganya, juga mata yang terpejam.
Jeano tidak pernah melihat gadis itu sebelumnya, dan kenapa gadis itu bisa duduk di kursinya.
"Maaf, ini tempat Ano." Ujar Jeano takut.
Suara Jeano membuat gadis tersebut membuka matanya, melepas earphone yang menyetel sebuah lagu.
"Kenapa?" Tanya gadis itu dengan nada dingin.
"Hmm..." Jeano membaca name tag siswi baru tersebut, "Alika, maaf ini tempat Ano."
Alika_murid baru di SMA Sukma Jaya, menatap Jeano bingung.
"Gue nggak ada tempat duduk, jadi gue duduk sini."
"Alika murid baru?"
"Menurut lo?"
Jeano menciut, menggeleng kuat membuat Alika yang melihatnya menghela napas jengah.
Kenapa Jeano malah takut dengan gadis itu, padahal Jeano sudah bertekad untuk berani melawan rasa takutnya pada siapapun itu.
"Sorry..." Kini Alika yang membaca name tag Jeano. "Jeano, gue boleh duduk sama lo?" Tanya Alika.
Jeano mengangguk, "boleh, tapi emang Alika mau duduk sama Ano?"
"Kalo gue nggak mau, ngapain gue nanya ke lo?" Dengus Alika tidak habis pikir dengan Jeano.
"Maaf Alika," Jeano duduk disamping Alika yang kembali memasang earphone nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream House [✓]
Fanfic[SUDAH TERBIT + PART MASIH LENGKAP] ❥Buku hanya tersedia di TBO- ‼️BUKAN BXB‼️ Haidar Anataka, Menyewakan Rumah peninggalan orang tuanya. Niat Haidar hanya ingin menampung tiga orang saja, karena kamarnya hanya memiliki empat ruangan, dan kamar mil...